Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Sup Hangat

🇮🇩kokohanahana
--
chs / week
--
NOT RATINGS
9k
Views
VIEW MORE

Chapter 1 - nabe

ini sudah februari, tetapi kenapa cuacanya lebih dingin daripada bulan lalu? apakah dewa lupa menutup kulkasnya atau lupa mematikan ac nya? aku merasa bahwa diriku akan membeku dalam hitungan detik jika aku tidak memakai pakaian berlapis-lapis hingga aku terlihat seperti mengenakan zirah yang terbuat dari kain, bukan logam.

semuanya terlihat kedinginan, ketua kelas badannya membiru karena dia ingin pamer badannya tahan dingin dengan hanya memakai seragam tanpa jaket atau pakaian hangat lainnya. tidak ada yang memberikannya sesuatu yang hangat karena mereka masih membutuhkannya.

wali kelas memasuki ruangan, ia terlihat sangat kedinginan hingga dia mengigil. dia tidak bicara apapun dan langsung menulis sesuatu di papan tulis. ia menulis 'hari ini kalian belajar sendiri, bapak terlalu kedinginan untuk mengajar.' lalu keluar dari kelas.

woah, jenny berdiri dari bangkunya, dia mau ke toilet? atau dia ada rencana lain? dia berjalan ke ketua kelas yang semakin biru, tak lama lagi dia akan terlihat seperti dewa hindu. jenny membisikkan sesuatu ke ketua kelas, ketua kelas hanya mengangguk-angguk.

lalu jenny tanpa berbicara, mengajak ranni dan hanako ke belakang kelas. mereka mengambil panci dan kompor gas portabel di lemari belakang kelas, dan sayuran serta daging dan bumbu untuk nabe. tak lupa juga beberapa lapis karpet agar mereka bisa lesehan dan tidak pulang dengan pantat yang membeku.

mereka mulai memasaknya, dan aku serta seluruh murid lainnya masih tetap di tempat duduk menunggu itu matang.

bau nabe hampir membuatku berdiri dan mendatanginya. untung saja aku masih bisa mengendalikan nafsuku, tetapi aku tidak bisa berbohong soal aromanya yang sangat menggugah selera, apalagi di cuaca seperti ini.

ting-ting~

jenny mengetuk pancinya, menandakan nabe sudah siap.

para siswa kelas 1-9 berdiri dan berjalan ke belakang dengan sangat lambat, karena saking dinginnya. untung saja aku duduk di bangku paling belakang jadi aku tidak perlu berjalan jauh. ketua kelas yang duduk di depan dan sudah tidak mampu bergerak digeret oleh anthony yang duduk di sampingnya.

semuanya lalu mengambil mangkok dan sumpit, dan menodongkan mangkok mereka ke hanako yang bertugas untuk membagi nabenya. aku dapat merasakan kehangatannya walaupun aku hanya duduk di sampingnya sembari menodongkan mangkokku seperti yang lain.

tak lama kemudian semuanya sudah mendapatkan bagian, dan ranni memberikan jatah ketua kelas kepadanya.

setelah itu hanako mengangkat mangkoknya sedikit, yang kupikir bahwa dia ingin mengatakan selamat makan, tetapi tidak ingin membuang energinya. sepertinya pikiran siswa lain juga sama, mereka mengangkat mangkok mereka sedikit dan aku juga mengikutinya.

lalu kita akhirnya makan nabe nya.

badanku seperti terkena matahari musim panas, badanku merasa hangat seketika. memang nabe adalah makanan yang paling tepat untuk musim dingin. bahkan ketua kelas yang tadi sudah terlihat seperti dewa hindu sekarang warnanya kembali normal.

setelah itu kami sujud kepada jenny, hanako dan ranni untuk berterimakasih atas masakan mereka.