Chereads / Sup Hangat / Chapter 10 - ren absen

Chapter 10 - ren absen

sekarang ren tidak hadir di kelas karena sakit, tidak ada yang bisa kuajak ngobrol di jam makan siang, dan aku nanti akan pulang sendirian.

sekarang waktunya pelajaran wali kelas, dia mengajar biologi. tetapi karena dia ada urusan, dia meninggalkan kelas lagi. aku tidak pernah tahu apa urusan dia sampai sering sekali meninggalkan kelas begitu saja. sekarang aku hanya bosan menatap buku ku tanpa ada siapapun yang kuajak berbicara ataupun bermain.

aku hanya membaca buku pelajaran dengan tanpa memikirkan apapun. aku tidak bisa menemukan apapun yang menarik di buku ini. aku juga tidak bisa bermain hp untuk melawan bosan karena sekarang masih jam pelajaran. kenapa waktu tidak bisa berjalan lebih cepat.

saking bosannya, aku ketiduran.

lalu saat bangun aku sudah disambut dengan guru matematika, 'aku sudah tidur selama itu ternyata' batinku. wali kelas adalah pelajaran pertama, dan selanjutnya adalah bahasa inggris, setelah itu baru matematika. aku lebih penasaran kenapa tidak ada yang membangunkanku saat bahasa inggris daripada kenapa aku bisa tidur selama itu.

guru matematika yang terlihat tidak senang dengan aku yang tidur di kelas, menyuruhku untuk menemuinya di ruang guru nanti setelah makan siang. lalu ia melanjutkan pelajarannya. aku sudah tidak tahan lagi melihat a+b=c dan semacamnya, lagian kenapa matematika ada huruf juga? hal yang simpel dibuat lebih rumit dan hanya membuat kepalaku semakin pusing setiap kali melihatnya.

aku berusaha untuk tidak menutup mataku hingga istirahat makan siang, yang ternyata lebih sulit dari dugaanku. untung saja aku masih bisa melaluinya tanpa ketiduran lagi, biasanya aku tidak pernah se bosan ini di kelas, tetapi hari ini lebih bosan daripada biasanya.

***

sekarang istirahat makan siang, akhirnya aku bisa lepas dari bosannya pelajaran. isi bekalku hari ini adalah telur gulung dan sosis, aku penasaran apa yang ren bawa hari ini. aku menoleh ke tempat duduknya, lalu aku ingat kalau dia absen hari ini.

makanannya enak, tetapi seperti ada yang kurang. aku merasa seperti seorang janda yang makan sendirian di meja makan karena suaminya sudah meninggal, bukan berarti aku ingin jadi istri ren. aku tidak dapat menghabiskan makanannya, makanannya terasa lebih hambar setiap aku menelannya.

ah iya, guru matematika menyuruhku untuk datang ke ruang guru saat istirahat, aku dalam masalah.

banyak sekali orang yang di lorong, tetapi aku merasa kesepian. aku baru menyadari bahwa yang dapat kulihat sepanjang perjalanan ke ruang guru adalah seseorang bersama temannya, dan hanya aku yang berjalan sendirian.

aku sudah sampai di ruang guru, meja guru matematika berada di depan dan menghadap pintu jadi dia langsung tahu aku datang.

aku berjalan ke mejanya, saat disana dia tiba-tiba menyentil jidatku. aku menggosok jidatku yang sakit karena sentilan nya. tetapi jika dilihat dari wajahnya, sepertinya dia tidak terlalu marah kepadaku, dia terlihat saja.

"aku tahu matematika itu membosankan, tetapi bukan berarti kamu bisa tidur saat pelajaran." katanya. lalu ia mengambil barangnya dan setumpuk kertas yang mungkin adalah hasil ulangan, dan menyerahkannya kepadaku. ia menyuruhku untuk membawa ini semua ke kelas 2-6 yang berada di lantai 4.

berjalan kesana, aku melihat banyak sekali ruang kelas 3 yang sepi, karena murid kelas 3 tidak wajib untuk hadir karena ada ujian masuk, dan ada yang mencari kerja juga. 2 tahun lagi kelas kita juga akan seperti ini, batinku.

***

(bel pulang sekolah)

ini adalah hari yang paling membosankan sejak aku bersekolah disini. setelah istirahat aku hanya berusaha membuka mataku hingga kelas berakhir dan aku bisa pulang. jika karena ren tidak masuk sehari saja aku seperti ini, bagaimana nanti saat kelas 3 kalau dia lebih sering tidak masuk karena ujian masuk atau mencari kerja?