Chereads / PURA-PURA MISKIN DEMI AYANG! / Chapter 14 - SETANGKAI MAWAR

Chapter 14 - SETANGKAI MAWAR

Bel pulang sekolah sudah berbunyi yang membuat semua siswa siswi berhamburan keluar kelas , Raya melihat ke arah bangku depannya yang kosong

"Lo liat siapa?" Tanya Bayu ke arah Raya

"Tidak lihat siapa-siapa" jawab Raya

"Eh , Aldo dan Riki ke mana ya?" Tanya Calista yang baru saja masuk ke kelas Raya

"Ray! Pulang yuk!" teriak Fika yang di depan pintu kelas Raya

"Berisik lo!" Ujar Calista

"Sewot aja lo!" Ujar Fika

"Sudah-sudah! Ayo jangan di pedulikan" ujar Raya menuju ke arah Fika

"Rara!" Panggil Bayu

"Ya?" Jawab Raya

"Lo tadi liat ke arah bangku Riki ya?" tanya Bayu , Raya tahu ada sirat kecewa di wajah Bayu yang berusaha di sembunyikannya

"Tidak , gue hanya melihat ke arah bangku Aldo" ujar Raya

"Ka , temani gue ambil hp ya" ujar Raya menghadap ke Fika

"Ok!" jawab Fika senang

"Ra!" panggil Bayu yang membuat Raya melihat ke arah Bayu

"Gue mau main ke rumah lo malam ini , boleh?" tanya Bayu

"Boleh , sama siapa?" tanya Raya dengan senyum tipis

"Sandi , eh Fika lo mau ikutkan?" tanya Bayu ke Fika

"Tentu saja! Gue tunggu kalian berdua di rumah Raya" ujar Fika senang

Raya dan Fika langsung pergi meninggalkan Bayu sendiri , tidak lama kepergian Fika dan Raya , Sandi langsung menghampiri Bayu yang terlihat termenung

"Menungin apa?" tanya Sandi yang membuat Bayu terkejut

"Senam jantung gue San di buat lo!" Ujar Bayu memegang dadanya

"Berlebihan kamu!" ujar Sandi

"Mau ke rumah Raya enggak?" tanya Bayu yang membuat Sandi menoleh ke arah Bayu

"Main ke rumah Raya?" tanya Sandi memastikan

"Ya! Kita enggak pernah main ke rumah dia loh" ujar Bayu yang membuat Sandi menganggukkan kepalanya

"Benar juga ya! Ya sudah jam setengah 7 jemput aku ya" ujar Sandi yang mendapat ancungan jempol dari Bayu

Di lain tempat , Raya sudah sampai di konter tempat ia perbaiki hp semalam , Raya langsung masuk dan menanyakan hpnya apakah sudah di perbaiki apa belum

"Permisi mbak" ujar Raya yang langsung di sambut senyuman oleh mbak penjaga konternya

"Selamat sore , ada yang bisa saya bantu?" tanya penjaga konter itu

"Anu mbak , hp saya sudah selesai belum di perbaiki?" tanya Raya

"Boleh kasi tahu atas nama siapa?" tanya mbak penjaga konternya

"Raya Dandelion" jawab Raya

"Sebentar ya" ujar mbak penjaga konter

"Iya , mbak" jawab Raya lalu menunggu penjaga konternya

"ini mbak hpnya , sudah kami selesai perbaiki" ujar penjaga konter itu

"Berapa mbak?" tanya Raya

"Gratis mbak , ini karena konter kami lagi anniversary jadi semua hp yang di perbaiki gratis mbak" ujar penjaga konter itu tersenyum

"Yang benar mbak?" tanya Raya dengan tatapan tidak percaya yang membuat penjaga konter terkekeh

"Tentu saja mbak! Kami tidak berbohong" ujar mbak konternya

"Terima kasih mbak! Terima kasih banyak!" Ujar Raya senang

"Sama-sama mbak" ujar penjaga konter itu

Raya keluar dari konter hp dengan raut senang , Fika yang lagi menelepon ibunya tidak sadar jika Raya sudah menunggu di sampingnya

"Baik , Ma!" ujar Fika yang masih menelepon

"Aku tidur di rumah Raya boleh?" tanya Fika

"Terima kasih , Ma" ujar Fika

"Ramai Ma! Ada kok uangnya" ujar Fika yang masih di dengarkan oleh Raya

"Ok! Da Ma , love you" ujar Fika lalu selesai menelepon

"Ka?" panggil Raya yang membuat Fika terkejut

"Jangan bikin jantung gue senam Ray!" ujar Fika

"Berlebihan banget si lo , Ka!" ujar Raya tersenyum

"Kenapa senang banget lo?" tanya Fika

"Gue perbaiki hp gratis!" ujar Raya senang

"Ha? Masa?" tanya Fika yang sedikit tidak percaya

"Tidak mungkin gue bohong! Eh ini uangnya bisa kita pakai beli makanan ringan nanti malam , sekalian belanja mingguan gue" ujar Raya tersenyum senang

"Terserah lo , gue ikut aja" ujar Fika

Raya dan Fika ke minimarket untuk berbelanja cemilan dan bahan-bahan kue yang akan Raya dan Fika buat , setelah itu mereka mampir ke pasar sore untuk Raya yang akan membeli seluruh bahan makanannya selama seminggu

Raya tidak sadar jika di pasar sore ada Riki yang temani kakak sepupunya untuk melihat pasar yang di buatnya , Riki melihat ke arah Raya dengan tatapan tidak percaya

"Eh ada orang berjas gitu masuk pasar" bisik Fika ke Raya

"Biar aja Ka , enggak ada urusannya juga sama gue" ujar Raya

"Bukan gitu , lo tahukan kalau orang berjas itu dari kalangan orang atas? Nah tumben banget orang kaya mau belanja di pasar , pakai jas lagi!" ujar Fika

"Biasa pencitraan! Enggak usah heran" Ujar Raya sambil memilih-milih tomat

Riki tersenyum mendengar Fika dan Raya yang menggosipi Riki dan kakak sepupunya , Riki melihat cara Raya yang telaten memilih sayur yang segar membuatnya semakin jatuh cinta

"Jika ini drama musikal kaya film-film India sudah di pastikan ada lagu dan nari-narinya , terus gue nyanyi macam artis bollywood siapa lagi tu namanya gue lupa! yang jelas ada khan khan" ujar Riki dalam hati

"Heh kenapa bengong Adri?" tanya kakak sepupu Riki

"Enggak kenapa-kenapa kak Ken" jawab Riki

Riki di panggil Adri oleh Ken Balamy Mecanzie , jika di tanya alasannya apa hanya di jawab bahwa Ken sangar menyayangi Riki hingga memiliki nama kesayangan yang membuat Riki sedikit risi

"Lihat ada bidadari di pasar ini" ujar Ken yang membuat Riki melihat ke arah yang Ken tunjuk

"Itu bidadari gue kak , yang gue ceritain tadi" ujar Riki ketika tahu Raya yang di tunjuk Ken

"Oh ya? Wow berani sekali wanita itu menolak karisma seorang tuan muda di keluarga Balamy" ujar Ken terkekeh

"Sudah apa belum urusannya?" tanya Riki yang malas meladeni kakaknya

"Sudah , tapi kakak ada permintaan untuk kamu" ujar Ken yang membuat Riki menghela napasnya

"Apa?" tanya Riki kesal

"Malam ini ada balap yang mempertaruhkan-"

"Maaf mengganggu waktunya pak Ken , anda di cari oleh nyonya" ujar asisten pribadi Ken

Nyonya yang di maksud bukanlah istri Ken , Ken masih remaja SMA namun mengadopsi anak perempuan berumur 4 tahun yang tidak sengaja berjumpa dengannya di lampu merah

"Bilang sama princess 5 menit lagi saya akan sampai di sana" ujar Ken yang membuat asistennya mengangguk

"Mempertaruhkan apa?" tanya Riki ketika asisten pribadi Ken sudah pergi

"Kalung the heart of kingdom , aku ingin memberikan princess itu karena besok dia ulang tahun" ujar Ken

"Tunggu! Bukankah itu perhiasan  tertua di dunia dari inggris? Kalung itu berharga 196 miliar kan?" tanya Riki memastikan

"Tentu saja! Dapatkan maka aku akan memberikan kamu mobil lamborghini veneno coupe yang sudahku cat dengan warna vantablack" ujar Ken yang membuat senyum Riki berkembang

"Kenapa lo nyuruh gue buat balapan?" tanya Riki namun tidak langsung di jawab oleh Ken karena Ken melihat ke arah pergelangan tangannya

"Karena aku tahu kamu sudah memenangkan model papan atas kemarin , kamu juga tidak pernah kalah! Jadi menangkan kalung itu untuk princess!" ujar Ken yang membuat Riki mengangguk

"Waktuku habis , aku pergi" ujar Ken lalu meninggalkan Riki sendiri

"Lah gue di tinggal? Gue kan ke sini sama lo kak!" ujar Riki kesal sendiri

"Aku akan minta Aldo jemput" ujar Riki lalu mengeluarkan ponselnya laku menelepon Aldo

Riki memasukkan kembali hpnya ketika selesai menelepon Aldo lalu melihat ke arah di mana Raya berada , Riki menghembuskan napasnya kasar ketika tidak menemui Raya di pasar

"Gara-gara kak Ken , bidadarinya menghilang!" ujar Riki kesal

Di sisi lain Raya dan Fika sudah pulang dari pasar bahkan sudah sampai rumah Raya , Raya dan Fika mulai masak dan membuat kue untuk Bayu dan Sandi

Setelah selesai semua barulah Raya mandi lalu selanjutnya Fika mandi , Raya dan Fika tertawa ketika menonton film kartun sambil menunggu Bayu dan Sandi

Jam sudah menunjukkan pukul 7 malam , Raya dan Fika langsung menyambut Bayu dan Sandi yang baru saja datang

"Selamat datang di rumah gue , mau duduk di dalam apa ruang tamu?" tanya Raya

"Luar aja , banyak angin" ujar Sandi tersenyum

"Ok!" jawab Raya lalu mengeluarkan semua kue yang dia buat bersama Fika dan minuman kaleng

"Banyak banget!" ujar Bayu senang

"Ini gue dan Fika yang buat" ujar Raya menunjuk ke arah kue

"Yang benar?" tanya Sandi

"Benar dong! Yuk di cobain!" ujar Fika

Bayu , Sandi , Raya , dan Fika bercanda tawa di teras rumah Raya karena besok libur mereka memutuskan untuk menginap di rumah Raya di mana Sandi dan Bayu yang memilih tidur di ruang tamu

"Eh sudah jam 9 , mau nonton balap enggak?" tanya Fika yang membuat Bayu dan Sandi melihat ke arah Fika

"Balap? Di mana?" tanya Bayu

"Di depan sini , gue dapat pesan dari teman gue" ujar Fika lalu mengunyah kue yang membuat Bayu dan Sandi harus tunggu sedikit lama

"Katanya jalan depan rumah Raya akan ada balap" ujar Fika

"Wah iyakah? Baguslah kita lihat saja dari sini" ujar Sandi

"Benar!" ujar Bayu

"Pada ngomongin apa sih?" tanya Raya yang baru saja keluar dari rumah sambil membawa minuman hangat

"Ada balap di depan rumah lo" ujar Fika

"Balap di perumahan?" tanya Raya

"Katanya sengaja di sini , medannya lebih ekstrem" jawab Fika

"Oh , karena banyak lubang mungkin" ujar  Raya yang mendapat anggukan dari Fika dan yang lainnya

Eh katanya bentar lagi lewat" ujar Fika lalu melihat ke arah luar begitu pun Bayu , Sandi dan Raya

Saat motor pertama melintas di depan rumah Raya , Raya mendapatkan lemparan setangkai bunga mawar yang membuat semua terkejut melihatnya

Satu persatu lewat di depan rumah Raya hingga motor terakhir , Raya baru berani mengambil mawar itu lalu membaca note yang terikat di tangkai mawar

'DOAKAN GUE MENANG YA BIDADARI , MISS YOU SO MUCH MY QUEEN'

Raya tersenyum ketika membaca note itu , Bayu merasakan panas di hatinya walaupun tidak tahu siapa yang melempar mawar itu

"Lo kenal?" tanya Fika

"Enggak" jawab Raya singkat

"Pernah lihat motornya enggak kamu?" tanya Sandi

"Enggak" jawab Raya lagi

"Buang saja nanti ada peletnya!" ujar Bayu

"Eh jangan! Itu namanya tidak menghargai seseorang , simpan saja" ujar Sandi yang mendapat anggukan dari Fika

"Nanti aku simpan" ujar Raya tersenyum namun wajah Bayu terlihat sedikit kecewa

"Oh iya , ini coklat untuk lo" ujar Bayu mengeluarkan coklat untuk Raya

"Ini untuk lo" ujar Bayu yang memberikan satu coklat untuk Fika

"Thank you Bay" ujar Raya tersenyum

"Untuk aku? Kamu sungguh tidak adil Bay! Minus satu kamu di mata aku" ujar Sandi

"Eh , jangan gitu" ujar Bayu yang membuat Fika dan Raya tertawa