Sandi mengantarkan Fika ke rumahnya lalu mengantarkan Bayu dan hanya tersisa Sandi dan Raya di dalam mobil
"Lo marah ya San , sama gue?" Tanya Raya
"Menurut kamu?" Tanya Sandi balik yang membuat Raya menghela napasnya
"Gue enggak bermaksud menyalahkan Riki , hanya semenjak Riki dekat dengan Fika , semua berubah drastis! Fika mulai-"
"Berhentilah berbicara" ujar Sandi yang membuat Raya terdiam
"Mobil ini biar aku saja yang mengembalikannya dan membayarnya" ujar Sandi yang mendapat anggukkan dari Raya
"Berhentilah menyalahkan orang Raya , semua berubah bukan gara-gara Riki Ya! Tapi sikapmu yang terlalu menunjukkan kamu tidak menyukainya" ujar Sandi yang berusaha menasihati Raya
"Aku hanya tidak suka orang-orang seperti Riki , San! Orang mereka egois! Hanya memikirkan uang karena bagi mereka uang bisa membeli segalanya termasuk nyawa" ujar Raya
"Tidak semua orang seperti itu Ya! Kamu belum tahu orang-orang di kelas atas yang paling baik , karena kamu hanya pernah berjumpa sekali dengan orang kalangan atas yang jahat! Maka kamu menganggap semua orang kalangan atas jahat!" ujar Sandi menghela napas kasar
"Jika kamu tahu Bayu adalah orang kalangan atas , apa reaksi kamu Raya" ujar Sandi dalam hati
"Sahabat kamu rela menyembunyikan semua agar kalian bisa selaku bersahabat , tapi karena kamu mengenal cinta maka kamu melupakan persahabatan kamu" ujar Sandi yang masih dalam hati
"Hanya Bayu yang bisa mengerti gue" guman Raya yang membuat Sandi terkejut
"Orang yang dingin dan pintar bisa bodoh juga ya melihat keadaan" ujar Sandi terkekeh
"Apa maksud lo , San?" tanya Raya emosi
"Tidak ada , hanya teringat kata-kata dari buku" jawab Sandi
"Oh begitu" jawab Raya
"Hati-hati di jalan San" ujar Raya yang hanya dapat jawaban anggukan kepala
Raya menghempaskan tubuh nya ke kasur, Raya mengambil hpnya lalu menghubungi Fika untuk meminta maaf
"Halo?" ujar Fika ketus
"Maafin gue Ka!" Ujar Raya menangis
"Harus minta maaf terus?" Tanya Fika ketus
"Maafin gue, gue enggak akan buat lo marah lagi Ka" ujar Raya menangis
"Gue tahu lo itu bahagia Karena lagi dekat Sama Bayu, tapi lo pikir enggak kalau ada seorang laki-laki yang mengejar-ngejar lo hingga rela melakukan apa pun demi lo?" Tanya Fika yang membuat Raya terdiam
"Tapi dia-"
"Gue tahu lo enggak bisa dekat orang kalangan atas dan lo benci banget Sama orang seperti mereka! Tapi Riki juga punya hati! Riki manusia yang bisa merasa kan sakit!" ujar Fika yang membuat Raya semakin menangis
"Bayu telepon, gue matikan teleponnya dulu ya" ujar Raya yang langsung di matikan oleh Fika teleponnya
"Halo?" ujar Raya
"Lagi ngapain cantik?" Tanya Bayu yang membuat Raya tersenyum
"Lagi baring, lelah" jawab Raya
"Cantik habis nangis ya?" Tanya Bayu
"Enggak kok" jawab Raya cepat
"Suaranya beda loh seperti habis nangis" ujar Bayu
"Tadi habis bertekak dengan Fika" ujar Raya
"Sudah , enggak usah di pikirkan! Besok aku jemput ya" ujar Bayu
"Baiklah , ya sudah aku mau makan malam dulu" ujar Raya
"Ok cantik! Bye sayang" ujar Bayu
"Ih apaan sih" ujar Raya yang merasakan pipinya memanas
Raya mematikan sambungan teleponnya lalu berjalan ke dapur , saat Raya akan memasak pintu depannya di ketuk oleh seseorang
"Sebentar" teriak Raya lalu bergegas ke depan pintu
Raya mengerutkan dahinya ketika melihat kurir yang mengantarkan makanan seafood ke rumahnya , Raya tersenyum ketika kurirnya tersenyum ramah
"Maaf saya tidak memeSan makanan deh" ujar Raya yang membuat kurirnya melihat ke arah nama penerimanya
"Raya Dandelion B. Bukan?" tanya kurirnya yang membuat Raya tersenyum tipis
"Raya Dandelion aja , pak! Enggak pakai B" ujar Raya yang membuat kurirnya bingung
"Sebentar ya mbak" ujar kurirnya laku menelepon seseorang
"Oh benar kok ini untuk mbak" ujar kurir itu ketika sudah selesai menelepon
"Siapa pak yang kasih? Enggak ada racunnya kan?" tanya Raya yang membuat kurirnya tertawa
"Enggak mungkin makanan dari restoran mahal ada racunnya mbak , saya saja di kasi satu mbak" ujar kurirnya yang membuat Raya sedikit malu
"Hanya memastikan pak" jawab Raya sambil tersenyum tidak enak
"Oh iya , ini ada puding karamel dan apel coklat juga" ujar pak kurirnya yang memberikan Raya semua makanan yang di bawanya
"Ini minumannya , jus alpukat dan es krim taro" ujar kurir itu yang menbuat Raya kebingungan
"Maaf pak tangan saya enggak cukup , sebentar pak saya taruh dulu di meja" ujar Raya lalu menaruh semua peSanan yang di berikan oleh kurir
"Terima kasih ya pak , jadi semua berapa pak?" Tanya Raya
"Semuanya sudah di bayar mbak , sama laki-laki tampan katanya calon suami masa depan mbak! Penggemar rahasia mbak!" Ujar kurir yang semangat
"Ada-ada aja sih pak , terima kasih ya pak" ujar Raya
"Iya mbak , sama-sama" ujar kurir itu lalu pergi meninggalkan rumah Raya
Raya tersenyum melihat makanan yang banyak di atas meja tamunya , Raya yakin orang yang mengiriminya semua ini adalah orang yang sudah lama dia kenal hingga tahu apa saja ke sukaannya
"Apa ini?" guman Raya melihat note yang berada di tangkai apel coklatnya
'Calon istri harus makan malam yang bergizi , calon istri yang cantik juga harus jaga kesehatan! Jangan lupa habis makan sampahnya jangan di buang sembarangan ya cantik'
Raya terkekeh ketika membaca note dari pengirim , Raya memfoto makanan yang dia dapat lalu di taruh dekat status instanya
'Siapa pun kamu , Terima kasih banyak ya! Aku akan menghabiskannya dan selalu menjaga kesehatan , kamu juga jaga kesehatan ya'
Raya menaruh hpnya ketika selesai memposting instanya , Raya memakan seafoodnya , puding , dan jus alpukat sedangkan apel coklat dan es krim taronya Raya simpan di dalam kulkas karena Raya merasakan perutnya yang sudah tidak Sanggup menampung lagi
"Akan aku makan besok" ujar Raya
"Dia mau calon istrinya gemuk kah?" guman Raya yang baru sadar jika banyak makanan manis
Di lain tempat , di mana Riki lagi berpesta merayakan ulang tahun Princess bersama Calista dan Aldo , Riki sejenak melupakan semua tentang Raya karena di sekelilingnya tidak ada yang bahas tentang Raya
"Tuan muda" panggil Jo yang membuat Riki langsung pergi menjauh dari kerumunan
"Ya? Apa sudah selesai?" tanya Riki
"Sudah tuan , kata kurir semua berjalan mulus dan dia kelihatan senang" ujar jo yang membuat Riki tersenyum
"Baguslah , hanya ini yang bisa aku lakukan agar dia senang Jo" ujar Riki sendu
"Lebih baik tuan menikmati pestanya , jangan di pikirkan dia lagi karena dia sudah senang menerima semua hadiah tuan" ujar Jo menghibur Riki
"Kau benar! Ya sudah kau boleh pulang , ini uang lemburmu" ujar Riki memberikan amplop coklat kepada Jo
"Terima kasih tuan , saya akan membelikan adik saya tas dan sepatu baru" ujar Jo senang
"Berhati-hatilah di jalan , jika sampai hubungi aku" ujar Riki yang mendapat anggukkan dari Jo
"Woi!" panggil Aldo yang membuat Riki melihat ke arah Aldo
"Ini dadi lo ya?" tanya Aldo yang memperlihatkan foto insta Raya
"Iya! Dia posting di ig ya?" tanya Riki
"Iya , coba lihat captionnya" ujar Aldo lalu Riki membaca caption yang Raya buat
Riki tersenyum lebar membacanya namun Riki langsung merasa sakit hati membaca komen Bayu yang mengatakan jika Raya harus berhati-hati takut ada racunnya yang di iyakan oleh Raya
"Jahat benar komennya" ujar Riki yang membuat Aldo langsung membaca
"Ini orang bisa-bisa berpikiran buruk kepada orang yang baik , kita hajar aja bro!" ujar Aldo yang emosi
"Kita main cantik , jangan pakai emosi! Diam-diam harus di miliki hatinya" ujar Riki tersenyum tipis
"Jangan menyiksa diri lo Rik" ujar Aldo yang mendapat senyuman dari Riki