Panas. Panas sekali
Meskipun saat ini hujan deras, aku sama sekali tidak merasakan tetesan hujan yang membasahi kulitku. Maupun dinginnya tanah yang menempel di pipiku.
Yang bisa aku rasakan saat ini hanyalah rasa panas. Dan rasa sakit. Sakit yang luar biasa.
Tangan kiriku patah hingga terlihat seperti mau putus dengan luka bakar yang sangat parah di tengahnya.
"Hh..."
Aku kesulitan menarik napas.
Sepertinya tulang rusukku yang sudah remuk ini juga melukai organ dalamku.
Tulang punggungku sepertinya juga patah akibat benturan hebat dengan tembok di belakangku ini.
"Buak! *cough* *cough*"
Rasa perih yang sangat menyakitkan dari tenggorokan hingga perut memaksa lambung untuk memuntahkan semua makanan dan minuman yang tersimpan di dalamnya.
Sialan.
Semua rasa sakit ini ini disebabkan oleh makhluk mengerikan yang berdiri hadapanku.
-Tidak, bukan makhluk mengerikan, karena aku sendiri tidak tahu makhluk apa sebenarnya dia-
Dengan tinggi mencapai 2 meter, berkepala binatang serigala, berdiri tegap dengan dua kaki, memiliki tubuh kekar seperti layaknya manusia yang entah bagaimana caranya, sekarang diselumuti oleh api merah menyala.
Meskipun tubuhnya dihujani air, api tersebut tidaklah padam, terus menyala terang yang membuat tubuhnya diselumuti oleh uap air.
Pukulannya yang diselumuti api itulah yang membuat keadaanku seperti saat ini.
Dengan tatapan dinginnya dia berkata,
"Bocah manusia, ini adalah hukuman. Dosamu karena terlahir sebagai manusia, dan -terlebih lagi- dosamu karena telah menghina kerajaan langit"
Kerajaan Langit ....
"Sebagai utusan Tuhan Yang Maha Esa, saya akan memberikan hukuman yang pantas kepada manusia berdosa seperti kamu. Hukuman mati"
Benar, langit.
Dengan semua sisa tenaga yang aku miliki, aku berusaha mengangkat wajahku dan melihat ke atas.
Sebuah lubang awan terganga lebar di langit. Awan hitam yang menyebabkan hujan deras disini tersingkir dan membentuk sebuah lubang berbentuk lingkaran sempurna yang luar biasa besarnya. Mungkin saja gunung dan kota Ekasia ini bisa masuk melewati lubang tersebut.
Lalu di tengah lubang tersebut, terlihat bayangan-bayangan misterius. 15,20 -tidak, pasti lebih dari 50- dan mereka semua memiliki sayap. Ada mereka yang memiliki sayap tersendiri dan ada juga beberapa dari mereka yang tidak memiliki sayap tapi menunggangi suatu makhluk yang memiliki sayap.
Aku tidak tahu siapa sebenarnya mereka.
Bukan, lebih tepatnya aku ingin sekali mengetahui siapa sebenarnya mereka dan aku sedang berusaha mencari tahu kebenaran tentang mereka tetapi aku gagal.
"Oh Tuhanku, terimalah satu lagi nyawa manusia berdosa yang akan tiba kepada-Mu"
Sialan ...
Apa aku akan mati begini saja, tanpa bisa mengetahui kebenaran?