Chereads / Benua Langit Ramuel [Telah Pindah Link ke Benua Langit, Ramuel] / Chapter 5 - Anak laki-laki yang dipenuhi keingintahuan, Bagian 4

Chapter 5 - Anak laki-laki yang dipenuhi keingintahuan, Bagian 4

Rumah keluarga Regald adalah rumah bertingkat dua. Cukup mencolok karena mereka tinggal di kaki gunung. Di sekitaran daerah timur Ekasia hanya rumah mereka saja yang bertingkat seperti ini. Orang tua Icho dan Aron memiliki pekerjaan dengan penghasilan yang cukup bisa membuat rumah bagus seperti ini.

Lantai dua berisi dua kamar, teras dan sebuah toilet. Kamar Icho sedikit lebih besar dari kamar Aron karena Icho menyimpan banyak barang-barang aneh di kamarnya. Berbagai macam bunga kering yang diikat menjadi satu, pedang kayu yang dia buat sendiri, beberapa batu berbentuk aneh, kumpulan kulit serangga kering, kolam kaca yang isinya ikan-ikan diambil dari danau,. Aron mendeskripsikan bahwa memasuk kamar Icho seakan masuk ke gua manusia purba.

Berbanding terbalik di kamar Aron hanya ada rak buku, meja, bangku dan tanaman Morning Glory yang dia rawat baik-baik. Simpel dan hanya barang-barang yang berguna bagi Aron saja yang ada di kamarnya.

Di lantai 1 berisi dapur, ruang tengah, gudang penyimpanan dan satu kamar kecil. Kamar kecil itulah tempat dimana orang tua Icho dan Aron tidur, meskipun kamar itu hanya dihuni penghuninya setidaknya satu kali dalam setengah tahun.

Disitulah tujuannya.

Dengan perlahan Icho membuka pintunya, menengok kiri-kanan.

Sunyi, Icho menengok di sebelah kanannya. Gelap, kamar Aron lampunya sudah mati.

Nice.

Dengan berusaha agar tidak menimbulkan suara, Icho perlahan turun ke bawah.

Kamar orang tuanya tidak pernah terkunci karena itu tanpa kesusahan Icho bisa masuk ke dalam.

Di dalamnya berisi kasur double-bed, lemari pakaian, satu rak buku besar dan sebuah meja dengan kaca yang dipenuhi peralatan kosmetik

Tentu saja yang Icho cari bukan untuk berdandan ataupun pakaian orang tuanya.

Icho berjalan ke arah rak buku, mengambil buku dari baris ketiga, buku ketiga dari kanan.

Bukan untuk dibaca, dibalik buku tersebut terdapat sebuah tuas kayu.

Icho menarik tuas tersebut lalu terdengar suara 'Ceklek'

Lalu Icho menggeser rak buku tersebut sampai ke ujung dinding.

Dibaliknya terdapat sebuah pintu rahasia.

-Sudut Pandang Icho-

Aku masih mengingatnya dengan jelas.

Tahun lalu kakak tiba-tiba berkata ingin menunjukkan sesuatu.

Dia membawaku masuk ke kamar ayah. Aku jarang masuk ke kamar ayah, karena tidak ada hal yang menarik.

Saat pertama kali aku melihat pintu rahasia ini, aku mengeluarkan suara "Wahhh" yang panjang.

Kenapa aku tidak pernah menyadari ada ruangan rahasia di rumahku sendiri.

Di dalamnya ada sebuah tangga berputar. Setiap masuk kesini harus membawa senter karena tidak ada penerangan disini.

Tidak begitu di dalam, hanya beberapa detik sudah sampai ujungnya. Terdapat sebuah pintu tua. Entah kenapa aku mencium bau aroma pedas dari dalam.

"Ini adalah peninggalan ibu"

Setelah bicara seperti itu, Aron membuka pintunya.

Di dalamnya sangat gelap. Setelah itu Aron meraba-raba dinding, terdengar bunyi "Cklek" dan cahaya menyinari ruangan dari atas.

Sebuah ruangan berukuran 4x5 meter, sepertinya luas ruangan ini sama dengan luas lantai 1 rumah kita.

Dan yang paling mengejutkan adalah...

"Wahhhh"

Begitu banyak buku. Semuanya tersimpan di dalam rak buku yang tertutup kaca.

Totalnya ada 10 rak buku yang berderet dengan rapi.

Aku dengan segera mencoba untuk melihat buku di dalamnya.

Bukunya juga tersimpan dengan rapi.

Aron mengatakan bahwa ini adalah semua peniggalan ibu.

"Aku yakin kamu selalu penasaran ibu. Aku dan ayah tidak pernah menjelaskannya sama sekali"

Benar, aku hampir tidak tahu sama sekali tentang ibuku. Aku tidak ingat bagaimana wajah dan orang seperti apa ibuku. Tidak ada foto dan catatan apapun tentang ibu di rumah. Dan aku terlalu takut untuk menanyakannya.

"Ibu meninggal 7 tahun lalu. Ketika kamu masih 8 tahun"

"..."

"..."

Aku tidak tahu harus meresponnya. Itu sudah lama sekali. Aku tidak tahu apa harus marah, sedih, atau kecewa.

".. Bagaimana ibu meninggal?"

"Kecelakaan. Ibu meninggal dalam kecelakaan lalu lintas ketika pulang dari kerja"

Itu bohong, instingku mengatakan seperti itu. Aku mendengarnya itu sebagai suatu alasan karena tidak mau menjelaskannya.

Tapi untuk sekarang aku akan menerimanya.

"Begitu ya, kecelakaan"

Ada satu hal yang aku ingin tahu, tapi aku tidak yakin apa boleh ini untuk ditanyakan.

"Ibu itu orang seperti bagaimana?"

"Kamu benar-benar tidak mengingatnya kan?"

"Eh? Iya, memangnya kenapa?"

"Tidak, bukan apa-apa"

Hah, Apa maksud pertanyaan tadi?

"Ibu adalah seorang yang cerdas dan pekerja keras. Ketika dihadapkan dalam suatu masalah, masalah apapun itu, ibu pasti bisa menemukan solusinya"

Penjelasan itu sangat ambigu, wahai kakakku.

"Masalah apa yang kakak maksud?"

"Ibu adalah seorang biologist, seorang ilmuwan yang berfokus pada penelitian makhluk hidup di dunia ini. Pekerjaan beliau adalah meneliti makhluk yang berbahaya bagi manusia"

"Ilmuwan..makhluk hidup.."

"Dan semua buku yang ada disini adalah sumber referensi yang dimiliki ibu selama penelitian. Semua buku ini sangatlah berharga karena itu disimpan di ruang bawah tanah seperti ini"

Ibuku ternyata adalah sosok hebat seperti itu!? Sial kenapa tidak kau ceritakan ini dari dulu Aron.

"Dan semua buku ini bisa kamu baca-"

"SERIUS? BENERAN?"

"-Kalau kamu bisa berjanji padaku"

Cih. Perasaan gua ga enak ini.

"Janjinya apa itu kak?"

"Apa kau bisa menepati janji ini?"

Setidaknya jelaskan apa janjinya itu yaampun.

"Baiklah, aku berjanji. Apapun janjinya aku pasti akan menepatinya"

"Berhenti melakukan petualangan bodohmu itu. Berhenti membuat merepotkan orang lain. Bertingkahlah normal seperti anak-anak seumuranmu"

Sepertinya di mata Aron, aku benar-benar adik laki-laki yang tidak normal. Tapi yah aku paham kenapa dia bisa berpikiran seperti itu.

"Baik kak, aku berjanji. Aku akan tidak akan membuat masalah lagi ke siapapun, aku berhenti bertualang lagi, dan sebisa mungkin aku akan bersikap normal"

Aku menjawabnya dengan nada serius. Karena aku paham konsekuensi seperti apa jika aku melanggar janjinya. Toh aku bisa membaca semua buku ini jadi aku tidak keberatan.

Setidaknya itu yang aku pikirkan satu tahun lalu.

Aku beneran berniat menjaga janjiku pada Aron. Selama setahun ini aku sejak masuk SMA aku beneran jadi anak "baik".

Aku sudah berhenti masuk ke hutan lagi. Aku berhenti membawa Bronny's Note. Aku juga mengikuti klub sepak bola meskipun awalnya tidak terlalu tertarik. Barang-barang koleksi yang kusimpan di dalam kamarku juga sudah kubuang.

Aku juga sungguh belajar dengan harapan agar bisa masuk universitas yang bagus.

Aku selama setahun ini menjalani kehidupan membosankan sebagai "anak biasa berumur 16 tahun"

Tapi itu semua aku lupakan ketika aku melihat bayangan hitam jatuh dari langit.

Maap ya Aron.

Pada akhirnya aku adalah orang yang hidup mengikuti kata hatiku sepenuhnya. Aku tidak bisa menahan diri ketika menemukan sesuatu yang menarik.

Aku kembali memasuki perpustakaan bawah tanah yang berbau pedas itu.

Sunyi dan gelap seperti biasa.

Perpustakaan bawah tanah memiliki 10 rak buku dengan berbagai macam tema.

Meskipun ibuku adalah seorang biologist, tetapi buku yang ada disini tidak hanya berkaitan dengan biologi. Sepertinya ibu hanya memiliki hobi untuk mengoleksi buku-buku yang menurutnya itu menarik.

Setiap satu rak kira-kira ada 100 buku di dalamnya. Karena begitu total buku disini mungkin mencapai 1000 buah.

Setiap rak dibagi berdasarkan tema dari buku seperti berikut

Dari rak kiri ke kanan tema bukunya seperti ini

Biologi

Kimia

Matematika dan fisika

Teknologi

Sejarah

Hukum

Bahasa asing

Literasi

Buku bertema biologi memiliki 2 rak adalah hal yang bisa aku pahami, tetapi entah kenapa buku bertema sejarah jumlahnya juga mencapai 2 rak.

Mungkin selain biologi, ibu tertarik dengan bidang sejarah.

Apakah aku bisa menanyakan hal ini ke Aron? Aku tidak yakin.

Lalu aku bergerak menuju rak biologi.

Sudah 1 tahun sejak pertama kali aku memasuki perpustakaan ini, tapi aku masih belum membaca keseluruhan dari semua buku yang ada disini.

Tema kesukaanku adalah biologi dan literasi. Untuk buku bertema seperti itu, mungkin aku sudah membaca sekitar 200an buku.

Meskipun begitu aku belum pernah menemukan buku yang membahas ada binatang berkaki empat, panjang tubuh 2 meter, punya sayap dan cakar seperti burung.

Setelah 1 jam mebolak-balik halaman sepertinya aku tidak menemukan apa yang aku cari.

Hmmmm...

Kira-kira dimana aku bisa menemukannya.

Tidak mungkin ada di matematika, fisika atau hukum.

Mungkin ada di Teknologi (?) tapi aku tidak yakin. Berarti tinggal sejarah.

Aku mulai secara acak membuka buku sejarah. Buku paling tipis yang menyempil di antara buku-buku besar.

"Kamu pasti belum pernah Dengar! 7 misteri dunia yang masih belum terungkap!"

Judul yang sangat bodoh. Yah sudahlah akan aku coba.

1. Orang-orang menghilang ketika hujan lebat.

Janganlah kamu keluar ketika sedang hujan lebat di luar rumah. Tentu saja bukan karena takut kesamber petir ataupun masuk angin karena kehujanan. Ada rumor katanya kalau kamu berkeliaran ketika sedang hujan lebat di luar, sosok kamu akan menghilang bersama awan gelap yang terbang di langit. Beberapa anak kecil yang suka bermain di luar ketika hujan dilaporkan menghilang dan tidak pernah pulang ke rumahnya. Hati-hati lho ya!

Disertai juga poster beberapa anak hilang yang rincian hilangnya ketika sedang hujan lebat.

2. Manusia super itu beneran ada !?

Bisa mengeluarkan api, terbang, ngeluarin laser dari mata dan masih banyak lainnya adalah salah satu impian yang dimiliki manusia sejak jaman purba. Bagaimana jika itu tidak saja di dalam dunia fantasi, tetapi manusia sungguhan bisa menguasai kemampuan mirip sihir itu. Kesaksian dari beberapa orang di kota metropolitan Jayavia, mereka pernah melihat dan berhasil memotretnya orang yang menembakkan listrik dari tangannya, dan mengeluarkan air dari jarinya. Apakah foto ini beneran atau bohongan, tidak ada yang tahu!

Beneran disertai sebuah foto, dari jauh memotret dua orang di sebuah gang sempit suatu kota sedang menembakkan petir dan mengeluarkan air dari tangannya.

3. Kerajaan yang hilang.

Ini adalah sebuah legenda yang populer di antara penjelajah di seluruh dunia yang haus dengan petualangan. Dikatakan di suatu tempat di dunia ini terdapat sebuah kerajaan yang menghilang dari peradaban, lenyap semua kehidupan, kebudayaan dan harta yang tinggal di dalamnya. Harta yang tertimbun di dalamnya menurut cerita bernilai sampai miliaran. Legenda ini telah ada sejak ratusan tahun lalu dan sampai sekarang belum ada yang berhasil menemukan kerajaan hilang tersebut.

Di halaman berikutnya disertai dengan potongan artikel lama yang membahas rumor berkaitan dengan kerajaan hilang itu.

4. Ramalan bahwa sebuah gunung berapi akan meledak

Peramal besar di awal abad 19 yang bernama Ki Trina, sebelum meninggal membuat sebuah ramalan yang sempat heboh. Bahwa di masa depan umat manusia akan mengalami bencana ledakan gunung api yang sangat besar, jutaan orang akan meninggal karenanya. Karena ramalan dari Ki Trina semuanya tepat, bertahun-tahun setelah dia meninggal, bahkan sampai sekarang pun banyak orang yang masih mempercayai dan takut ramalan itu akan terjadi. Apa kamu percaya juga?

Di baliknya disertai dengan sebuah potongan koran yang mencantumkan detail dari ramalan Ki Trina.

5. Bahan bakar abadi

Para peneliti mengatakan bahwa mereka berhasil menemukan suatu bahan bakar yang dikatakan bisa menggantikan minyak. Berita ini cukup heboh di siaran radio 10 tahun lalu tapi sampai sekarang belum ada kejelasan bagaimana kelanjutannya. Para peneliti menyatakan bahwa mereka masih meneliti bagaimana cara penggunaannya.

Di baliknya disertai dengan sebuah hasil riset yang membandingkan kemampuan bahan bakar tersebut dengan minyak.

6. Masyarakat rahasia

Ini adalah sebuah rumor yang cukup ramai dibahas oleh anak muda akhir-akhir ini. Mereka yang disebut sebagai pencinta konspirasi membuat sebuah teori bahwasannya ada sebuah kelompok masyarakat rahasia yang diam-diam mengendalikan dunia dari belakang. Mereka menyebutnya sebagai pemerintah bayangan,

Cuman bagian ini saja yang tidak disertai apapun, sepertinya para pencinta konspirasi itu tidak memiliki bukti apapun.

7. Keberadaan Surga

Memang para penganut agama mengakui keberadaan surga sebagai tempat suci di atas sana tetapi para penganut ilmu pengetahuan biasanya hanya menggangap itu sebagai khayalan. Tetapi bagaimana jika ditemukan sebuah bukti -yang setidaknya bisa mendekati- bahwa ada makhluk lain yang berasal dari luar dunia ini.

Disertai dengan beberapa foto yang sangat buram, memotret langit dengan sebuah bayangan hitam kecil dengan sayap. Disertai juga dengan sebuah teori yang mengenai makhluk apa sebenarnya itu.

Ini dia yang aku cari.

Di luar dugaan buku tipis ini berisi informasi yang menarik.

Untuk sebuah cerita karangan, lumayan kreatif juga.

Tetapi, jika ada satu kemungkinan, meskipun satu perbanding satu juta isi buku ini adalah kenyataan maka aku sangat ingin mengetahuinya.

Terutama di point yang ketujuh, mengenai keberadaan surga.

Aku memperhatikan foto buram itu, dan berusaha untuk membandingkannya dengan makhluk yang kulihat tadi. Aku tidak yakin 100% tapi aku merasa melihat ada sedikit kemiripan.

Darimana ya ibu bisa mendapatkan buku seperti ini, aku penasaran.

Oke aku sudah mendapatkan petunjuk. Kata kuncinya Surga. Baiklah, berikutnya aku perlu mencari buku yang bekaitan dengan surga.

Dan saat aku mau membuka lemari buku kembali, terdengar suara pintu terbuka.

"Apa yang kau lakukan?"

Ada Aron terlihat sangat marah melihatku.

"A-aku sedang membaca kak tentu saja"

Tak sengaja aku menjawabnya dengan gagap.

"Hmm, lalu kenapa pakaian kamu kotor seperti itu?"

Gawat, aku lupa untuk membersihkan ini.

"Icho..."

"Aku cuman terpeleset ketika kesini doang kak beneran, serius!"

Secara reflek aku memegang bagian belakang kepalaku.

"..."

Tolong jangan diam sambil melotot seperti itu kak...

"Terserah lah, cepat kembali ke kamar"

"Eh?"

Aron tidak marah, mengeluarkan kata kasar atau memukulku?

"Cepetan sana!"

"I-ya..."

Aku menaruh kembali buku tipis itu dan kembali ke kamar dengan sedikit perasaan kecewa.

Pada akhirnya aku tidak menemukan petunjuk apapun selain kata "Surga".

Yah sudahlah, besok aku bisa mengeceknya langsung.