Indahnya sinar matahari siang ini menyapu dedaunan yang bertebaran dihalaman sekolah membuat pagi ini sangat indah untuk dimulai bagi para anak SMP. Tori dan teman gengnya berlari menuju ruangan kelas. Torii… ucap Tessa. Tori pun menoleh kesamping tempat Tessa berada dan hanya tersenyum tidak sempat untuk menyapanya. Karena mereka tidak memiliki waktu lagi. Tessa merasa sedih karena itu.
Huft…huft…huft.. mereka semua ngos-ngosan sampai di ruangannya.
" wah.. untung pak Ryan belum datang, bisa mati kita kalo Bapak itu duluan masuk kelas" Ucap Doni kepada kawan-kawannya.
" Kenapa kamu khawatir anak muda, kita adalah pelari terhandal disekolah ini, lagian tidak mungkin seorang pak Ryan tidak memperbolehkan pakar matematika tidak masuk dalam kelasnya. " Ucap Frans meledek Tori dan Doni.
Mereka tertawa bersama- sama.
" Apakah 15 menit istrahat tidak cukup banyak untuk kalian menertawakan suatu hal?" Ucap pak Ryan.
Semua siswa kembali ketempat duduk masing – masing.
" Baiklah silahkan Frans maju kedepan untuk mengerjakan tugas yang Bapak berikan pekan lalu." Frans terdiam dan membentuk raut wajah penuh tanda tanya.
" Apakah kamu belum mengerjakannya Frans? Atau apakah kamu sama sekali tidak tau tentang tugas tersebut? " Ucap pak Ryan.
" Anu Pak, saya sibuk mengerjakan soal untuk olimpiade IPA. Maaf Pak saya tidak mengerjakan soal matematika. " Ucap Frans ketakutan.
Pak Ryan dikenal sebagai guru yang ketat terhadap siswanya. Pak Ryan tidak segan -segan untuk memukul siswaa yang bemain – main saat pelajaran, maupun tugas. Apalagi saat ujian berlangsung, Pak Ryan tidak segan segan untuk merobek kertas ujian jika ada yang ketahuan menyontek. Bahkan pernah ada kasus sapu patah karena di pukul ke badan siswa yang meledek beliau saat mengajar. Hal itu membuat Frans saat ini sangat takut akan hukuman apa yang akan diberikan oleh pak Ryan kepada Frans. Saat Frans mengatakan alasan dia tidak mengerjakan PR nya, Pak Ryan menatap Frans selama beberapa menit. Hal itu membuat suasana kelas menjadi menegangkan. Semua siswa seperti ketakutan dan menunggu hukuman apa yang akan diberikan pak Ryan kepada Frans. Pak Ryan berjalan diantara meja siswa, sambil memegang penggaris Panjang dan menepuk nepuk penggaris itu ke meja siswa yang di laluinya. Pak ryan seperti psikopat saja. Pak ryan sampai di meja frans, dia menatap frans dengan sangat tajam dan menyipitkan matanya dan berkata.
" Apakah masalah saya jika kalian memiliki kegiatan lain? " Frans terdiam.
" Baiklah Frans kamu boleh tidak masuk lagi dalam mata pelajaran yang bapak ajarkan " Ucap pak Ryan .
Seketika itu semua mata ingin keluar dari tempatnya, karna tidak ada satupun siswa menyangka akan hukuman itu. Jika park ryan sudah mengatakan hal itu, itulah adalah hukuman paling berat dibandingkan dengan di pukul oleh pak ryan. Karena untuk nilai dan kenaikan kelas, frans tidak akan bisa lulus.Lalu Frans menjawab.
" Pak berikan saya kesempatan Pak, saya janji tidak akan mengulanginya lagi. Saya akan menerima hukuman lain Pak.". Saat itu Frans keringat dingin dan gemetaran. Lalu pak Ryan pergi duduk ke mejanya dan berkata
" Frans berdiri didepan ini." Frans beranjak dari kursinya dan berdiri didepan teman - teman nya.
" Apakah kamu tahu, saya tidak memberikan kamu tugas dalam kurun waktu 2 hari, waktunya satu minggu Frans.. " Ucap pak Ryan dengan nada tinggi.
Semua siswa sangat ketakutan saat itu, dan mata pelajaran ini semakin dibenci oleh siswa dikarenakan pak Ryan adalah orang yang ketat dan pemarah. Pak Ryan berdiri mendekati Frans.
" Frans apakah kamu tahu, jika saya tidak meluluskan kamu, dalam mata pelajaran ini, kamu tidak akan bisa naik kelas. Saya tidak menyalahkan kamu mengambil les. Tapi, apakah maksud anda ini, untuk tidak mengerjakan PR yang tenggat waktunya 1 minggu?" Ucap pak Ryan dengan kesalnya.
" Frans tidak tau cara apalagi yang harus dia buat supaya pak Ryan meredakan amarah dan memaafkannya. Dia hanya tertunduk. Tiba- tiba Ridho teman gengnya berdiri dan mengangkat tangannya.
" Pak, mengapa hanya Ryan saja yang bapak tanyai soal tugas minggu lalu pak? " Ucap Ridho. Pak Ryan menatap Ridho dengan mata sipit.
" Okey dikarenakan salah satu dari kalian tertangkap tidak mengerjakan tugas, saya akan memeriksa siapa yang belum mengerjakan tugas, supaya keadilan terdapat di kelas ini. Baiklah, bagi yang merasa tidak mengerjakan tugas, silahkan maju kedepan." Ucap pak Ryan.
Saat itu semua, ada 5 orang siswa yang maju kedepan tempat Frans berdiri. Dan pak Ryan menanyai alasan mereka tidak mengerjakan tugasnya. Akhrinya pak Ryan memberikan hukuman kepada mereka berenam untuk membersihkan kamar mandi dan berdiri di depan kelas selama pelajaran pak Ryan dalam 2 les itu.
Saat mata pelajaran matematika usai, Frans menghampiri Ridho
" Wah…. This is my hero bro.." Ucap frans kepada teman se gengnya.
Teman segengnya memberikan jempol kepada Ridho.
Ridho merupakan orang paling mempunyai mental baja di geng Tori. Dia tidak sepintar teman gengnya, tetapi kedisplinan dan keberanian, Ridholah rajanya di geng itu. Ridho tidak segan – segan melawan siapapun jika memang itu suatu kebenaran yang harus ditegakkan. Ridho memiliki kepribadian yang dewasa di antara teman sekelasnya. Kepribadian Ridho tersebut dibentuk oleh lingkungannya. Dimana pekerjaan orang tua Ridho abdi negara ( Polisi). Hal itu membuat Ridho sebagai manusia yang selalu tegas dan tidak kenal takut. Disamping Ayah dan ibunya sebagai polisi, kakak Ridho sangat ketat pada Ridho. Maka karakter sang patriot terbentuk pada diri Ridho .
Bel istrahat berbunyi, geng Tori pun berkumpul di meja Ridho. Agustinus Sang bandar makanan pun membawa makanan ke meja Tori
" Wahh memang keberanian seorang superman tidak perlu diragukan lagi ya bro ? " Ucap Doni kepada teman- temannya.
" Ya, tentu Ridho adalah perisai didalam geng ini." Ucap Agustinus .
" Kenapa kalian selalu melebih-lebihkan, aku mengatakan apa yang perlu ku katakan. Lagian Bapak itu tadi langsung main ancam ancam tanpa mengetahui apakah cuman Frans yang tidak mengerjakan tugas. Rasanya mau nendang aja tadi" Ucap Ridho.
" Benar juga sih, tapi Frans kenapa kamu bisa ga ngerjain tugas? Biasanya kamu paling rajin ngerjain tugas " Ucap Tori.
" Kepala kaulah paling rajin ngerjain tugas. Aku benar- benar ga ingat gaes soal tugas matematika ini. Kalian juga ga ada yang ngingatin . " Ucap Frans kepada teman gengnya.
" Yah, bukannya Doni bilang hari itu, pas kita siap ekschool olahraga kemarin kalo kita punya tugas, cuman dia ga ingat mapel apa" Ucap Agustinus .
" Ho oh, dia bilang kemarin kayak gitu tuh, makanya Frans jangan hanya kegantengan kau yang kau jaga dan rawat aja, pastikan dulu PR sekolah siap baru ketampanan kau itu kau jaga jaga. " Ucap Tori.
" Yah gimana ya, kan banyak kali cewek yang chat aku terus, jadi ga mungkin ga ku balas ya kan? Betul ga sih Ridho? " Ucap Frans.
" Sudalah.. asik berdebat aja klian, ke kantin yok, sa sudah lapar nih. " Ucap Ridho.
" HAHAHA Ridho sudah mengerahkan semua tenaganya untuk berbicara saat di kelas tadi " Ucap Agustinus. Mereka tertawa dan beranjak dari tempat duduk Ridho menuju kantin sekolah.