Chereads / SENJA TAK BERUJUNG / Chapter 7 - KASUS ANAK BERWIBAWA

Chapter 7 - KASUS ANAK BERWIBAWA

Terik matahari membuat siswa dan siswi di SMP ini mengantuk pada saat jam pelajaran terakhir. Frans tertidur dimejanya dengan buku yang dibuatnya jadi bantal. Tori yang menyadari hal itu menggangu frans dia berpikir akan membuat sesuatu yang mengganggu tidur frans. Dia berpikir dan melihat kearah luar dan melihat rumput yang berbulu. Dia berpikir akan mengerjai frans dengan rumput tersebut. Dia meilhat tania si tua kelas sedang belajar serius, dia takut untuk permisi keluar. Karna di dalam kelas meraka tania orangnya tidak suka di ganggu jika sedang belajar serius. Tori berpikir keas bagaimana dia dapat pergi mengambil rumput tersebut. Dan dia pun memiliki ide yang tidak masuk akal. Dia merangkak keluar diam diam. Tiba tiba para teman sekelasnya menyadari hal itu dan membuat Sebagian siswa tertawa. Tori yang melihat hal itu menyuruh temannya diam dengan menempelkan jari telunjuknya ke tangannya. Dan misi dia pun berhasil dia bisa mengambil rumput itu. Dia tertawa tengik ngik melihat frans yang sedang tertidur. Dia pun mulai mengganggunya dengan memasukkan rumput ke hidungnya. Frans bersin bersin jadinya. Tori tertawa terbahak – bahak melihat hal itu. Frans langsung melilit leher tori dengan tangan kanannya.

" Ampun – ampun bang. " Ucap tori kesakitan.

" Apa kamu kate? Ampun, sebelum nyawa mu melayang, aku tidak akan mengampuni mu bodoh. Pernahkah kamu mendengar jangan bangun kan singa yang tertidur?" Ucap frans dengan penuh drama.

" Siap pernah tuanku, lepaskanlah hamba mu ini, hamba tidak sengaja melakukan itu. Hamba hanya merasakan kesepian, oleh karena itu hamba melakukannya." Ucap tori membalas drama frans.

Melihat tingkah mereka berdua, doni dan ridho yang bertempat duduk tepat dibelakang merekapun tertawa habis habisan.Tori yang menyadari hal itu berkata kepada doni dan ridho.

" Hei budak – budak, apa yang kalian tertawakan, bukankah seharusnya kalian membaca buku kalian?" Ucap tori berdrama lagi.

" HAHAHA ya tuan ku, kami sedang membaca buku tadinya, tetapi dengan keributan yang tuan perbuat, hamba tidak bisa focus tuan. " Ucap doni berdrama. Ridho pun tertawa terbahak bahak.

" Sudah – sudah, teman yang lain jadi terganggu. " Ucap ridho.

Tori dan frans membalikkan kursi mereka mengahadap meja doni dan ridho.

" We tau gak, semalam gue nengok si andri nonton film bokep." Ucap frans.

" Ha" Ucap ridho, doni dan tori secara bersamaan.

" Kamu jangan souzon dong frans." Ucap ridho.

" So uzon gimana sih maksud loh bro, gue ngeliat langsung bro bukan ngadi ngadi. " ucap frans.

" He… lo juga kayaknya pernah dah nonton itu, malahan tiap malam kali ya? " Ucap tori meledek frans. Mereka semua tertawa.

" Yah gimana ya, aku memang pernah nonton itu, tapi ga tiap malam juga ri, sotoy bangat lu dah. " Ucap frans.

" Ya udah, jadi masalahnya apa sekarang frans" Ucap doni.

" Ya, aku ga nyangka banget sama dia, soalnya dia orangnya berwibawa, tegas dan kayak ga mungkin nonton hal begituan. " Ucap frans.

" Gila lu gila.. dia juga cowok bro. Nangis gue jadinya " Ucap tori geleng geleng kepala melihat sikap temannya itu

Teman temannya pun tertawa.

" Ya kali cowok zaman sekarang ada yang murni, sedangkan cewek aja pasti ada yang nonton begituan. Malahan orang orang yang kalem biasanya diam diam tapi, taulah." Ucap doni. "Emang dia nonton dimuka umum ya? Kok lo sampe tau dia lagi nonton begituan" Ucap ridho. " Jadi, semalam gue mau pergi belanja minyak ke warung, eh tau tau dia nyapa gue dari pinggir jalan yakan, dia baru pulang les. Setelah itu kita bincang – bincang dulu, trus gue di kasih pinjam buku cerita dia. 2 minggu yang lewat gue udah bilang sama dia soal buku itu. Karna ga pernah ketemu ya jadinya gue minta. Pas gue dah sampe rumah, gue buka nih buku eh ada kartu memori yang terselip. Yah gue pasang dong ke hp gue. Lah tau Taunya isinya bokep semua. Nangis bangat sih semalam. " Ucap frans.

" Frans, Frans itu hal wajar yang ga perlu di debatin ga sih? Soalnya diakan cuman nonton doang, ga sampe praktekin kan? " Ujar Ridho.

" Ya iya sih, gue heran aja. Apalagi bokep nya itu bro, yang brutal loh, makanya. " Ucap Frans.

" Dah, dah ,dah. Ngapain jadi bahas yang begituan sih? Pada ga lapar ape? Kantin yuk." Ucap Doni.

" Woi..Kamu mau dihukum atau gimana sih, kita disuruh belajar mandiri. Kantin nya nanti aja ya bro ya. Bentar lagi ujian masuk SMA unggul." Ujar Tori.

" Yah, beginilah jadinya, jika seorang ambis berkata kata ucap Frans .

Bel berbunyi tanda istrahat. Siswa/ siswi berlari menuju kamar mandi, kantin, lapangan dan taman belakang sekolah. Sementara Tessa yang masih berpikir keras memecahkan masalahnya masih merenung di dalam kelas. Dia tidak menyadari bahwa temannya mariani tidak masuk sekolah saking fokusnya memikirkan siapa yang mengirim kartu memori kerumahnya. Tessa mengambil botol minum yang ia bawa dan meminumnya sambil menatap langit dengan tatapan kosong. Tiba – tiba ketua osis datang menghampiri tessa.

" Tessaaa, " Ucap Angga kegirangan.

" Hm?" Ujar tessa dengan tatapan dingin.

" Eh, lo kenapa? Ga makan lo dari rumah? Atau apa masih bertengkar sama tori?" Ucap Angga nge ledek tessa.

" Ga, gue udah baikan sama tori. Ada perlu apa sampe datang ke kelas gue?" Ucap tessa.

" Gue ada permintaan nih. " Ucap Angga

" Permintaan apaan? Jangan minta yang aneh- aneh" Ucap Tessa.

" Mau ga ajarin gue fisika? Soalnya bentar lagi ujian, gue ga ngerti ngerti nih soal fisika. Susah." Ucap Angga pada tessa dengan muka memelas.

" Yah, gimana ya. Gue mau mau aja sih. Cuman belakangan ini gue sibuk bangat, ditambah ayah aku pulang dari luar kota. Kalo untuk 2 minggu ini gue ga bisa ngajarin loh." Ucap tessa.

" Yah, padahal gue lagi semangat untuk belajar fisika. Nanti keburu padam semangat belajar gue tes, bisa ga luangin waktu 1 jam aja gapapa. Atau abis pulang sekolah di taman belakang juga gapapa. Nanti aku antar kamu pulang kerumah. Kalo kamu ada kendala soal kendaraa." Ucsp Angga dengan penuh harap.

Tiba – tiba bel berbunyi.

" Nanti gue kabari deh gimana jadinya, aku mesti lihat jadwal – jadwal ku dulu." Ucap tessa.

" Oke sa, kabari ya. Gue berharap bangat kamu." Ucap Angga

" Iyaa. Kamu masuk kelas gih, soalnya pelajaran kami matematika nih dari pak Frans. " Ucap Tessa.

" Oke deh. Bye. Makasih ya Btw." Ucap Angga meninggalkan kelas Tessa.