Sore hari yang masih Bersama dengan terik matahari membuat para pemain basket keringatan dan kepanasan. Tori dengan teman gengnya bermain basket dilapangan sekolah temannya. Mereka bermain dengan bertaruh makanan. Geng tori kelelahan dan kepanasan. Setelah beberapa permainan, akhirnya teman tori pun mengalami kekalahan. Tori tertawa Bersama dengan teman-temannya karna setiap kali mereka bermain basket selalu mengalami kekalahan. Frans, Doni, Agustinus, Ridho di hampiri oleh gebetan maupun pacar mereka dan membawakan makanan dan minuman. Sementara itu tori tidak melihat batang hidung Tessa di lapangan basket itu. Dia di tertawai oleh teman gengnya, karna Tessa tidak datang dan para fans nya juga tidak datang membawakan minuman untuk tori. Hal itu membuat tori makin kesal dengan situasi itu. Tori meninggalkan teman gengnya yang meledeknya dan menghampiri tim lawan dan memberikan uang untuk makan sesuai taruhan yang disepakati.
Saat tori berjalan menuju tim lawan, ketua tim basket SMP itu pun mendatangi tori yang berlari menuju mereka.
" Hey bro, gimana permainan kali ini apakah memuaskan? ( sambil menyodorkan tangannya untuk berjabat tangan)" Ucap Dimas nge ledek.
" Nge ledek aja loh terus." ( Mereka pun bersalaman).Ucap Tori.
" Emang kalian kenapa ga pernah Latihan sih? Ditantang langsung mau, padahal persiapan belum ada. " Ucap Dimas agak kesal.
" Yah gimana ya aku mau bilangnya, sibuk kami nih, biasalah banyak kegiatan sama les juga. Jadi untuk Latihan basket ga ada bro. " Ucap tori pada dimas.
" Oh iya.. aku lupa, klian kan siswa ambis. Maaf ya, mungkin klian di bidang akademik nih menang kalo lawan kami yang,,, taulah. " Ucap dimas.
" Bisa ae lu bro. Nih uang taruhan makannya. " Ucap tori sambil menyodorkan uang pada dimas.
" Eh, kok gitu siih bro, bukannya kita makan bareng ya?" Ucap dimas heran
" Ga dulu bro, soalnya hari ini gue mau ada urusan, dan lo lihat sendiri para buaya disana sedang memangsa. " Ucap tori menyindir teman gengnya.
" HAHAHA siap bro. Lain kali kita Latihan dulu deh baru tanding. Agak kesal juga kalo menang terus. " Ucap dimas.
" Yoi bro. Gue pergi dulu ya." Ucap tori meninggalkan dimas.
Tori menuju teman- temannya.
" Gue duluan dulu ya broku, " Ucap tori sembari membawa barang barangnya.
" Eh bro, minum dulu kali, masa ia langsung pergi gitu aja. " Ucap donii menghentikan Langkah tori.
" Aku mau les bro. Gue udah bolos minggu lalu, bisa bis ague ga di kasih makan sama mak gue nanti. " Ucap tori.
" Wah, gue kira loh lagi ngambek ri, gara gara pacar kamu ga datang dukung kamu. " Ucap agustinus.
" Eh, lo kali yang kayak gitu kalo pacar lu ga datang. Dah y ague mau cepat- cepat nih bye. " Ucap tori meninggalkan teman- temannya.
Saat perjalanan ke les tori mampir ke sekolah untuk mengambil buku les yang tertinggal di laci mejanya. Tori pulang lewat taman belakang. Dia melihat ada sepasang siswa yang duduk di taman. Tori tertawa geli dengan hal itu. Dia berpikir kenapa harus di sekolah pacarana pada jam segini. Apa ga takut kepergok sama guru dan penjaga sekolah. Dia pergi menuju tempat duduk sepasang siswa itu. Dia berjalan hamper sampai dan melihat bahwa tessa dan Angga lah yang sepasang siswa yang ingin di pergokinya itu. Hatinya tercabik.Dia heran apa yang mereka lakukan di jam seperti ini di taman sekolah. Terlebih dia sudah memaafkan tessa dan dia melihat mereka tertawa dan Bahagia seperti orang kasmaran saja. Dia ingin menghampiri dan bertanya apa yang mereka perbuat. Tapi dia merasa dia harus mendegarkan apa yang sedang terjadi.
Tori menyelinap kebunga dekat angga dan tessa sedang berbincang. Dia mendengarkan percakapan tessa dan angga.
" Sa, aku baru tau kalo ayahmu kerja diluar kota. Ga nyangka bangat. " Ujar angga.
" Iya angga. Baru aja 2 hari ayah pulang. Tadi aku udah bilang ke ayah. Kamu nanti malam bisa kerumah. " Ujar tessa.
Tori kaget. Dia berkata dalam hatinya. Kerumah? Ngapain kerumah. Aku aja ga pernah kerumah tessa. Tori makin curiga dengan hubungan yang dijalin angga dengan tessa. Dia heran pada tessa. Dia tidak pernah bercerita tentang hubungan yang dia jalin dengan angga sehingga dia di ajak ayahnya kerumah mereka, malam malam pula.
Saat itu dia melihat angga memberikan ikat rambut pada tessa.
" Tessa. Nih ada ikat rambut tadi aku beli di toko sebelah rumah aku. Aku ingat kalo kamu suka bangat sama kelinci. " Ujar angga.
Ha???? Ikat rambut, jadi ini ceritanya gue di selingkuhin ya? Ucap tori dalam hatinya. Gila bangat seorang tori di selingkuhin. Gue aja ga pernah ngelirik cewek. Tori kesal sendiri disemak semak itu.
" Wah ini bagus. Kamu tau dari mana aku suka kelinci? Warna biru muda juga warna kesukaan akuloh. " Ucap tessa manis.
Gila, gue benar benar diselingkuhin ujar tori. Rasa ingin melabrak semakin tinggi. Tapi dia malu jika dia ketahuan menguping.
Akhirnya tori menahan rasa amarah dan cemburunya.
" Yah, siapa sih yang ga tau tentang primadona sekolah " Ujar angga menggoda.
Tessa tersenyum manis dan memakai ikat rambut itu di depan angga.
" Wah.. cocok juga ya buat kamu. Kamu tambah cantikloh. " Ujar angga.
" Makasih ya angga. Ini pertama kalinya aku di kasih ikat rambut sama cowokloh." Ujar tessa.
" Oh jadi secara tidak langsung dia bilang gue ga ngasih apa apa ke lu ya? Lo permaluin gue tessa. Nangis hati ini tessa" Ujar tori dalam hatinya.
" Iyakah? Wah, kok aku jadi besar kepala nih. Eh kalo gitu kitab isa pulang bareng dongkan, soalnya ga ada angkot lagi nih. Lagian dah sore juga, sekalian jumpa sama ayah kamu aja deh" Ucap angga.
" Eh tapi, ayah aku mungkin ga dirumah ngga." Ucap tessa.
" Oh gitu ya. Kalo gitu aku antarin pulang aja. Kalo kamu mau sih." Ucap angga.
" Yaudah boleh" Ucap tessa.
Tessa dan angga pun pergi menuju parkiran sepeda sekolah.
Setelah tessa dan angga tak terlihat mata tori. Tori keluar dari semak semak dan menendang nendang bunga untuk melampiaskan amarahnya. Awas aja klian dua ya.
Tori merepet dan mengulang ulang percapakan tessa dan angga dengan muka kesal dan penuh amarah itu. Dia bolak balik di tempat. Dia duduk dan menutup matanya.
"Aku ga habis piker sama lus tessa. Begitu setianya aku, bahkan kasus mu dengan adekmu saja aku sudah tau, tapi masih teganya kamu nyelingkuhin aku. Betapa pedihnya. " Ucap tori dengan galaunya.
Dia berdiri dan beranjak dari tempat duduk itu. Dia menatap tempat duduk itu dengan penuh kekesalan. Dia berjalan sempoyongan.
" Jadi begini rasanya di selingkuhin. Ah, air susu di balas air tuba." Ucap tori lesu.