Chereads / SENJA TAK BERUJUNG / Chapter 4 - PERDAMAIAN DAN KOTAK MISTERI

Chapter 4 - PERDAMAIAN DAN KOTAK MISTERI

Pagi tiba menyapu malam hari yang menemani tidur tessa. Dia beranjak dari tempat tidur menuju cermin. Dia melihat wajahnya di cermin cukup lama, dan bergumam sendiri.

" Kurang cantik apa aku ini sehingga tori pun tidak mau menjauhkan gadis – gadis yang ada di hadapannya? Kurang pintar apalagi aku ini sampai dia tidak mengucapkan nama ku di depan Wanita lain? Ha.. apakah aku ini hanya Wanita yang menemani dirinya saat kesepian saja? " Dia hanya berbicara kepada tessa yang ada di cermin. Tiba -tiba suara teriakan yang pasti didengar oleh setiap remaja pun berkumandang.

" Tessaaa , sudah jam berapa ini? Kapan kah kamu bisa bangun sendiri? " Teriak ibunya dari lantai bawah.

" Ya Allah ibu, aku sudah bangun, tidakkah aku harus mengumpulkannya nyawa ku dulu? " Ucap tessa kesal dan beranjak kebawah.

Sembari menyusuri tangga, tessa berteriak.

" Amil, bangun kamu, aku tidak mau nanti telat kesekolah gara – gara kau. " Ucap tessa melampiaskan ke kesalannya.

Setelah semua selesai berpakain dan sarapan, mereka pun naik ke mobil dan diantar kan ibunya kesekolah. Saat di jalan ibunya menanyai tessa mengenai sekolahnya.

" Sa, sebentar lagi kamu mau tamat, bagaimana rencana mu selanjutnya?"

" Aku belum tau Bu, biarkan aku berpikir dulu." Ucap tessa.

" Berapa lama lagi kamu berpikir? Putuskan saja, kamu mau sekolah ke luar kota Bersama ayah mu atau disini Bersama Ibu. " Ucap ibunya.

" Kan aku sudah bilang bu, aku mau coba SMA unggul dulu, kalo nanti aku ga masuk baru aku putuskan. " Ucap tessa.

"Selalu saja kamu bilang begitu, les saja kamu kadang bolos, belajar pun tidak pernah." Ucap ibunya mulai merepet.

" Sudahlah Bu, kaka memang begitu, maklum dia galau sekarang ini, taulah masalah anak muda. " Ucap adiknya.

Tessa langsung menarik dasi adiknya hampir tercekik. Dan mengancam adiknya dengan mata tajamnya. Adiknya langsung angkat suara.

" Dia lagi berantam sama sahabatnya Bu" Ucap Amil ketakutan. Tessa pun melepaskan tarikannya.

" Tessa, kalua sudah mau tamat jangan cari masalah, susah nanti berdamainya. Apalagi kalian sudah mau tamat. " Ucap ibunya.

" Baik Bu" ucap tessa.

Sampai di gerbang utama sekolah,tessa dan adiknya pun turun dari mobil dan berpamitan pada ibunya. Setelah mobil ibunya pergi, tessa menarik adiknya ketembok sekolah " Apa apaan sih maksud kamu ha? " Ucap tessa pada Amil adiknya.

" Yah kan emang benar kamu lagi ada masalah sama pacar kamu. Cuman gara – gara si Tori di kerumuni cewe, kamu cemburu. Gimana dong kalo ada anggota band nya ada cewe. Dasa posesif." Ucap adiknya.

Tessa sangat emosi mendengar hal itu dan menampar dan menendang adiknya. Sampai sampai adiknya yang masih bertubuh kecil kurus dan lemah itu terjatuh dan terluka. Adiknya menangis dan tessa mengancam adiknya.

" Awas ya, sampe kamu bilang kayak gitu lagi, gue sita semua barang – barang lo. Gue kasih tau ke emak, kalo kamu dapat nilai merah matematika. " Ucap tessa.

Tessa pergi meninggalkan adiknya dan pergi menuju gerbang dan masuk ke sekolah.

Pelajaran pun telah usai, Tori datang ke kelas tessa semua kaget terlebih tessa benar terkejut bercampur senang,karna inilah pertama kalinya tori datang ke kelasnya.

" Kita nanti jumpa di atap sekolah setelah siap kebersihan kelas. " Ucap tori kepada tessa.

Tessa belum sempat menjawab tori, tori sudah pergi dari kelas tessa. Tessa menempar nampar Pundak temannya karena senangnya.

" Aku tidak menyangka ini akan terjadi " Ucap tessa kegirangan kepada sahabatnya maryani. " Yah, kan aku udah bilang, kadang- kadang kita harus cuek pada laki- laki supaya perhatian kita itu ga sia – sia. " Ucap mariani.

" U.. peluk dong. Eh, tunggu apakah aku cantik? Oh my god, ayo dan-dani aku dulu. " Ucap tessa pada sahabatnya itu.

" Oalah, kamu cantik kok, tinggal sisir rambut mu aja. " Ucap mariani.

Tessa pun bergegas menyisir rambutnya dan langsung meniggalkan teman sekelasnya dan pergi menuju atap sekolah. Sesampai-nya ke atap sekolah, dia tidak melihat siapapun disana. Dia terdiam dan terheran -heran. Lalu dia duduk pergi ke ujung atap dan menatap sekolahnya dari atas. Dia melihat betapa indahnya sekolah ini. Dia tak berhenti tersenyum sendiri. Setelah hampir 30 menit tori pun tidak muncul – muncul, tessa mulai risau dia berpikir dia sedang di permainkan. Tapi dia memilih tidak berpikir negative, dan dia tetap menunggu. Setelah beberapa menit berlalu, tori dan frans pun datang.

" Tori," Ucap tessa dengan semangatnya.

" Hai tessa? How are you ?" Ucap frans dengan senyum lebar di mulutnya.

Saat itu pun tori langsung duduk di lantai atap, tori menutup matanya.

" Tori kamu kenapa? " Ucap tessa khawatir pada tori.

" Yah, kalo saja tori tidak ada disini, apakah kamu akan menjawab pertanyaanku? " Ucap frans jengkel.

" I'm okay bro.. Puas luh?" Ucap tessa pada frans.

Tori menarik nafasnya mendengar hal itu. Dia berdiri dan menatap tessa cukup lama. Tessa semakin tidak mengerti. Dia bertanya lagi.

" Apakah ada yang salah? " .

" Nga, ga ada. Apakah kamu ga marah lagi? Ucap tori pada tessa dingin.

" E… ga, ga lagi kok " Ucap tessa kaku.

" Bagus deh kalo begitu ya. Aku mau minta maaf tes, mungkin sikap aku selama ini kurang baik sama kamu. " Ucap tori pada tessa.

Tessa terdiam sejenak.

" Ga mau lo maafin dia? " Ucap frans.

" Ya maulah goblok. Iya gue maafin kok" Ucap tessa.

" Oke deh kalo gitu, ini udah jam 2.30 , 30 menit lagi kami mau les. Masih ada yang mau lo bicarain? " Ucap tori pada tessa.

" Oh ga ada lagi." Ucap tessa.

" Oke deh kami pergi ya" Ucap tori.

Mereka pergi tanpa mengajak tessa turun bersama dari atap. Tessa heran, kenapa dia dingin banget.

Tessa sampai dirumah, dan melihat ada kotak kado di ruang tamu.

" Tessa kamu sudah pulang? " Ucap ibunya dari belakang. Tessa terkejut.

" Ibu, nga getin tau. Ini kado siapa besar amat." Ucap tessa.

" Itu diantar sama tukang grab tadi, katanya buat kamu. " Ucap ibunya .

" Ha seriusan buat aku? " Tessa langsung menghampiri kotak kado itu dan mencari nama pengirim nya.

" Eh Bu, kok nama pengirim nya ga ada ya? Tadi tukang grabnya bilang apa?" Ucap tessa. " Katanya rahasia gitu, yah ibu ga nanya lagi. Yah siapa taukan teman bu buat suprise makanya ibu ga banyak tanya. " Ucap ibunya.

" O.. Okedeh aku keatas ya " Ucap tessa sambil membawa kotak kadonya.

Sesampainya di kamar, tessa meletakkan kotak kado dan melihat kotak kado itu dan berpikir kenapa kotak kado tersebut sangat ringan. Dia sempat berpikir apakah itu kosong. Dia membuka kotak kado tersebut. Ternyata kotaknya ada dua. Saat kotak pertama terbuka, dia melihat surat, dia membaca surat tersebut.

" Hai tessa. Apakah kamu dalam keadaan sehat. Aku berharap kamu dalam keadaan sehat dan tidak penakut . Jika kamu ingin membuka kotak berikutnya, sebaiknya berpikirlah 2 kali, karna apa yang akan kamu lihat bukan lah hal yang patut dilihat." Isi surat di kotak pertama.

Tessa kaget dan melempar kotak kado itu.