Chereads / Kembali Kepelukan Cinta Pertama / Chapter 23 - Luluhnya Hati Ibunda Farhan

Chapter 23 - Luluhnya Hati Ibunda Farhan

Pagi ini suasana apartemen Farhan terdengar gaduh penuh canda tawa. Dari balik pintu tedengar penghuni apartemen tersebut saling melempar candaan.

Mereka berkumpul di ruang makan untuk sarapan bersama, terlihat berbagai menu Nusantara sudah tersaji di meja makan. Di tengah_tengah obrolan, tiba_tiba sebuah pertanyaan muncul dari bibir Ibunda Farhan.

"Lho Dona mana? Kalian nggak panggil dia buat sarapan bareng sama kita?" tanya Ibunda Farhan kepada putra dan menantu kesayangannya.

Keduanya pun saling menatap satu sama lain, dan saling melempar senyuman. Sepertinya sang Ibunda sudah mulai terbiasa beraktivitas bersama Dona dan menyayanginya seperti anaknya sendiri

"Enggak Mah, kita nggak enak sama Mama. Takut Mama masih marah sama Dona seperti semalam" ucap Farhan.

"Mama nggak marah, Mama hanya syock saja Han," tegas sang Ibunda.

Farhan dan iparnya sengaja tak mengundang Dona, mereka ingin memastikan keadaan emosional sang Mama terhadap Dona. Mereka takut sang Mama masih belum bisa menerima Dona kembali di tengah_tengah mereka

"Sana ajak Dona sarapan bareng kita," sambung sang Ibunda.

"Sania aja yang manggil Dona Mah, biar Farhan nemenin Mama disini," timpal Sania.

Ia pun beranjak dari meja makan dan bergegas keluar menuju apartemen Dona.

Sesampainya di depan pintu apartemen, ia segera menekan Bell yang terpasang di depan pintu.

Mendengar Bell apartemen nya berbunyi, Dona segera menuju pintu untuk membukanya.

"Pagi Don," sapa Sania.

"Pagi Kak, masuk yuk Kak," ajak Dona kaget.

"Nggak usah Don. Sarapan bareng yuk sayang," ajak Sania.

"Dona nggak enak sama Mama Kak, soal kejadian semalam," ucap Dona.

Raut wajah wanita ayu tersebut seketika memucat dan tubuhnya serasa layu.

"Yang ngajak Mama kok ini," tegas Sania tersenyum sumringah.

"Beneran Kak?" tanya Dona memastikan.

"Serius Don, buat apa Kakak bohong," tegas Sania.

Mendengar penjelasan Sania, ia pun bahagia wajah nya merona kembali.

"Dona ambil handphone dulu ya Kak," ucap Dona.

"Buruan ya," sahut Sania.

Setelah selesai mengambil Handphone, mereka bergegas menuju apartemen Farhan.

Sesampainya di apartemen Farhan, keduanya langsung menuju ruang makan.

"Pagi semua," sapa Dona canggung.

"Pagi Don, sarapan yuk," ucap Ibunda Farhan.

"Iya Mah," kata Dona.

"Kamu mau makan pakai apa sayang? Mama ambilin ya?" ucap Ibunda Farhan.

"Nggak usah Mah, Dona ambil sendiri saja," tolak Dona.

Ia tak menyangka, Ibunda Farhan secepat itu memaafkan dirinya setelah kejadian semalam.

Sedangkan Farhan dan iparnya kembali saling menatap dan melempar senyum.

"Habis sarapan kita jalan_jalan yuk, Bosen di apartemen terus," ajak Sania.

"Mama terserah kalian," ucap sang mertua.

"Farhan gimana? Takut masih cepek efek perjalanan," sahut Dona.

"Nggak kok, ayo kalau mau jalan_jalan," timpal Farhan.

Mereka pun segera memikirkan dan memutuskan tempat tujuan untuk berlibur.

"Kita mau jalan-jalan kemana?" tanya Farhan.

"Terserah kalian, Mama ikut saja," jawab Ibunda Farhan.

"Ke tempat yang Deket aja gimana? Farhan kan baru datang, takut masih capek," saran Dona.

"Ciee, yang perhatian banget," ledek Sania.

Dua sejoli tersebut nampak tersipu malu mendengar ledekan dari Sania. Mendapati Farhan yang terlihat sangat bahagia ketika berada di dekat Dona, sang Ibunda pun luluh. Beliau tak pernah melihat putranya sebahagia ini ketika bersama seorang wanita termasuk sang istri.

"Ke Disneyland aja gimana?" ucap Dona mengalihkan pembicaraan.

"Iya kesana saja yuk, kita kembali ke masa kecil,hehe," canda Sania.

"Iya, kan Dona suka banget sama kartun Disney. Apalagi karakter princes-princes nya," imbuh Farhan.

Sepertinya Farhan sangat paham dengan kehidupan pribadi Dona. Merekapun segera beranjak menuju Disneyland Paris menggunakan kendaraan pribadi.

Kurang lebih empat puluh menit perjalanan dari apartement mereka, akhirnya tibalah ditempat yang dituju.

"Akhirnya sampai juga," ucap Dona yang duduk disamping Farhan.

"Oh udah sampai ya?" tanya Sania. Sepanjang perjalanan ia memang lebih akrab dengan Handphone nya.

"Mah, ayo bangun. Kita sudah sampai ini," ucap Sania membangunkan mertuanya yang terlelap di dalam mobil.

"Oh sudah sampai," jawab sang mertua.

Keempatnya segera memasuki area destinasi wisata tersebut dan segera membeli tiket masuk.

"Ayo masuk," ajak Farhan yang sudah membelikan tiket masuk.

"Oke," jawab Sania.

Yang lain pun mengikuti langkah Farhan. Disneyland yang pertama kali dibuka didunia ini ternyata mempunyai dua Theme park, yaitu Disneyland Park dan Walt Disney Studio Park. Dalam dua Theme park ini mereka menikmati wahana seru dan tokoh film karakter Disney.

"Don, itu ada Cinderella tokoh favorit e kamu," ucap Farhan menunjuk ke arah Karakter yang di maksud.

Tanpa pikir panjang Dona pun menghampiri sang tokoh idolanya dan berfoto.

"San, sepertinya mereka bahagia banget ya?" tanya sang mertua bahagia.

"Iya Mah, begitu deh kalau orang saling cinta lama nggak ketemu," sahut Sania.

"Iya, Farhan sepertinya nggak mau jauh dari Dona," timpal sang mertua menatap kearah putranya.

Pemandangan yang belia lihat, sepertinya sejenak membuatnya melupakan akan keberadaan Resty sang menantu sebagai istri sah putranya.

"Mah fotoin Sania ya," pinta Sania. Permintaan nya seolah memotong pandangan sang mertua yang sedang memperhatikan putranya.

"Iya sayang, habis itu gantian ya. Mama mau upload di media sosial," ucap sang mertua.

"Siap Mah," jawab Sania santai.

Tak hanya Farhan dan Dona yang menikmati liburan, Sania dan menantunya pun ikut menikmatinya.

Tak terasa berjam_jam telah mereka habiskan di area tersebut.

"Udah sore nih Han, yuk kita ajak yang lain balik," ajak Dona.

"Ayo," ucap Farhan. Ia memenuhi permintaan sang pujaan hati.

Terlihat keduanya seperti pasangan kekasih yang sebenarnya. Nampak serasi dan tak ada ada kesan canggung diantara keduanya. Keduanya berjalan kearah sang Ibunda dan ipar Farhan.

"Mah, Kak, kita balik sekarang atau nanti?" tanya Dona.

"Sekarang juga boleh, kalian sudah puas foto_fotonya?" tanya balik Sania.

"Sudah Kak," jawab Dona.

Semua rombongan itu pun segera melangkah keluar area tempat wisata tersebut.

"Han, kata teman Mama ada tempat bagus di Paris. Namanya Place De La Concorde kalau nggak salah," ucap sang Ibunda.

"Iya Mah, tapi sepertinya lebih bagus kalau kesana malam deh," sahut Dona.

"Itu buknannya alun_alun ya sayang?" tanya Farhan mendadak mesra membelai rambut Dona.

"Iya, yang ada kincir angin raksasa di deketnya. Terus kita bisa lihat pemandangan kota dari ketinggian," jawab Dona.

"Ayo kesana saja," rengek senang Ibunda.

"Iya ayo Han, kakak penasaran," ajak Sania.

Mendengar penjelasan Dona, Ibunda Farhan dan sang ipar tak kuasa menahan rasa penasarannya.

"Iya kita kesana," ucap Farhan. Ia tak kuasa menolak rengekan sang Mama.

"Kamu nggak capek?" tanya Farhan menatap Dona.

"Enggak Han," jawab Dona menggelengkan kepala.

Merekapun segera menuju Palace de La Concorde.

Tak jauh berbeda saat berada di Disneyland, di alun_alun ini pun mereka menikmati keindahan kota. Yang di suguhkan dibalun_alun tersebut.

Disela_sela sang ibu dan sang ipar menikmati pemandangan malam. Farhan berusaha berbicara dari hati kehati dengan sang pujaan hati.

"Sayang aku sudah berusaha sejauh ini supaya kita bisa bersama. Apa kamu belum ada niatan untuk hubungan yang lebih serius?" tanya Farhan.

"Han, situasinya baru saja membaik. Mama baru aja maafin aku. Kita pelan_pelan saja," ucap Dona.

"Sampai kapan Don?" tanya Farhan memelas.

"Sampai situasi mendukung kita untuk bersama" tegas Dona.

"Kamu masih ragu sama aku?" tanya Farhan.

Dona hanya menggelengkan kepala, nampaknya mata hati Farhan sudah dibutakan cinta. Bahkan usaha senang istri yang sedang berpura_pura berbadan dua pun tak mampu menjauhkannya dari Dona.

Begitu juga sang Ibunda yang awalnya kurang menyukai hubungan terlarang putra bungsunya dengan Dona pun mulai luluh, melihat sang putra terlihat bahagia saat bersama wanita yang sudah ia dambakan sejak di bangku SMA.