"Oh, tidak!" Teriak wanita empat puluh tahunan itu dengan sangat keras.
Rossa terbangun dari tidurnya karena sebuah mimpi buruk yang membuat Surya juga terbangun dan menatap lekat istrinya.
"Kamu kenapa?" tanyanya dengan sangat khawatir.
"Aku tiba-tiba saja bermimpi tentang kondisi Bagas. Dia pingsan, mimisan, ketika dibawa ke rumah sakit dokter mengatakan usianya tidak akan lama lagi."
Surya segera memeeluk istrinya memberikan rasa aman. Berharap Rossa bisa memahami situasi yang ada dan tidak terlalu mengkhawatirkan kondisi Bagas yang jauh darinya.
"Sudahlah, itu hanya mimpi, bunga tidur, kamu tidak perlu berpikir terlalu keras untuk anak itu."
"Kenapa aku tidak bisa berpikir semakin keras? hatiku hancur ketika melihat Bagas terluka, melihat Bagas menangis, melihat wajah Bagas pucat. Aku tidak ingin kehilangan anak untuk kesekian kalinya."
"Aku paham perasaanmu sebagai seorang ibu ketika mengetahui putramu menderita penyakit mematikan."
