"Siap!" sahut Arum cepat.
Yoga bersiap dan memberikan aba-aba, "Satu, dua, tiga!"
Sepasang tangan milik Arum dan Yoga menempel pada pintu aluminum. Kekuatan mereka dapat membuka pintu kamar kecil. Terlihat wajah kuyu Bagas di sana. Terduduk lemas di lantai.
"Bagas!" Teriak Arum segera memberikan pertolongan untuk adik tirinya itu.
"Biar aku yang angkat," pinta Yoga segera memberikan pertolongan untuk Bagas.
"Iya, Ga, langsung bawa ke mobil, ya. Biar aku bawa ke rumah sakit."
"Kenapa enggak ke klinik dulu?"
"Enggak bisa, Ga, Bagas ada penyakit kronis yang tidak semua dokter bisa menanganinya."
"Oke!"
Yoga segera mengendong Bagas di punggungnya lalu berlari untuk menjangkau mobil Arum. Diikuti Arum yang juga berlari di belakang Yoga. Pikirannya mulai gamang, namun yang dapat Arum yakini semua karena Mario. Mario dan genk yang terakhir menemui Bagas.