Chereads / CRUSH IN RUSH / Chapter 2 - Chapter 2

Chapter 2 - Chapter 2

Sampailah sekarang gadis cantik itu di rumahnya dan dirinya langsung menuju ke dapur serta menaruh barang belanjaan yang selesai dia beli di pasar. Seorang marabahaya berjalan dari lantai atas menuju ke lantai bawah dan masih menggunakan celemek karena belum selesai masak.

"Sudah selesai kamu beli semuanya, Na?" tanya Triana pada Verina.

"Iya mah, ini sudah semua," jawab Verina pada mamanya sembari memberikan daftar belanjaan yang sudah dia ceklis semuanya yang berarti semuanya sudah lengkap dan tidak ada yang kurang satu apapun.

"Baiklah terima kasih karena sudah membantu mama dan sekarang kamu bisa istirahat," ucap Triana pada Verina.

"Nggak, Ma. Verina mau pamit keluar sama Nabila," sahut Verina pada Triana.

"Mau kemana?" tanya Triana pada Verina sembari mengeluarkan semua barang belanjaan dari dalam tas.

"Ke rumah Nabila," jawab Verina pada Triana.

"Ada acara apa?" tanya Triana pada Verina.

"Verina pulang sebelum jam dua siang," jawab Triana pada Verina.

"Mama kan bertanya sama kamu, ada acara apa? Bukan malah pulang jam berapa," ujar Triana pada Verina.

"Ya mau jalan saja mah," ucap Verina pada mamanya.

"Ya udah, kalau gitu kamu yang hati-hati dan ingat jangan pulang sore," sahut Triana pada Verina.

"Siap, Mama!" ucap Verina dengan semangat karena ia telah di beri izin oleh sang mama.

Verina kemudian berjalan menuju keluar rumah dan meminta pak sopirnya untuk mengantar dirinya ke rumah Nabila yang tidak lain adalah sahabatnya.

Verina sudah membuat janji bahwa akan bermain ke rumah Nabila, sebab Nabila tengah dirumah sendiri dan mama papa Nabila ada di luar negeri.

Sementara itu Nabila berada diluar pintu gerbangnya menunggu kedatangan Verina yang sejak tadi dia tunggu tidak datang-datang.

Disela dia menunggu kedatangan Verina, seorang remaja laki-laki yang tidak lain adalah Raja datang menghampirinya.

"Ngapain kamu jadi satpam dirumah sendiri?" tanya Raja pada Nabila.

"Nggaklah, aku lagi nunggu sahabat aku yang mau datang ke sini. Kamu mendingan pulang saja daripada jadi peganggu," jawab Nabila dengan ketus pada Raja.

"Yaudah aku cuma tanya aja," sahut Raja pada Nabila dan kembali menyalakan mesin motornya melaju meninggalkan Nabila.

"Dikira apa aku ganti profesi jadi satpam apa? Dasar kutub selatan!" gerutu Nabila kesal pada Raja.

Nabila kenal dengan Raja sebab rumahnya berdekatan dengan Raja. Bisa dibilang bahwa Nabila adalah tetangga Raja. Nabila adalah sahabat Verina dari kecil dan memiliki sifat yang baik wajah yang cantik, riang dan penuh perhatian pada orang terdekatnya kecuali Raja.

Beberapa menit dirinya menunggu Verina akhirnya sepasang manik matanya mendapati mobil Verina dari arah timur. Nabila mengembangkan senyumnya mengulas senyum bahagia karena yang dia tunggu sudah datang.

Saat Nabila dan Verina bertemu bagaikan sahabat yang sudah berpisah selama bertahun-tahun, sampai pak sopir menggelengkan kepalanya dan tersenyum lebar melihat majikannya itu.

"Dari tadi aku nungguin kamu dan kamu baru datang, kemana saja?" tanya Nabila pada Verina.

"Aku tadi belanja di pasar dan waktu mau pulang ketemu cowok ganteng tapi nyebelin banget," jawab Verina apa adanya pada Nabila.

"Ayo cerita didalam saja, pak sopir bisa pulang terimakasih," tambah Verina pada pak sopir dan kemudian dijawab anggukkan oleh paruh baya itu.

Kedua gadis cantik itupun berjalan bersamaan masuk kedalam rumah Nabila dan sesampainya di dalam rumah Nabila, Verina sudah diberi makanan dan minuman tepatnya diruang tengah rumah Nabila.

Verina sudah hafal setiap kali dirinya ke rumah Nabila selalu dibuatkan makanan dan minuman terlebih dahulu sudah seperti saudara sendiri.

"Seperti sudah booking cafe saja aku," ujar Verina pada Nabila sembari tertawa.

"Supaya nggak buru-buru pulang," sahut Nabila pada Verina.

"Ya udah iya, aku mulai cerita ya?" tanya Verina pada Nabila.

Nabila mengangguk mengiyakan sebagai jawaban dan kemudian mendudukkan dirinya di sofa ruang tengah bersamaan dengan Verina.

"Jadi, aku dari arah barat ke timur naik motor santai banget sembari konser di jalan, terus tiba-tiba si ganteng itu tuh naik motor kayak udah dikejar setan sampai hampir nabrak aku. Untungnya aku jago naik motor dan nggak jadi jatuh, terus aku teriak marah-marah nggak jelas minta ganti rugi. Aku kira dia nggak mau, eh malah turun dari motor dan aku diberi lima ratus ribu," jelas Verina bercerita panjang lebar pada Nabila.

"Siapa cowok itu?" tanya Nabila pada Verina.

"Nggak tahu aku namanya siapa, ciri-cirinya dia tinggi, ganteng banget, hidungnya mancung, kedua matanya sedikit sipit kulitnya putih bersih, rambutnya keren banget," jawab Verina menjelaskan ciri-cirinya namun tidak tahu siapa namanya.

"Kenapa tidak kamu ajak kenalan?" tanya Nabila pada Verina.

"Belum sempat, dia udah kabur," jawab Verina apa adanya pada Nabila.

"Harusnya kenalan dulu baru kabur," ujar Nabila pada Verina sembari tertawa kecil.

"Kalau ketemu dia aku mau kenalan," sahut Verina pada Nabila.

"Memangnya kamu berani?" tanya Nabila pada Verina.

"Beranilah, tadi aja marahin dia aku berani," jawab Verina pada Nabila.

"Memangnya dia mau kamu ajak kenalan?" tanya Nabila apda Verina.

"Aku percaya aku cantik, dia pasti mau," jawab Verina pada Nabila.

Mereka berdua kemudian tertawa bersamaan, sedangkan Nabila berpikir apakah Raja yang dimaksudkan oleh Verina? Jika benar dirinya tidak merestui sebab Raja banyak yang menyukai, dan dirinya tidak mau jika Verina banyak musuh karena menyukai Raja.

"Apakah motornya sport?" tanya Nabila pada Verina.

"Iya, kok kamu tahu?" tanya Verina pada Nabila.

"Nggak, sepertinya aku kenal tapi nggak mungkin lah," jawab Nabila beralasan.

"Jika kenal jangan lupa aku kenalkan ke dia," ucap Verina pada Nabila.

"Kalau kenal, kalau nggak mendingan kamu sendiri saja lebih cantik," sahut Nabila pada Verina.

"Sudah saatnya punya pasangan dimasa muda begini," ujar Verina pada Nabila.

"Arhan yang ganteng banget belum kamu beri jawaban loh Na," ucap Nabila pada Verina.

"Cika suka Arhan, aku nggak mau bikin Cika patah hati," sahut Verina pada Nabila.

"Ganteng mana Arhan sama si cowok itu?" tanya Nabila pada Verina.

"Cowok itu lah. Arhan mah lewat," jawab Verina pada Nabila dengan entengnya.

**

*

**

Seorang gadis cantik terus mendekati Raja yang sama sekali tidak menginginkan kehadirannya. Namanya adalah Tasya, gadis yang sangat manja dan keras kepala serta keinginannya untuk mendapatkan Raja sangat besar.

Kini gadis itu berada di rumah Raja, dimana Raja hanya diam sembari memasang raut wajah bencinya karena kedatangan Tasya dirumahnya tanpa dia undang.

"Kamu ngapain sih ke rumah aku segala?" tanya Raja pada Tasya.

"Kan aku sering kesini buat ketemu kamu, masa kamu masih bertanya sama aku sih? Dan mama kamu juga suka aku datang ke sini," jawab Tasya pada Raja sembari tersenyum lebar pada Raja.

"Aku itu nggak mau ketemu sama kamu, mendingan kamu pergi aja sekarang," ujar Raja pada Tasya sembari berdiri dari duduknya.

"Kok kamu begitu sih sama aku? Tega banget ngusir aku supaya jauh dari kamu," ucap Tasya pada Raja dan semakin membuat Raja pusing karena ucapan gadis itu pada dirinya.