Chereads / Libra Academy / Chapter 25 - We've Become Close Friends

Chapter 25 - We've Become Close Friends

Aku duduk di samping Axel, kemudian mulai mengunyah makan malam ku. Hening sesaat. Tak satu pun dari kami yang membuka mulut, dan aku juga tidak tahu harus mengatakan apa kepada Ayah Axel. Sebenarnya aku penasaran tentang bagaimana dia bisa menjadi seperti itu. Mungkinkah dia biseksual or whatever? Rasanya terlalu lancang jika aku bertanya begitu.

Lagipula, sepertinya bukan karena alasan itu. Bagaimana pun juga, Axel terlihat sedikit mirip dengan Ayahnya. Siapa yang tahu alasan Ayah Axel menjadi seorang cross-dresser? Yah ... aku tidak punya hak untuk menghakimi orang lain; pastinya, itu bagian dari pekerjaan nya.

"Jadi, Ariel ...." Mr. Cullen membuka suaranya setelah hening beberapa saat. "Kudengar kamu murid pindahan ke Libra?"

Aku mengangguk sebagai jawaban. "Aku masuk sekolah karena beasiswa," kataku.

"Wow, ada siswa beasiswa lain di Libra Academy," ujarnya sambil tersenyum kecil. "Setidak nya kamu bisa cepat akrab dengan Axel kecilku. Dia membutuhkan teman perempuan selama di sekolah menengahnya."

Aku menganggukkan kepalaku sebagai respon. Tentu Axel membutuhkan teman perempuan, karena dia pun juga merupakan seorang perempuan. I mean, berteman dengan lawan jenis itu berbeda dengan berteman langsung sesama perempuan.

"Lebih tepatnya, kamu pindahan dari mana?" tanya Ayah Axel dengan penuh minat.

"Korea," jawabku. "Harus melewati beberapa negara agar bisa sampai ke sini," tambahku. Ah, aku jadi teringat rumah lagi.

Aku tahu bahwa aku tidak boleh cengeng dan harus lebih dewasa, tetapi aku masih sedikit merindukan rumah. Hanya sedikit.

Aku merindukan Max, Sheila, dan semua orang di rumah; tapi, aku juga mendapatkan teman baru di sini, di London, terutama Axel dan para host di klub. Mereka semua sudah seperti keluarga bagiku meski aku baru mengenal mereka belum lama ini, dan aku juga merasa betah saat bersama mereka.

"Tentu saja ...." Aku berbicara, mengangkat kepalaku kembali dan menatap mereka. "Aku suka bepergian ke tempat-tempat baru. Aku memang masih sedikit merindukan rumah, tapi sejak aku berteman dengan Axel, aku merasa baik-baik saja."

"Aku suka sikap positifmu, Ariel!" komentar Ayah Axel.

Axel mengangguk setuju, lalu kami kembali menyelesaikan makan malam. Setelah selesai makan, kami merapikan kembali meja makan dan mencuci piring. Aku menawarkan diri untuk membantu Axel, dan dengan senang hati dia menerimanya. Axel yang mencuci piringnya, sedangkan aku membantu mengeringkan piring yang di cucinya.

Kami mengobrol sambil sesekali tertawa cekikikan; kami membicarakan sesuatu yang lucu sambil cekikikan dan tertawa lepas setiap kali salah satu dari kami mengatakan sesuatu yang lucu selama obrolan kami. Ya, aku dan Axel benar-benar sudah menjadi teman dekat. Bukankah menyenangkan memiliki seseorang yang bisa tertawa bersama dan bercerita banyak hal denganmu?

***