Maria Gobarsheva. Oh, wanita ini bernama Maria!
Cyzarine berseru di dalam hati membaca nama wanita yang kini sedang bersamanya.
Cyzarine menyadari bahwa Maria sedang memandang dirinya rendah. Namun, Cyzarine tidak mengindahkannya.
"Ada apa?"
Seorang wanita muda datang dari arah belakang Maria seraya bertanya.
"Siーsiapa dia?"
Bukan hanya Maria, tetapi si wanita yang baru datang tersebut pun mengikuti cara pandang merendahkan seperti Maria.
"Aku juga tidak tahu. Wanita ini baru saja datang, Jen."
Maria menjawab pertanyaan kawannya dengan nada rendah, tetapi tetap terdengar di telinga Cyzarine.
"Ehem ...."
Cyzarine berdeham dengan maksud menyudahi percakapan antara Maria dengan kawannya.
Sesuai dengan prediksi Cyzarine, kedua wanita tersebut pun berhenti berbisik, lalu dengan canggung menatap Czyarine yang masih berdiri di hadapan mereka.
"Bisa, 'kah, saya bertemu dengan Nona Yuliya?"
Czyarine bertanya dengan ramah juga sopan. Ia mencoba untuk tetap bersabar hingga mendapatkan jawaban.
"Oh, ada urusan apa Anda ingin bertemu dengan Yuliya?"
Bukannya menjawab, Maria justru kembali bertanya dengan nada ketus kepada Cyzarine.
Ddrrtttt!
Baru saja hendak menjawab, fokus Cyzarine terkecoh dengan suara getar yang berasal dari smartphone miliknya.
Oh, apakah ada kabar baik dari David? tanya Cyzarine di dalam hati dengan ragu-ragu.
"Jennings, apakah kau melihatnya?"
Maria kembali berbisik di daun telinga kawan baiknya yang seprofesi itu.
"Ya. Dengan penampilan kuno seperti itu, dari mana dia bisa memiliki smartphone canggih buatan luar negeri yang harganya sangat fantastis?"
Wanita bernama Jennings tersebut menanggapi pertanyaan Maria dengan nada jengkel.
"Kau benar, Jen. Penampilan wanita ini sungguh tidak menarik sedikit pun!"
Maria menatap Czyarine dengan terheran-heran.
"Menjadi seorang sugar baby-pun, rasanya tidak masuk akal, bukan?!"
Masih dengan cara yang sama, Jennings menimpali perkataan Maria. KeduanyaーMaria dan Jenningsーpun menyeringai bersamaan.
Cyzarine bukan tidak mendengar apa yang dibicarakan oleh 2 wanita di hadapannya. Namun, ia memilih untuk tidak memedulikan mereka karena terlalu sibuk membaca pesan masuk di notifikasi ponselnya.
"Bagus sekali!"
Cyzarine memekik kecil ketika ia membaca pesan dari mobile banking. Rona wajahnya memerah dan kedua matanya berbinar.
"Jadi, di mana Nona Yuliya? Tolong katakan padanya bahwa Cyzarine sudah datang!"
Cyzarine kembali bertanya untuk kali ke dua seraya memasukkan kembali ponselnya ke tas tangan yang dibawanya.
"Apakah Anda sudah memiliki janji dengan Nona Yuliya? Karena dia sangat sibuk melayani calon pembeli yang telah menghubungi Garden Embassy Arbat terlebih dahulu."
Jennings menyahuti pertanyaan Cyzarine dengan wajah tidak suka. Namun, Cyzarine tetap bersikap biasa-biasa saja.
"Melayani calon pembeli?! Hmm, kedengarannya sangat menarik!"
Cyzarine mencibir perkataan Jennings barusan sambil memalingkan wajahnya ke arah lain.
"Saya bahkan pembeli pasti salah satu unit apartemen kalian!"
Entah memiliki keberanian dari mana, Cyzarine menjawab semua pertanyaan yang dilemparkan padanya dengan sinis.
"Pembeli pasti?! Oh, benar, 'kah?!"
Jennings menempelkan kedua tangan di pinggang. Sorot matanya yang tajam tidak menciutkan nyali Cyzarine sama sekali.
Tuk! Tuk! Tuk!
Suara langkah sepatu wanita terdengar dari kejauhan. Namun semakin lama, suara sepatu itu pun semakin terdengar jelas. Baik Cyzarine maupun kedua wanita lainnya menoleh ke sumber suara tersebut.
"Maria, Jennings, siapa yang datang? Apakah Nona Cyzarine sudah datang?"
Suara lembut seorang wanita yang baru saja tiba itu pun menyapa telinga Cyzarine dengan akrab.
"Oh, apakah Anda adalah Nona Cyzarine?"
Cyzarine mengangguk seketika sebagai jawaban pertanyaan dari si wanita tadi.
"Oh, astaga! Saya adalah Yuliya, agen properti yang menghubungi Anda, Nona Cyzarine."
Yuliya mengulurkan tangan kanannya mengajak Cyzarine berjabat tangan.
"Cyza. Panggil saja Czya."
Czyarine menyambut baik uluran tangan Yuliya. Ia membenarkan letak kacamata pada posisi yang semestinya.
"Oh, baiklah, Nona Cyza."
Yuliya tersenyum dengan tulus. Wanita berambut pirang ini menoleh ke arah Maria da. Jennings sambil menyipitkan kedua matanya.
"Maafkan saya karena terlambat menyambut Anda, Nona!"
"Oh tidak apa-apa, Yuliya. Kedua kawan Anda sudah menyambut kedatangan saya dengan cukup baik."
Czyarine merespon dengan cepat perkataan Yuliya sambil menatap kedua wanita yang membuat hatinya kesal.
"Silakan ikuti saya untuk melihat-lihat tipe apartemen yang Anda inginkan, Nona Cyza!"
Yuliya mempersilakan Cyzarine untuk mengikutinya. Sedangkan Maria dan Jennings menyingkir dari sana guna memberikan merekaーCyzarine dan Yuliyaーjalan.
Aku sama sekali tidak tahu tipe apartemen mana yang akan ku beli, batin Cyzarine.
"Silakan duduk, Nona!"
Yuliya mempersilakan Cyzarine untuk duduk di kursi yang tersedia.
"Anda ingin minum apa, Nona?"
"Oh, tidak perlu. Sebaiknya kita langsung saja, Yuliya!"
Cyzarine terlihat sangat gugup. Ya, bagaimana tidak? Ini adalah kali pertama dalam hidupnya akan menghabiskan uang dalam jumlah yang tidak sedikit.
"Kalau begitu, silakan Anda baca-baca sebelum menentukan pilihan, Nona!"
Yuliya menyodorkan selembar brosur hijau bertuliskan Garden Embassy Arbat kepada Cyzarine.
Pilihan apartemen yang banyak seperti ini sungguh membingungkan aku, batin Cyzarine lagi.
"Saya akan menjelaskan secara detail tentang berbagai unit apartemen yang tersedia di Garden Embassy Arbat, Nona Cyza."
Nada bicara Yuliya yang meyakinkan, membuat Cyzarine sedikit lega. Dan tanpa disadari, wanita agen properti tersebut menatap Cyzarine dengan tidak biasa.
Penampilan Nona Cyzarine terlihat kurang menarik, tetapi siapa sangka bahwa sebenarnya wanita ini berasal dari keluarga kaya raya, ucap Yuliya dalam hati seraya menatap perhiasan mewah yang menghiasi tubuh Cyzarine.
"Sebelumnya, tolong izinkan saya untuk mengajukan beberapa pertanyaan kepada Anda!"
Czyarine menatap Yuliya dengan ternganga. Ia pun mengangguk.
"Tipe apartemen apa yang Anda inginkan, Nona Cyza? Dan, untuk Anda sendiri atau ...."
"Saya ingin apartemen yang memiliki 2 kamar tidur, Yuliya. Namun, tidak menghilangkan ciri khas negara iniーRusia."
Cyzarine menyuarakan isi hati dan pikirannya. Ia ingin kedua temannyaーLarisa dan Irinaーtidak berbagi kamar yang sama seperti apa yang telah mereka lakukan selama ini.
"Yang terpenting adalah desain dan luas bangunannya."
Luas bangunan? Oh, baiklah! Sepertinya saya harus menyodorkan apartemen tipe A kepadanya, batin Yuliya menggebu-gebu.
"Jadi, Anda menginginkan tipe apartemen yang luas dengan 2 kamar tidur? Begitu, 'kah?"
Cyzarine mengangguk. Ia sangat berharap Yuliya mengerti keinginannya.
"Kalau begitu, Anda harus melihat apartemen Azzure tipe A. Karena saya pikir, apartemen ini akan sangat cocok dengan keinginan Anda, Nona Cyza."
Yuliya membantu Cyzarine untuk membalikkan brosur di tangannya.
"Gambar ini adalah tipe apartemen yang saya sebutkan tadi, Nona Cyza."
Kedua mata Czyarine berbinar. Ia sungguh jatuh cinta pada gambar apartemen yang ditunjukkan oleh Yuliya barusan.
Aku sangat yakin bahwa Larisa dan Irina akan sangat nyaman tinggal di sini!
Cyzarine menyerukan isi hatinya dalam diam. Tidak bisa dipungkiri bahwa ia sangat terkesan dengan desain apartemen Azzure tipe A yang dibicarakan oleh Yuliya sejak tadi.
"Bagaimana menurut Anda, Nona Cyza?"