Yuliya menyadari bahwa calon pembeli yang sedang bersamanya tertarik pada apartemen yang ia tawarkan. Ya, siapa lagi kalau bukan Cyzarine.
"Saya benar-benar terpesona dengan apartemen tipe Azzure ini, Yuliya."
Mendengar jawaban dari Cyzarine, tentu saja membuat Yuliya tersenyum.
"Syukurlah jika begitu. Saya sangat senang dan lega mendengarnya, Nona Cyzarine."
Bukan hanya Yuliya yang merasakan hal tersebut. Kedua wanita yang sempat mencemooh Cyzarine pun ternganga mendengarnya. Maria dan Jennings saling bertukar pandang.
"Bahkan para pebisnis pun akan berpikir dua kali untuk membeli apartemen tipe Azzure!"
Jennings berseru kepada kawannya seraya mengecil volume suaranya.
"Benar! Aku semakin penasaran, sebenarnya siapa wanita yang bernama Cyzarine itu, Jen?!"
Maria mengangkat bahunya, begitu pun dengan Jennings. Kedua pun tersenyum simpul.
"Wanita itu bahkan memanggil Yuliya tanpa sebutan Nona! Apakah kau mendengarnya, Maria?"
Jennings memang sangat memperhatikan Cyzarine sejak ia menghampiri wanita muda itu sedang bersama dengan Maria.
"Benar. Dia pikir, siapa dirinya?!"
Maria mencemooh Cyzarine seraya meliriknya. Sedangkan yang Cyzarine dipastikan mendengar semua ucapan Maria dan Jennings, tetapi ia tidak memedulikannya.
Aku tidak peduli dengan apa yang kalian bicarakan di belakangku! Karena sekarang yang terpenting adalah menyelesaikan urusanku agar aku segera pergi dari sini.
Cyzarine berkata di dalam hatinya. Ia menghela napas seraya mengalihkan otaknya untuk tidak memikirkan apa yang dibicarakan oleh Maria dan Jennings.
Oh, bukankah mendapatkan cercaan seperti itu sering aku dapatkan dari orang-orang?!
Cyzarine kembali berseru di dalam hatinya. Ia tersenyum untuk menghilangkan rasa sakit di hatinya.
Di sisi lain, Yuliya menoleh ke arah 2 wanita yang sejak tadi mencibir Cyzarine. Ia menganggukkan kepala seraya memberikan kode agar Maria dan Jennings menjauh dari mejanya.
Jika saja Nona Cyzarine mendengar apa yang dibicarakan oleh mereka, aku bisa memastikan akan kehilangan kesempatan emas untuk menjual unit apartemen termahal di Garden Embassy Arbat.
Yuliya bermain dengan pikirannya. Ia menyembunyikan perasaannya saat ini karena khawatir Cyzarine akan mendengarnya.
"Kalau begitu, saya akan memperlihatkan apartemen tersebut kepada Anda. Bagaimana, Nona?"
Tanpa membuang waktu lagi, Yuliya segera mencari cara agar Cyzarine segera melihat-lihat apartemen tersebut.
"Itu bagus, Yuliya."
Cyzarine tersenyum dengan lebar seraya menatap wanita dengan senyum menawan di hadapannya.
"Baiklah. Mari ikuti saya, Nona Cyzarine! Saya akan membawa Anda untuk melihat miniatur apartemen Azzure."
Seketika itu juga, kedua mata Cyzarine berkaca-kaca. Ia terlihat begitu bersemangat.
"Ya, Yuliya."
Cyzarine mengikuti Yuliya berdiri dan berjalan menuju suatu tempat yang berada di tengah. Cyzarine menapakkan kedua kakinya di karpet merah di mana terdapat beberapa miniatur yang memperlihatkan unit apartemen yang disewa juga diperjual belikan oleh Garden Embassy Arbat.
"Silakan sebelah sini, Nona Cyzarine!"
Yuliya mempersilakan Cyzarine dengan sopan seraya tersenyum.
"Miniatur ini merupakan apartemen tipe Azzure yang saya tawarkan tadi, Nona. Selain memiliki ruangan yang cukup besar sesuai dengan keinginan Anda, kamar ini pun memiliki view yang sangat bagus."
Cyzarine memperhatikan miniatur seraya mendengarkan penjelasan Yuliya dengan seksama.
Yuliya memang tidak berbohong, ujar Cyzarine di dalam hatinya.
"Berapa banyak unit apartemen Azzure?"
Cyzarine menatap kolam renang rooftop yang indah. Cyzarine membayangkan sedang menghabiskan waktu bersama kedua sahabatnya di sana.
"Nona Cyzarine? Nona, apakah Anda baik-baik saja?"
Suara Yuliya yang memanggil namanya menyadarkan Cyzarine dari lamunannya.
"Ah, maーmaafkan saya, Yuliya. Aーapa yang baru saja Anda katakan?"
"Tidak apa-apa, Nona Cyzarine. Kami memiliki 100 unit apartemen tipe Azzure."
Yuliya dengan senag hati mengulangi ucapannya. Bahkan ia tidak akan segan-segan untuk menjelaskan ulang jika Cyzarine memintanya.
"Oh? Hanya 100 unit?"
Betapa terkejutnya Cyzarine mendengarkan jawaban Yuliya barusan.
"Benar, Nona. Karena mengingat harganya yang fantastis, maka minat calon pembeli pun terbatas. Biasanya pembeli berasal dari kalangan pebisnis dan keluarga tertentu, baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri."
Keluarga tertentu? Pemilihan kata yang baik, Yuliya! puji Cyzarine di dalam hatinya.
Yuliya tidak pernah membuatku tersinggung sejak bertemu denganku tadi. Hati wanita itu sungguh sangat baik, lanjut Cyzarine di dalam hatinya.
Cyzarine sangat mengapresiasikan sikap Yuliya yang sangat ramah kepadanya. Wanita itu sungguh sangat menyayangkan tindakan Maria dan Jennings kepadanya.
"Apakah maksud Anda, beberapa kepemilikan apartemen ini berasal dari luar negeri?"
"Benar sekali, Nona Cyzarine."
Yuliya membenarkan opini Cyzarine. Wanita yang tidak memiliki batas kesabaran ini selalu menjawab pertanyaan yang diajukan oleh Cyzarine dengan yakin dan tentunya tanpa menghilangkan senyum di bibirnya.
"Jadi, apakah Anda sudah menentukan unit mana yang ingin Anda miliki, Nona Cyzarine?"
Yuliya menyadari beberapa pasang mata sedang menatap ke arahnya juga Cyzarine. Ia menghela napas ketika seorang pria berusia sekitar 40 tahun melambaikan tangannya ke arahnya.
"Maaf, Nona Cyzarine. Saya akan memberikan Anda waktu untuk melihat-lihat dan menentukan pilihan. Namun sementara itu, tolong izinkan saya untuk menghampiri bos sebentar saja. Bagaimana menurut Anda?"
Yuliya membungkukkan badannya di hadapan Cyzarine seraya meminta persetujuannya.
"Pergilah, Yuliya! Saya akan menunggu Anda di sini."
Dan sekali lagi, Yuliya membungkuk.
"Terima kasih banyak, Nona Cyzarine."
Usai melihat Cyzarine mengangguk dan tersenyum, Yuliya segera pergi meninggalkan Cyzarine menuju bosnya yang berdiri agak jauh dari sana.
"Ada apa, Tuan Andreii?"
Yuliya menghampiri Andreii yang berdiri bersama Maria dan Jennings. Ia menatap kedua karyawan Garden Embassy Arbat lainnya sedang menatap ke arahnya.
"Mengapa kau melayani wanita itu, Yuliya?"
Andreii menunjuk Cyzarine dengan dagunya yang ditumbuhi bulu-bulu halus.
"Kau tahu? Kau baru saja membuang waktumu bersama wanita yang bahkan tidak jelas!"
Tidak sampai di situ, Andreii dengan berani menaikkan nada bicaranya agar Cyzarine menyadari maksud dan tujuannya berbicara dengan Yuliya.
"Tidak jelas bagaimana, Tuan Andreii?"
Yuliya berusaha tetap bersabar berurusan dengan bosnya yang merendahkan calon pembelinya yang tidak lain adalah mantan istri Vyacheslav.
"Apakah kau tidak melihat penampilannya, Yuliya? Apakah kau yakin bila wanita itu memiliki banyak uang untuk membeli apartemen? Bahkan menyewa dengan harga terendah pun dia tidak akan mampu!"
Andreii menatap Yuliya tajam. Api kemarahan di dalam diri pria itu memuncak. Dan tentu saja, Yuliya menyadari bahwa semua ini merupakan akal-akalan kedua rekan kerjanya yang berdiri di samping Andreii.
"Jangan lupa, Yuliya! Kau bahkan belum menjual 1 unit pun bulan ini!"
Glek!
Jaーjadi, Yuliya belum menjual 1 unit apartemen pun di bulan ini? Bagaimana bisa? tanya Cyzarine di dalam hatinya.
Cyzarine membuka kembali brosur di tangannya. Ia melihat-lihat harga jual dan harga sewa apartemen dari termurah hingga termahal yang tercetak di brosur itu.
Harga sewa termahal yang tertera di sini 160.000.000 Rubel setiap bulannya untuk tipe apartemen studio. Dan, harga jual termahal 3.500.000 Rubel! Cyzarine berseru di dalam hati.