Chereads / The Dominant Wife Of Young Master / Chapter 27 - The First Time We Met

Chapter 27 - The First Time We Met

Kau tenang saja, Yuliya! Aku akan membantu mu membungkam mulut pria itu! Cyzarine kembali berseru di dalam hatinya seraya tersenyum tipis.

Cyzarine menyadari begitu banyak pasang mata yang memandang ke arahnya dan dengan keberanian yang cukup, wanita berkacamata ini pun tidak akan tinggal diam lagi.

"Anda tenang saja, Tuan Andreii! Saya yakin Nona Cyzarine tidak akan mengecewakan. Karena Anda tidak bisa menilai seseorang hanya dari penampilan luar saja! Dan ya, meskipun saya tahu bahwa berpenampilan menarik memang sangat diperlukan."

Astaga! Apa yang baru saja aku katakan?! Bagaimana jika Tuan Andreii memecatku?! Bagaimana nasib keluargaku kelak?! Oh Tuhan, jangan biarkan hal buruk itu terjadi!

Yuliya berseru di dalam hatinya dengan cemas. Ia menatap Andreii tanpa ekspresi.

"Permisi, Yuliya!"

Andreii semakin terkejut ketika mendengar seruan Cyzarine memanggil salah satu karyawannya. Mendengar dan melihat Cyzarine memanggil namanya sembari melambaikan tangan, Yuliya segera menghampiri calon pembelinya.

"Saya permisi, Tuan Andreii."

Yuliya membungkukkan sedikit badannya di hadapan Andreii. Ia melirik sebentar ke arah 2 rekan kerjanya sebelum akhirnya membalikkan badan.

Tak! Tak! Tak!

Yuliya berjalan ke arah Cyzarine diikuti dengan sorot mata tajam Andreii juga kedua wanita di samping bosnya itu.

"Saya penasaran tipe apartemen mana yang akan dibeli oleh wanita berpenampilan aneh itu!"

Seorang pengunjung wanita berseru dari balik punggung Cyzarine. Dan tentu saja, Cyzarine mendengarnya dengan sangat jelas.

Aku akan membeli apartemen termahal yang tidak akan mampu kau beli! Cyzarine berseru kembali di dalam hati menjawab hinaan wanita di belakangnya.

"Maafkan saya telah meninggalkan Anda begitu lama, Nona Cyzarine."

Yuliya menundukkan wajahnya saat mengatakan kalimat permintaan maaf kepada Cyzarine. Namun wanita 19 tahun tersebut hanya tersenyum.

"Tidak apa-apa, Yuliya. Saya sudah memutuskan apartemen mana yang akan saya beli. Dan sebenarnya ...."

"Nona Cyzarine! Saya tidak menyangka akan bertemu dengan Anda di Garden Embassy Arbat!"

Cyzarine mengurungkan niat untuk melanjutkan kalimatnya barusan. Ia menoleh ke sumber suara yang menyapanya.

Astaga! Tuan Zio lagi dan lagi! seru Cyzarine dengan geram di dalam hati.

Cyzarine segera mengatupkan mulutnya ketika Zio datang mendekat padanya.

Tampan sekali pria ini! Apakah dia adalah kekasih Nona Cyzarine? tanya Yuliya di dalam hati.

Melihat pemandangan itu, Maria segera melangkahkan kakinya menghampiri Zio.

"Maria, kau hendak ke mana?"

Jennings bertanya seraya mencegah Maria pergi dari sisinya.

"Tentu saja aku akan melayani pria tampan yang baru saja datang itu."

Maria menjawab dengan sorot mata liarnya. Ia menggigit bibir bawah seraya mengedipkan sebelah mata.

"Astaga! Kau mulai menggoda para pria lagi, Maria!"

Jennings mencibir teman dekatnya seraya tersenyum lebar. Ia membiarkan Maria melakukan aksinya karena memang begitulah pekerjaan rekannya itu.

Di saat yang sama, Cyzarine terlihat enggan menatap Zio yang tidak berhenti tersenyum ke arahnya.

"Mengapa Anda berada di sini, Tuan Zio?"

Cyzarine bertanya dengan ketus diiringi dengan lirikan mata yang tajam.

"Sama seperti Anda, Nona Cyza."

Zio tersenyum tanpa canggung. Ia menatap Cyzarine yang sedang kebingungan bagaimana caranya untuk menghindari dirinya dari pria di hadapannya.

"Saya pun hendak mencari apartemen siap huni. Ya, Anda tahu, bukan? Saya selalu berkunjung ke negara ini untuk urusan bisnis."

Mengapa kau meninggikan nada bicaramu, Tuan Zio?! Apakah kau sedang menjerat seorang wanita dengan harta dan wajah tampanmu?!

Cyzarine memenuhi benaknya dengan tanda tanya. Ia sangat tidak ingin berinteraksi dengan Zio.

"Oh, begitu, 'kah? Namun, maaf. Saya tidak memiliki waktu untuk berbincang dengan Anda!"

Glek!

Zio tertegun dengan jawaban Cyzarine yang menurutnya terlalu terang-terangan. Yuliya pun berdiri dengan canggung bersama mereka.

"Halo, Tuan Tampan! Apakah Anda mencari apartemen untuk disewa?"

Maria mengawali aksinya dengan satu kalimat sapaan juga kalimat pertanyaan kepada Zio. Dengan senyum lebar yang menghiasi bibir wanita itu, Maria memposisikan dirinya dengan baik.

"Ya, tentu saja untuk kepemilikan."

Astaga! Ini, 'kah, wanita yang merendahkan Cyza seperti laporan Sam padaku tadi? tanya Zio dalam benaknya.

Zio memandangi wajah Maria yang ber-make up tebal juga rok merah yang ketat dan pendek.

Wanita ini tidak menggoda sama sekali, batin Zio seraya tersenyum miring.

"Oh, kepemilikan?!"

Maria terkejut dengan jawaban yang diberikan Zio padanya. Ia menoleh ke arah Jennings yang sedang membuka matanya lebar-lebar.

"Kalau begitu, biarkan saya membantu Anda!"

Tanpa tahu malu, Maria berusaha merebut calon pembeli dari Yuliya. Bahkan ia tidak peduli saat Yuliya menggelengkan kepala ke arahnya.

Astaga! Maria mengambil alih calon pembeli ku, batin Yuliya geram.

"Oh. maaf, Nona! Saya sudah membuat janji dengan Nona Yuliya hari ini. Bukan, 'kah, seperti itu, Nona?"

Zio menatap Yuliya yang sedang terbengong-bengong mendengar jawaban menohok Zio barusan.

"Oh, ya, Tuan."

Yuliya mengiyakan ucapan Zio. Ia menoleh ke arah Maria yang sedang menahan geram.

"Itu benar, Maria. Saya sudah memiliki janji dengan Tuan Zio."

Untung saja, Nona Cyzarine menyebutkan nama Tuan Zio! Karena jika tidak, Maria akan tahu jika aku berbohong padanya, batin Yuliya.

Maria terlihat kecewa dengan penjelasan Yuliya. Ia pergi tanpa berkata apapun kepada Yuliya.

"Teーterima kasih atas bantuan Anda, Tuan."

Yuliya mengucapkan rasa terima kasihnya dengan tulus. Ia membungkukkan badannya sebagai rasa hormatnya kepada Zio.

"Tidak! Itu bukan apa-apa."

Zio menjawab dengan santai dan sedikit senyum. Tanpa disadari, Cyzarine sempat mengagumi Zio di dalam hatinya.

Tuan Zio benar-benar memposisikan dirinya dengan baik. Ia pun mampu bersikap bijaksana dan adil terhadap orang lain.

"Kalau begitu, silakan Anda lihat-lihat tipe apartemen yang tersedia di Garden Embassy Arbat!"

Yuliya memberikan brosur yang sama seperti yang ia berikan tadi kepada Cyzarine.

"Baik."

Zio meraih brosur dari tangan Yuliya. Ia menatap Cyzarine yang sedang memperhatikan miniatur di depannya.

"Nona Cyzarine, silakan lanjutkan perkataan Anda!"

Yuliya kembali fokus kepada Cyzarine.

"Apakah Anda menginginkan apartemen tipe Azzure ini, Nona Cyza?"

Zio berdiri di samping Cyzarine. Kedua matanya tampak bersemangat saat menatap Cyzarine.

"Ya. Bagaimana dengan Anda, Tuan Zio? Apakah Anda telah menentukan pilihan?"

Cyzarine menjawab dengan seadaanya. Ia merapikan rambut panjangnya yang berjuntai ke depan.

"Saya pun akan membeli tipe apartemen yang sama dengan Anda. Karena saya akan tinggal di sana bersama Sam."

Zio menjawab dengan jujur. Ia mulai terbuka dengan Cyzarine saat mengetahui bahwa wanita kuno tersebut telah resmi bercerai dengan Vyacheslav.

"Sam?"

Kali ini Cyzarine menoleh ke arah Zio dengan kening yang berkerut.

"Ya. Sam adalah pria yang bersama saya ketika pertama kali kita bertemu di lift hotel Hilton, Nona Cyza. Apakah Anda mengingatnya?"

Saat itu juga, benak Cyzarine melayang mengingat momen saat dirinya bertemu dengan Zio untuk kali pertama.