Chapter 29 - Bad Luck

Cyzarine menatap Zio yang sedang bermain dengan pikirannya. Sesekali terlihat senyum tipis dari Yuliya.

Sepertinya, Tuan Zio dan Nona Cyzarine akan berjodoh, ucap Yuliya dalam hati seraya melihat apa yang akan terjadi selanjutnya pada 2 orang yang sedang berdebat di hadapannya.

"Jaーjadi, siapa penguntit yang Anda maksud, Nona Cyza?"

Dengan satu tarikan napas panjang, Cyzarine menjawab pertanyaan Zio.

"Penguntit itu adalah seseorang yang berdiri di depan saya saat ini!"

Usai berseru, Cyzarine pergi meninggalkan Zio yang sedang terbengong-bengong.

"Mari, Yuliya!"

"Baーbaik, Nona. Silakan ikuti saya, Tuan Zio!"

Yuliya menyembunyikan senyumnya agar Cyzarine tidak melihatnya. Ia berjalan Cyzarine menuju lift yang akan membawa mereka ke lantai 11.

"Eh, saーsaya ... saya tidak ...."

Dengan terbata-bata, Zio berusaha keras merespon jawaban Cyzarine, tetapi ia tidak berhasil karena Cyzarine berjalan meninggalkannya bersama Yuliya.

**

Tring!

Cyzarine berjalan terburu-buru menuju apartemen nomor 220 yang akan ia beli. Mau tak mau, sebagai agen penjual perwakilan dari Garden Embassy Arbat, Yuliya menyeimbangkan langkahnya.

"Hei, Nona!"

Zio memanggil kedua wanita yang berjalan dengan cepat di depannya.

"Tidak bisakah kalian memperlambat langkah?"

Zio menggeleng-geleng.

"Para wanita selalu bersemangat, Tuan!"

Sam membuka mulutnya seraya menyampaikan opini kepada Zio.

"Anda tahu, bukan, Tuan? Para wanita sering bertindak berlebihan terhadap apa yang mereka sukai!"

Zio mengangguk-angguk. Rupanya ia setuju dengan opini Sam.

"Silakan masuk, Nona Cyzarine!"

Yuliya membukakan pintu apartemen untuk mantan istri pria terkaya di Rusia.

"Wow!"

Czyarine terperangah ketika masuk ke apartemen. Ia berjalan mengelilingi apartemen, kemudian membuka pintu balkon.

"Benar-benar pemandangan yang bagus, Yuliya!"

Cyzarine berseru sambil mengamati pemandangan luar apartemennya seraya berjalan menuju balkon.

"Benar, Nona. Saya pun memiliki pemikiran yang sama seperti Anda."

Yuliya menanggapi perkataan Cyzarine.

"Nona Cyzarine, Anda bisa memanggil saya dari balkon jika kesepian!"

Zio berbicara dengan nada menggoda. Ia berjalan menghampiri Cyzarine.

"Jangan konyol, Tuan Zio! Anda bisa membuat semua orang di sini salah paham!"

Cyzarine berseru dengan mata terbuka sempurna.

"Oh, tidak, Nona Cyzarine. Saya hanya ...."

Zio tersenyum lebar, begitu pula dengan Sam dan Yuliya.

"Bagaimana jika Tuan Zio melihat-lihat apartemen Anda sendiri agar tidak mengganggu saya?"

"Ha ha ha!"

Zio tertawa. Ia berjalan ke arah Czyarine dan berdiri di sampingnya.

"Bagaimana jika Anda ikut menemani saya melihat-lihat apartemen, Nona Cyzarine?"

Cyzarine menghela napas.

Trik apalagi yang ia mainkan untuk mendekati aku? tanya Cyzarine di dalam hatinya seraya menatap Yuliya.

"Yuliya, kau bisa meninggalkan saya sendiri di sini dan pergi menemani Tuan Zio! Karena sepertinya, pria di samping saya sedang kesepian!"

Tak! Tak! Tak!

Cyzarine meninggalkan Zio dan Yuliya. Ia masuk kembali untuk melihat-lihat bagian apartemen lainnya.

"Mari, Tuan Zio!"

Yuliya berseru seraya menunduk. Ia menyembunyikan senyumnya karena tingkah Cyzarine.

Sepertinya Nona Cyza mulai tertarik padaku, batin Zio seraya mengukir senyum.

"Tidak, Nona Yuliya. Saya akan menunggu Anda dan Cyzarine hingga selesai. Silakan lanjutkan kegiatan Anda!"

Zio membalas seruan Yuliya dengan sopan.

"Baiklah, jika itu keinginan Anda, Tuan."

Zio pun mengalah karena tidak ingin membiarkan Cyzarine seorang diri di apartemen sebesar ini. Ia memilih untuk menunggunya bersama Sam.

Di sisi lain, Czyarine terkejut dengan penuturan Yuliya tentang Zio.

"Beーbenar, 'kah, apa yang Anda katakan, Yuliya?"

"Ya, Nona. Apakah saya terlihat berbohong?"

Cyzarine dan Yulita kini sedang berada di dalam ruang tidur. Cyzarine sedang mencoba ranjang single size yang tersedia, mengingat apartemen siap huni ini sudah dilengkapi dengan fasilitas mewah.

"Saya yakin akan memilih apartemen ini, Yuliya. Bisakah Anda mengurusnya hari ini juga?!"

Yuliya tersenyum lebar.

"Biーbisa, Nona. Tentu saja, bisa."

Zio mendengar pembicaraan mereka dari ambang pintu. Ia melirik Sam.

"Apakah kau dengar, Sam?"

"Iーiya, Tuan."

Zio tersenyum tanpa membuka mulutnya.

**

Setelah selesai melihat-lihat apartemen, Cyzarine kembali ke kantor Garden Embassy Arbat untuk melakukan pembayaran. Tidak butuh waktu lama, semua urusan Cyzarine pun telah usai. Ia ke luar dari kantor agen properti dengan rona wajah bahagia.

"Apakah Anda butuh tumpangan, Nona Cyzarine?"

Cyzarine menarik napasnya ketika mendengar suara pria yang sangat ia kenal beberapa hari belakangan ini. Ia melihat Zio telah bersiap menyambut dirinya dengan membukakan pintu mobil.

"Bertemu dengan Anda kala itu, sesungguhnya merupakan hari terburuk di sepanjang hidup saya!"

Cyzarine membenarkan rambutnya. Wanita itu sadar bahwa ia baru saja berkata kasar kepada seseorang yang baru saja dikenalnya.

Astaga! Apakah aku telah memperlakukan Tuan Zio berlebihan?! Namun, bukankah dia pantas mendapatkannya?!

Cyzarine merasa tidak enak hati kepada Zio. Namun apa boleh buat, ia tidak memiliki pilihan lain, selain ketus kepada pria itu.

"Ha ha ha!"

Bukan Zio namanya jika pria itu menganggap dunia ini terlalu serius. Ia tertawa semakin menjadi-jadi ketika melihat bibir Cyzarine yang kemerahan mengatup.

"Saya yakin, jika suatu saat nanti Anda pasti akan sangat bersyukur bertemu dengan pria sebaik saya, Nona Cyzarine!"

"Ugh! Benar, 'kah?"

Cyzarine berjalan mendekati Zio dengan wajah tertunduk.

"Lain kali jika Anda memiliki banyak waktu, pergilah ke klinik atau rumah sakit terbaik di negeri ini untuk bertemu dengan seorang Dokter khusus kejiwaan, Tuan Zio yang terhormat!"

Cyzarine melangkah pergi tanpa merasa bersalah dengan langkah kaki yang cepat dan tanpa senyum.

"Hei, Nona!"

Zio memanggil Cyzarine dengan gugup. Ia membalikkan badannya guna memandangi kepergian wanita yang telah berhasil membuatnya penasaran.

"Sial! Jarak yang sangat dekat, membuat wangi tubuhnya tercium oleh hidungku! Dan, ya ... wanginya benar-benar manis!"

Zio berbicara seorang diri. Ia tidak sadar bahwa Sam telah berdiri di belakangnya.

"Dengan siapa Anda berbicara, Tuan?"

"Astaga!"

Zio melompat ke belakang karena terkejut ketika mendengar suara Sam di telinganya.

"Tidak bisa, 'kah, kau untuk tidak bertindak mengejutkan seperti itu, Sam?!"

Zio memandangi Sam yang tampaknya mengerti apa yang sedang dilakukan oleh tuannya.

"Bukan, 'kah, Anda akan kembali ke hotel bersama dengan Nona Cyzarine? Lalu, di mana Nona?!"

Sam berlagak menoleh ke sana sini seolah mencari keberadaan wanita yang dimaksudkannya.

"Tidak perlu banyak bicara! Cepat masuk ke mobil dan kembali ke hotel!"

Brak!

Zio membuka pintu mobil dengan kasar. Sebagai seorang pria yang selalu menjadi dambaan para wanita, dirinya merasa gagal mendekati seorang wanita kuno nan lugu seperti Cyzarine.

"Hmm? Apakah ini merupakan tanda-tanda bahwa pesona Tuan Zio telah redup?!"

"Masuk dan jalankan saja tugasmu! Atau kau lebih senang kehilangan bonusmu?!"

Zio menoleh ke arah sang asisten sebelum menutup kembali pintu mobil.

"Astaga! Mengapa Anda memiliki hobi buruk seperti ini, Tuan?"

Sial! Mengapa hari ini begitu buruk?! Aku bahkan tidak tahu lagi, bagaimana cara mendekati Cyza! Mengapa wanita itu sangat sulit untuk kugapai?!