Pukul 8 malam, Bandara Internasional Kota Nan.
Setelah menetap di negara M selama 2 tahun, dia hampir lupa bahwa malam hari musim panas di kota Nan sangat panas dan begitu membosankan.
Saat Su Wanwan tiba di tempat parkir, dahinya sudah penuh dengan keringat.
Rambutnya yang bergelombang itu panjangnya sepinggang. Dia mengenakan atasan bermotif bunga dengan celana pendek jeans berwarna biru, kakinya yang jenjang dan putih itu menggunakan sepasang sepatu putih dan wajahnya terlihat berbinar di malam hari.
Saat dia baru saja mengeluarkan handphonenya dan hendak menelpon sahabatnya, sebuah mobil Maybach berwarna merah berhenti di depannya.
Su Wanwan berkata dalam hati, 'Tidak heran dia sahabatku, dia datang tepat waktu!'
Tanpa mengatakan apapun, Su Wanwan langsung berjalan ke arah mobil itu lalu mengulurkan tangannya dan membuka pintu belakang mobil itu.
Saat dia baru saja duduk, dia langsung disambut dengan udara dingin dari pendingin yang ada di dalam mobil.
Su Wanwan membatin, 'Benar-benar dingin!'
"Ada urusan apa?"
Suara pelan dan berat seorang laki-laki tiba-tiba terdengar, nada suaranya bahkan terdengar sangat dingin.
Su Wanwan seketika tertegun dan dia menolehkan kepalanya ke arah suara itu.
Su Wanwan berpikir, 'Kenapa bisa ada laki-laki di sini?'
Laki-laki itu menggunakan kemeja putih bersih yang dijahit secara khusus, dengan dasi berwarna gelap dan bermotif, dia terlihat seperti seorang pebisnis dewasa yang elit.
Mungkin karena cahaya lampu di dalam mobil, wajah laki-laki itu terlihat kurus dan fitur wajahnya terlihat lebih jelas. Dia memiliki alis yang lebat dan rapi, bulu mata yang panjang dan lentik, dan bola matanya berwarna hitam. Dia terlihat seperti orang yang sangat pendiam.
Hidungnya mancung, bibirnya tipis dan terlihat dingin, lalu garis dagunya terlihat tegas...
Secara keseluruhan wajahnya membuat orang merasa senang melihatnya, membuat orang mengaguminya.
Mungkin ketampanan wajahnya bisa digambarkan menjadi seperti ketampanannya hingga bisa membalik dunia ini.
Saat ini pria itu sedang melihat ke arah dirinya yang baru saja salah masuk ke dalam mobilnya. Dia mengerutkan alisnya dan bibirnya tertutup rapat dengan sorot mata yang terlihat arogan dan tidak sabaran.
Saat ini handphone Su Wanwan berbunyi dan Su Wanwan baru saja tersadar dari lamunannya kemudian mengangkat telepon itu.
"Sayangku Wanwan, pintu masuk di sini ditutup, kamu jangan panik dulu ya, aku akan segera tiba 10 menit lagi." Suara sahabat Su Wanwan terdengar.
Su Wanwan seketika tertegun, "... Aku mengerti."
'Jadi aku salah naik mobil…' pikir Su Wanwan
Setelah menutup teleponnya, Su Wanwan langsung menjelaskan kepada laki-laki itu, "Maaf, aku salah masuk mobil."
Laki-laki itu tidak mengatakan apapun dan raut wajahnya terlihat datar.
Su Wanwan akhirnya bersiap untuk turun dari mobil tapi saat itu malah terdengar suara seorang laki-laki lain, "Hanya salah masuk mobil bukan melakukan hal yang lain… Kak, jangan galak-galak, kamu bisa membuatnya ketakutan."
"..."
Su Wanwan melihat ke arah tempat duduk di depan.
Dia tahu karena wajahnya selalu begitu ekspresif karena itu dia sangat mudah menarik perhatian orang-orang jahat.
"Nona, jangan takut." Laki-laki muda itu tertawa kecil, "Kakakku memang seperti itu, dia terlihat dingin tapi sebenarnya dia tidak pernah memiliki pacar, dia adalah orang tua…"
Sebelum dia selesai bicara tiba-tiba terdengar suara gonggongan yang besar dari bagasi mobil.
Kemudian sebuah bayangan hitam muncul dari belakang dan langsung pergi ke arah Su Wanwan.
"Ah!..." Su Wanwan yang sebelumnya terlihat tenang seketika wajahnya nampak ketakutan, dia tanpa sadar bergerak mundur sebisanya dan berteriak lagi, "Tolong! Ah!..."
Saat Nangong Ci belum selesai berbicara, perkataannya langsung berhenti karena melihat semua itu.
Nangong berkata dalam hati, 'Sial! Aku mengakui bahwa wajah kakakku memang sangat tampan hingga membuat perempuan manapun ingin mendekatinya, tapi ini pertama kalinya aku melihat ada perempuan yang langsung memeluknya seperti ini… Dia adalah perempuan pertama! Aku tidak tahan melihatnya!'
Dia melihat wajah cantik Su Wanwan, tapi sorot matanya sangat dingin. Dia ingin bercanda untuk mencairkan suasana tapi dia sama sekali tidak menyangka bahwa Su Wanwan adalah perempuan yang begitu berani.
Tapi untung saja mobil ini kedap suara dan kaca jendelanya juga gelap sehingga orang luar tidak bisa melihat bayangan di dalam jika tidak...
"Ko." Suara laki-laki yang pelan dan berat itu memotong pikiran Nangong Ci.
Saat dia mendengar namanya disebut, anjing itu langsung bersuara dan mengangkat kedua cakarnya dengan antusias, kemudian mulai mengayunkan cakarnya.
Su Wanwan malah ketakutan hingga dia hampir berteriak lagi.
Dia memang tidak takut apapun tapi karena pengalaman pahit yang dia miliki saat masih kecil, jadi sekarang ia sangat takut dengan anjing, terutama anjing yang berukuran besar seperti ini.
Dia sama sekali tidak berani untuk mengangkat kepalanya, dia hanya bisa merintih dan berusaha untuk menghindari anjing itu. Dia sudah menggunakan tubuh laki-laki yang ada di sebelahnya itu menjadi perisai penyelamat hidupnya.
Di tengah kekacauan itu dia sama sekali tidak menyangka bahwa sikapnya itu membuat laki-laki itu merasa terganggu.
Sedangkan untuk Huo Jingshen...
Dia tetap duduk di tempatnya dan sama sekali tidak bergerak, bibirnya tertutup rapat dan berubah menjadi serius, menunjukkan perasaan tidak senangnya secara jelas.
---
Dari 15 Februari 2020, koin yang sudah digunakan untuk membeli buku yang tidak terpilih akan dikembalikan dalam waktu 30 hari. Perlu diperhatikan Fast Pass yang sudah digunakan tidak bisa dikembalikan.
Buku-buku yang terpilih untuk dilanjutkan akan memiliki tanda khusus di pojok sampul dalam 30 Hari untuk menunjukkan kelanjutannya.
Terimakasih atas pengertian Anda.