Ansel perlahan melangkah menuruni tangga sedari tadi ia benar-benar ingin sekali membanting ponselnya, hal ini disebabkan tidak lain karena Alesta terus menolak panggilannya bahkan saat ini ponselnya sama sekali tidak bisa dihubungi.
"Mama tebak, pasti Alesta gak angkat telepon kamu, kan?" Ansel diam kemudian tangannya menarik kursi dan mendudukinya, sama sekali tidak berniat untuk bicara pada ibunya.
Tak...
Suara itu berasal dari Ayah Ansel yang secara tiba-tiba meletakan sendok dan garpu secara kasar, membuat Ansel sang Ibu sesaat menatap sang Ayah yang kini tengah meneguk segelas air. Kemudian memberikan tatapan tajam pada Ansel.
"Papa sudah tau yang sebenarnya, jangan melakukan hal yang bodoh. Dari dulu sampai sekarang kau benar-benar hanya bisa mempermalukan keluarga kita!" ujar Ayah Ansel membuat Ansel hanya diam menunduk.