Alesta diam memilih untuk tidak bicara, hanya helaan napas pelan keluar dari bibirnya. Kemudian dengan langkah sedikit kesulitan karena Ansel terus memeluknya Alesta berjalan kearah wastafel untuk mencuci tangannya dan membersihkan lukanya.
Ansel masih setia untuk memeluk Alesta, sama sekali tidak menyadari jika jari Alesta sempat tergores pisau beberapa menit yang lalu. Hingga dirinya tersadar begitu mendengar suara air mengalir dan dengan begitu tenangnya Alesta sedikit mencipratkan air pada Ansel hingga membuat laki-laki itu sedikit tersentak.
"Ada apa dengan jarimu?" Ansel bertanya begitu saja membuat Alesta yang kini baru saja membersihkan jarinya hanya dapat diam, mengerling malas.
Tanpa sama sekali melepaskan pelukannya, Ansel sesaat memandang kearah sekitar dapur di mana saat ini kondisi dapur begitu sepi, berbeda hal nya sebelum Ansel datang.