Chereads / Stela and Eric / Chapter 8 - Stela and Eric bagian 8

Chapter 8 - Stela and Eric bagian 8

Stela pun langsung pergi keluar karena dia baru ingat kalau dia sudah menyuruh Lily dan Zahra menunggu dia di belakang sekolah, bahkan Lily sudah menelpon Stela lebih dari 10 kali.

Dengan cepat Stela berlari menuju parkiran dia sudah yakin pasti Lily dan Zahra bakalan marah besar dengan dia.

Sampai di paskiran Stela menaruh paper bag tadi di tempat duduk belakang dan langsung masuk ke dalam mobil lalu tancap gas menuju belakang sekolah.

Saat sudah sampai warung yang tadi Stela bilang dia tidak melihat Lily maupun Zahra. Stela pun menghubungi Lily dan Zahra.

"Kalian dimana?" Tanya Stela sambil melihat kesekeliling dari dalam mobil.

"Ini kita lagi jalan menuju ke sana, bentar lagi" jawab Lily.

"Oke" jawab Stela.

Stela mematikan sambungan telepon nya lalu keluar dari mobil menunggu Lily dan Zahra.

Stela melihat ke warung yang banyak cowoknya, yang juga melihat kearah Stela. Tapi Stela bodoamat dan tidak peduli dengan mereka.

Karena Stela tidak kunjung melihat kedua sahabatnya Stela pun pergi ke warung tadi untuk membeli minum karena dia haus.

"Bos liat cewek itu menuju kesini" ujar salah satu cowo yang berada disana.

Yang di maksud adalah ketua geng yang berkuasa di SMA ini dan banyak yang takut dengan mereka, Stela juga sudah mencari tahu tentang mereka. Karena Lily pernah cerita tentang mereka semua.

Ketua geng itu langsung berdiri dan berjalan kearah Stela, "hai, mau ngapain kesini?" Tanya si ketua geng tersebut.

Stela memutar bola matanya malas, "bukan urusan anda" jawab Stela dengan dingin.

Merasa tidak mendapat jawaban yang dia ingin kan ketua geng itu pun berpikir dengan keras, "udah kesini berarti boleh dong kenalan sama kita ya gak?" tanya Ketua geng itu menatap anak buahnya semua.

"Iya harus itu boss" jawab mereka semua serempak.

Stela menatap kearah anak buahnya yang ada di situ sekitar 10 orang lebih. Tapi Stela gak takut sama sekali dia malah santai saja.

"Kenalin gua Galang" ujar ketua geng itu sambil mengulurkan tangan kearah Stela.

Stela melihat kearah Galang lalu tidak membalas jabat tangan dari Galang malah pergi melangkah kan kaki nya menuju ke warung tersebut.

"Pak saya minta air mineral dingin 3" jawab Stela melihat penjual tersebut.

Galang menatap kearah Stela dengan sinis dan juga misterius. Para anak buahnya tercengang baru kali ini bos mereka di anggap tidak ada dan di remeh kan oleh seorang gadis.

Setelah membayar Stela pergi melewati Galang dengan tatapan yang santai.

Stela bersandar di samping mobil nya dan masih menunggu Lily dan juga Zahra. Tidak berapa lama Stela melihat Lily dan Zahra berjalan kearahnya. Dia langsung berdiri dengan bagus lalu Stela tersenyum kearah mereka berdua.

"All" teriak Lily dan Zahra yang langsung memeluk Stela.

Stela membalas pelukan mereka sambil tersenyum, "apa kabar buat kalian berdua" ujar Stela.

"Tentu nya sehat" jawab Zahra.

Tentu saja mereka bertiga tidak lepas dari tatapan Galang dan para anak buah nya.

"Nih minum buat kalian" ujar Stela memberik kan air mineral yang tadi dia beli.

Lily dan Zahra menerima nya sambil tersenyum, "makasih" jawab mereka berdua.

Stela mengangguk sambil tersenyum, "yaudah ayo" ujar Stela.

Lily pun mengangguk, Lily memilih duduk di depan dan Zahra duduk di belakang karena mereka biasanya seperti itu juga susunan nya.

Setelah mereka bertiga naik ke dalam mobil, Stela pun langsung menjalan kan mobil nya menjauh dari sana.

Galang terus menatap mobil Stela sampai menjauh darinya baru pertama kali dia di tolak oleh cewek pikirnya.

"Lang kenapa?" Tanya teman nya yang merupakan sahabatnya juga.

Galang menggeleng, "gak papa" jawab nya.

"Jangan-jangan lo suka ya sama cewek itu, cinta pandangan pertama" ujar temannya lagi.

Galang tertawa renyah, "gua suka sama dia? Gak lah lagian gua hanya penasaran sama dia baru kali ini cewek gak takut sama seorang Galang" ujar Galang berlagak sombong.

"Iya dah iya awas ntar penasaran jadi cinta" jawab teman nya lagi. Dia bernama Rehan dia merupakan tangan kanan Galang.

Galang menatap Rehan dengan tatapan yang ogah, "najis gua mau sama dia, lebih baik nyari yang lain" jawabnya dengan jijik.

"Kan cuman ngasih tau, awas aja ntar kalau suka gue yang paling depan ketawa" ujar Rehan.

"Apa sih najis tau gak. Udah lah ayo ke club" ujar Galang menatap anggota nya.

"Masih siang udah mau dugem aja" ujar Rehan.

"Biarin terserah gua lah" jawab Galang dengan sewot.

"Santai bro santai" jawab Rehan ikut berdiri melihat Galang yang sudah berjalan ke arah motor nya.

Rehan dan para anak buah lain nya mengikuti Galang menuju salah satu club yang sering mereka datangi.

Sedang kan di satu sisi Stela sedang menceritakan tentang Galang tadi kepada Lily dan Zahra.

"Apa lo di gangguin sama Galang?" Tanya Lily membeo.

Stela mengangguk.

"Wahh gila sih kenapa gak lo pukul aja langsung, gedek gua liat nya" jawab Lily menatap Stela.

"Emang kalian takut apa sama dia?" Tanya Stela menatap Lily dan Zahra lalu menatap ke arah jalan lagi.

Zahra menggeleng, "no" jawab nya.

Lily juga menggeleng, "cuman anak lain emang pada takut sama dia, tapi kita gak pernah di ganggu atau pun kejadian kek lo tadi cuman kita najis aja liat dia gak tau kenapa" jawab Lily menjelaskan.

Zahra mengangguk, "bener tuh apa lagi dia suka gangguin anak-anak cupu yang ada di sekolah, dia berasa keren tapi kita liat nya najis" jawab Zahra.

Stela mengangguk-anggukan kepala nya, dia merasa punya mainan baru disini yang bisa dia ajak untuk melatih ototnya.

"Eh iya kita mau kemana ini?" Tanya Lily menatap Stela.

"Gua juga gak tau mau kemana, kalian mau kemana?" Tanya Stela menatap mereka.

Lily dan Zahra juga gak tau mau kemana sebenarnya.

"Makan aja yuk" usul Zahra.

Lily mengangguk, "boleh tuh lagian gua juga udah lapar, kalau lo All?" Tanya Lily.

Stela mengangguk, "boleh, kita makan suhsi yuk dah lama gak makan suhsi" jawab Stela.

Yang lain pun megangguk setuju, mereka mau-mau aja di ajak kemana aja yang penting mereka tinggal duduk manis di dalam mobil dan gak bawa mobil karena mereka berdua sangat malas menyetir.

Stela menjalakan mobilnya kearah salah satu mall yang ada restoran sushi nya. Stela selama di Bandung jarang banget makan suhsi karena menurut dia lebih enak di Jakarta dari pada disana walaupun nama restorannya sama.