Saat sedang makan papa Stela menanya kan sesuatu dengan Stela.
"Stela" panggil papa.
Stela yang awalnya menatap ke arah piring langsung menatap papanya, "iya pa, ada apa?" Tanya Stela penasaran.
"Kamu udah cari keperluan kamu untuk sekolah besok?" Tanya papa Stela.
Stela menggeleng, "lagian pa kan barang-barang aku masih ada, terus aku juga kemaren udah beli beberapa buku cukup kayaknya. Nanti kalau ada yang kurang tinggal aku beli aja pa" jawab Stela menatap papanya.
Papa Stela mengangguk saja, "nanti kalau kamu perlu apa-apa kasih tau papa ya biar papa kasih uangnya buat kamu belanja" jawab papa.
Stela pun mengangguk lalu melanjutkan makannya, karena tadi sempat tertunda.
Selesai makan Stela membantu mamanya merapikan meja makan dan meletakkan piring kotor ke tempat penjujian piring.
Setelah itu Stela pergi naik ke atas kamarnya dengan alasan mau mempersiapkan barangnya padahal dia mau memilih baju untuk dia pakai ke club nanti.
"Gua paje baju apa ya?" Gumam Stela membuka lemarinya.
Stela memilih celana dan juga kaos yang akan dia pakai lalu mengambil jaket agar lebih tertutup aja karena kaosnya itu sangat pendek dan lumayan ketat.
"Sempurna" ujar Stela saat meletakkan bajunya di kasur untuk mencocok kan dengan celananya.
Agar mamanya tidak curiga Stela meletakkan baju tadi di kamar mandi dan menggantungkan seragam sekolahnya untuk besok di dekat kaca rias, dan di bawahnya Stela meletakkan tasnya juga beserta sepatu yang sudah dia pilih.
"Nah kalau gini kan udah beres, tinggal nunggu jam 10 aja deh" ujar Stela membaringkan tubuhnya di kasur sambil menatap langit-langit kamarnya.
Tidak lupa Stela menonton drakor sebentar sebelum jam 10 karena sekarang masih jam 8.16 masih lama lagi pikir Stela.
Karena Stela masih sedikit lapar dia turun ke bawah untuk mencari cemilan yang biasa dia makan.
"Non" panggil bi Ningsih dari belakang Stela.
Stela menatap bi Ningsih yang di belakangnya, "iya ada apa bi?" Tanya Stela.
"Itu non di depan ada yang cariin tuan katanya dia kenal sama non juga" jawab Bibi.
Stela mengerutkan keningnya, apa itu Zahra batinnya tapi ini masih jam 8 gak mungkin itu Zahra. "Cewek atau cowok bi?" Tanya Stela.
"Cowok non" jawab Bi Ningsih.
Stela pun mengangguk lalu berjalan kearah depan rumahnya untuk melihat siapa yang datang malam-malam seperti ini.
"Maaf cari siapa ya?" Tanya Stela saat membuka pintu.
Stela melongo melihat ada 5 orang cowok di depan rumahnya lagi berdiri, salah satu dari mereka menatap Stela membuat Stela senang.
"Hai" sapa Gibran. Ya yang datang itu adalah Gibran bersama dengan teman-temannya.
Stela memeluk Gibran, "kok gak bilang kalau mau datang?" Tanya Stela.
Gibran membalas pelukan adik sepupunya itu, "tadi kata papa kamu ada yang mau di bahas makanya abang datang gak ngabari kamu dulu" jawab Gibran.
Stela pun mengangguk, "yuk masuk" jawabnya.
"Ekhem, kita belum kenalan nih" ujar salah satu teman Gibran.
Stela hanya menatap mereka dengan cuek, lalu pergi masuk ke dalam rumahnya.
"Tunggu sini ya Stela panggilin papa" jawab Stela pergi naik ke atas menuju kamar orang tuanya.
"Dingin banget tuh cewek" ujar teman Gibran takjub.
"Dia memang gitu kalau sama orang yang gak di kenal" jawab Gibran.
"Sama dong sama itu si onoh" ujar temannya lagi menunjuk salah satu dari mereka yang memang tatapannya dingin dan tajam.
"Udah duduk aja" ujar Gibran.
Stela mengetuk pintu kamar orang tuanya. "pa, ma" panggil Stela.
Papa Stela membuka pintu kamarnya, "ada apa Stela?" Tanya papanya.
"Itu ada bang Gibran sama temen-temennya di bawah" jawab Stela.
"Yaudah bentar lagi papa kesana" ujar papa Stela.
Stela mengangguk lalu kembali turun, "bang kata papa bentar lagi dia turun" ujar Stela.
Gibran hanya mengangguk, saat Stela mau pergi ke kamarnya dia bertatapan dengan orang yang familiar kayak pernah jumpa tapi Stela bodoamat dan langsung naik ke atas menuju kamarnya.
Saat dia sampai kamarnya sudah mau jam 9 malam Stela pun segera bersiap-siap untuk dia pergi nanti.
"Tapi bang Gibran di bawah gimana gue pergi" gumam Stela menatap pantulan dirinya di kaca.
"Nanti gue bisa ketahuan dong kalau gini" ujar Stela mencoba berpikir dengan kesar.
Akhirnya dia mendapat ide. Buru-buru dia mengambil kertas dan pulpen lalu menulis sesuatu 'Stela lagi tidur gak mau di ganggu'. Selesai dia menulis nya di kertas Stela membuka pintunya dengan hati-hati lalu menempelkannya di pintu kamarnya.
Setelah menempelkan kertas tadi, Stela mengambil tas dan juga ponsel untuk dia bawa lalu dia dengan pelan keluar dari kamarnya dia berniat untuk pergi dari pintu belakang.
Stela mendengarkan papa dan mamanya lagi berbicara dengan Gibran itu kesempatan Stela untuk pergi ke dapur secara diam-diam.
Langkah demi langkah Stela terus berjalanan menuju dapur dengan mengendap-endap agar tidak ketahuan oleh siapa pun, sampai di dapur Stela melihat bibinya yang sedang mencuci piring.
"Pintunya di tutup lagi" batin Stela melihat kearah pintu belakang.
Dengan keberanian Stela melangkah lalu membukanya dengan pelan-pelan setelah terbuka dia langsung lari ke belakang dan membiarkan pintunya terbuka.
"Huft... untung berhasil kabur" ujar Stela yang masih ngos-ngosan dan mengatur napasnya.
Dia menatap layar ponselnya untuk melihat sudah jam berapa ini, ternyata tepat jam 10 dia sampai di sini.
Dengan cepat Stela manjat pagar belakang karena kuncinya selalu sama bibi dan dia gak tau dimana bibi menyimpannya.
Saat Stela sampai di pinggir jalan Stela menunggu Zahra. Tidak berapa lama kemudian ponsel Stela berbunyi.
"Halo Ra, ada apa?" Tanya Stela saat mengangkat telpon itu.
"Lo udah siap kan All?" Tanya Zahra di sebrang sana.
"Udah buruan, gua udah di luar nunggu ini gua dari belakang tadi" jawab Stela menatap ke sekeliling takut ketahuan.
"Lo agak jauh sedikit lah jalan biar gak ketahuan" jawab Zahra menatap jalanan.
Stela mematikan teleponnya lalu berjalan agak sedikit menjauh dari rumahnya agar tidak ada yang tahu.
Di rasa cukup Stela berhenti dan menunggu Zahra, tidak berapa lama Zahra pun sampai di tempat itu.
"Gembel dari mana neng?" Tanya Zahra bercanda.
Stela menatap Zahra dengan kesal, "diam lo, ini gara-gara lo lama banget tau sampe gua kek orang gembel" jawabnya sambil masuk ke dalam mobil Zahra.
Zahra pun terkekeh lalu menjalankan mobilnya menjauh dari rumah Stela menuju rumah Lily.
Karena Lily sudah heboh dari tadi dia katanya juga sudah siap tinggal nunggu Stela dan Zahra, dan katanya dia juga sudah di depan.