Chereads / Stela and Eric / Chapter 11 - Stela and Eric bagian 11

Chapter 11 - Stela and Eric bagian 11

Stela tertawa melihat kelakuan kedua sahabatnya ini yang aneh menurutnya, tapi mereka memang sudah sering bercanda begitu dari mulai mereka kenal udah suka bergitu memang jadi gak heran.

Apa lagi Lily yang sifatnya suka banget mendramatis dan menghayal sesuatu yang gak perlu menurut Stela tapi tetap aja dia akan menghayal mau itu perlu atau tidak.

Beda lagi kalau Zahra dia lebih jarang ngomong, tapi kalau sama Stela dan Lily dia gak bakalan jutek dia malahan baik banget dan ya suka bercanda sama kayak Lily.

Sampai di rumah Zahra, jadi Stela mengantar Zahra duluan karena rumah Zahra paling ujung antara mereka bertiga dan yang di tengah itu rumah Stela.

"Jangan lupa nanti malam ya" ujar Zahra memperingatkan Stela dan Lily lagi.

Stela mengangguk, "iya gak bakalan lupa kok gua" jawabnya.

Lily menatap Zahra lalu mencium telapak tangannya sendiri dan mengarahkannya kepada Zahra, "bye Zahra sayang" ujar Lily.

Stela yang melihat Lily ikutan jijik, Zahra merasa mual melihat tingkah laku sahabatnya yang satu ini.

"All keknya lo lebih baik buruan deh jalanin mobilnya bisa muntah nih gua liat orang yang di samping lo" jawab Zahra menatap Stela.

Stela tertawa lalu menganggukkan kepalanya, "kita berdua pulang ya, bye" pamit Stela.

Zahra mengangguk dan melambaikan tangannya, Stela pun menjalankan mobilnya menuju rumah Lily.

"Eh iya lo balik-balik lagi lah Stel, kan rumah gua juga di ujung" ucap Lily.

Stela mengangguk, "sama aja gua antar lo duluan juga bakalan bolak-balik juga kan rumah gua di tengah-tengah" jawab Stela melirik Lily di sampingnya.

Lily pun mengangguk benar juga yang di katakan Stela.

"Eh kalian kenapa sih manggil gua itu kadang All kadang Stel bisa gak satu aja gitu gak usah labil" ujar Stela. Karena dia bingung kadang kalau di panggil Stela dan All.

Lily tertawa, "makanya nama itu jangan mau di panggil ada dua satu aja cukup kek gua" jawabnya dengan bangga.

"Najis tau gak" jawab Stela dengan malas.

"Yaudah sih gak papa, toh kalau bisa 2 kenapa harus 1" jawab Lily menatap Stela sambil menaik-turunkan alisnya.

"Jangan aneh-aneh deh ya" jawab Stela menjauhkan tangannya dari kepala Lily karena Lily seperti ingin menanduk tangan Stela.

Lily pun kembali tertawa dengan kuat, "aduh aduhhh air mata gua sampe keluar" ujar Lily.

"Apa sih lo? Gak ada yang lucu woi" jawab Stela.

"Lo gak liat aja tadi ekspresi lo gimana, lucu tau" jawab Lily menatap Stela sambil masih tertawa sambil menghapus air matanya yang keluar dari sudut matanya.

"Udah ih ntar gua turunin lo disini mau?" Ancam Stela menatap Lily dengan raut wajah yang kesal.

Lily langsung berhenti tertawa, "oke oke gua diam" jawab Lily menatap Stela yang sedang fokus menyetir.

Selang beberapa menit mereka berdua sampai di rumah Lily dan Stela juga gak mampir karena dia harus cepat sampai rumah kalau tidak nanti orang tuanya akan msncariinnya dan khawatir dengannya.

"Gua langsung pulang ya, takut nanti orang tua gua nyariin" pamit Stela.

Lily mengangguk, "hati-hati" jawabnya sambil melambaikan tangannya.

Stela mengangguk dan menjalankan mobilnya menuju kembali ke rumahnya, untungnya jarak antara rumah Stela dan Lily tidak terlalu jauh palingan butuh 15 menit kalau tidak macet tapi kalau macet bisa sampai lama.

Karena ini sudah jam pulang kerja orang-orang, jalan pun sudah mulai ramai dan padat. Stela pun memilih jalan yang tidak macet biar dia cepat sampai di rumah, dia juga sudah bosan menatap jalanan ini.

Tidak berapa lama kemudian Stela sampai di rumahnya, Stela memarkirkan mobilnya tadi di garasi dan langsung masuk ke dalam rumahnya.

"Ma, aku pulang" ujar Stela saat membuka pintu rumahnya.

"Kamu ini kebiasaan salam dulu atuh, jangan main teriak-teriak aja ini bukan hutan" jawab mama Stela yang sambil menghampirinya.

Stela cengengesan, "maaf ma" jawabnya menggaruk tengkuk lehernya yang tidak terasa gatal.

"Darimana kamu? Jam segini baru pulang" Tanya mama Stela.

"Tadi main ma sama Lily dan Zahra, kan dah lama aku gak main sama mereka" jawab Stela menatap mamanya.

"Kamu itu ya pamit dulu sama mama atau papa, kan mama jadi khawatir tadi kamu kemana" ujar mama Stela menasehatinya.

"Iya ma iya maaf" jawab Stela lagi.

"Yaudah sana, mandi terus turun ke bawah bantuin mama masak" ucap mama Stela.

Memang terkadang Stela suka membantu mamanya masak untuk mereka, tapi kalau masak untuk makan malam saja karena kalau siang Stela masih sekolah dan jarang juga mamanya sudah pulang jam segitu karena masih nemenin papanya kerja, dan ya papa Stela sangat suka minta mamanya ikut ke kantor.

Walaupun mama Stela masih ada kerjaan tapi mamanya sering menemani papanya di kantor, karena mamanya juga menjalankan perusahaan warisan dari kakek Stela dulu. Tapi mamanya datang kalau perlu saja karena mamanya sering temani papanya di kantor papanya.

Stela naik ke atas menuju kamarnya, sebenarnya dia capek tapi dia sudah tidur tadi di mobil sangat lama saat perjalanan kesini jadi itu cukup bagi Stela. Besok juga dia pulang sekolah mau latihan bela diri udah lama dia tidak ke tempat rahasianya.

Selesai mandi Stela turun ke bawah dan menghampiri mamanya, walaupun dia di sekolah bad girl tapi di rumah dia adalah anak yang penurut, bisa di bilang good girl.

"Ma, mana yang bisa Stela bantu?" Tanya Stela mendekat ke mamanya.

"Kamu potong kentang sama wortel itu ya" jawab mama.

Stela pun mengangguk lalu mengambil kentang dan wortel untuk dia potong-potong karena katanya mamanya mau masak sop ayam kesukaan Stela.

Selesai Stela memotong keduanya Stela meletakkannya di dekat mamanya, "apalagi ma?".

"Itu dong minta tolong kamu siapin piring di meja karena udah mau masak nih makanannya tinggal masukin wortel setelah itu kentang udah" ucap mama Stela.

Stela pun mengangguk dan mengambil piring untuk menyusunnya di meja, di bantu dengan bi Ningsih yang membawa sendok dan juga gelas.

Selesai semuanya Stela kembali ke dapur untuk membantu mamanya memindahkan masakan yang tadi di masak mamanya ke meja makan, dan merapikan susunannya biar lebih rapi di pandang.

Setelah siap Stela dan mama pun tinggal nunggu papanya turun karena papanya baru sampai dan masih mandi dulu sebelum makan malam.

Tidak berapa lama kemudian papa Stela turun dari atas menuju ke meja makan karena ini memang sudah waktunya makan malam. Mereka pun makan malam karena sudah lapar sejak tadi.