-playlist chapter: So Good by Dove Cameron
...
Gary keluar rumah dengan langkah ringan yang dipaksakan. Setidaknya sampai dengan Gary masuk ke dalam mobil pribadi Winola yang dia bawa kemarin. Membiarkan rumah dimana tempat istri dan anaknya tinggal dengan enggan.
Isana sudah berangkat kerja lebih dulu dengan mobil yang setiap hari datang menjemput. Gary merasa bersyukur karena Isana memiliki pekerjaan tetap yang mampu menyokong seluruh kebutuhan keluarga. Gary sangat tahu jika tidak mudah bagi Isana namun Gary sengaja mengabaikan.
"Nah, sebagai gantinya hari ini aku harus membeli mainan yang Leon minta. Hari yang harus dan sekali lagi aku hadapi demi anakku." Gary berkata sangat muram ketika menyangkut nama anaknya, Leon.
Setiap kali pulang ke rumah, Gary selalu diliputi oleh rasa bersalah. Namun selalu Gary abaikan karena hidup itu sendiri sudah sangat kejam. Cintanya kepada Winola harus cukup dipuaskan dengan sebagai kekasih gelap sekaligus pemuas nafsu sang aktris.
...
Gary membawa laju mobilnya dengan kecepatan tinggi dengan tujuan untuk segera sampai di apartemen Winola.
"Syutingn iklan dengan materi seperti ini? Jeff, apa kamu sudah gila. Sudah berkali-kali aku katakan jika bukan seperti ini yang aku inginkan. Aku tidak mau beradegan dengan pria mana pun dalam iklan. Oke, jika itu masih dalam konteks film atau drama pendek. Jeff, kamu bukankah sudah tahu aku baru saja bertunangan. Dan tunanganku ini sangat posesif terhadap pose-pose yang menarik perhatian." Seru Winola dari dalam kamar.
Sementara Jeff berdiri di depan pintu kamar dengan menutup telinga dengan kedua tangannya. Jeff sudah sangat terbiasa mendapat omelan dari Winola dan hari ini bukan apa-apa jika dibandingkan dengan kekejaman yang sering Winola lakukan.
"Bagaimana dengan Gary, sopirmu itu sepertinya cocok sebagai latar belakang. Jika kamu tidak mau dengan kandidat yang agensi tawarkan maka itu adalah satu-satunya pilihan." Jeff mengatakannya dengan cemberut dan putus asa.
Secara fisik, Gary cukup sempurna sebagai seorang model dadakan dan tepat saat itu Gary muncul di depan pintu.
"Gary? Apa kamu bercanda. Dia hanya sopir dan itu bukankah terlalu keterlaluan?" pekik Winola semakin histeris.
Tepat saat itu, Gary mendengar Winola berteriak keras.
"Ada apa Jeff? Kenapa dia berteriak sepagi ini, bukankah ada jadwal pemotretan dengan entah mana lagi..." sambung Gary setengah daya.
Gary secepat yang dia bisa segera berjalan ke arah Jeff yang hampir menangis di depan pintu kamar Winola. Memegang pundak Jeff untuk menyemangi perjuangan Jeff merayu sang aktris yang seringkali keras kepala dan semuanya sendiri.
"Aku sedang merayu Nola untuk ikut pemotretan tapi dia menolak para kandidat pria di sampingnya. Lalu aku menyarankan kamu sebagai gantinya dan sepertinya dia marah besar. Katakan di mana letak kesalahanku?" Bisik Jeff takut-takut.
Jeff menatap Gary dengan pandangan mengiba yang di dramatisir. Sangat tidak enak dipandang dari posisi Gary berada. Jika bukan karena Winola yang sedang mereka hadapi, mungkin Gary sudah muntah di tempat. Atau tertawa terbahak-bahak tidak terkendali hingga mati berdiri.
Jeff, sebenarnya manajer yang sangat tegas namun sering kalah ketika berhadapan dengan Winola yang tidak tahu diri. Mungkin dan bahkan di dalam hati, Jeff sedang mengutuki Winola yang selalu saja meminta sesuatu yang tidak masuk akal. Sama seperti yang sedang terjadi hari ini.
Sebaliknya, Gary seperti mendapat sebuah kesempatan dalam kesempitan. Gary menepuk pundak Jeff beberapa kali sebelum angkat bicara.
"Jika aku ikut apa aku akan mendapatkan bayaran?" bisik Gary kepada Jeff dengan sangat bersemangat. Gary bahkan mengedipkan salah satu matanya khusus untuk Jeff. Gary tidak pernah sekali pun melakukan hal yang sama kepada Isana selama mereka menikah atau sebelumnya.
Baru kali pertama Gary melakukan hal semacam itu untuk tujuan yang akan segera kita ketahui...
"Tentu saja. Tubuhmu cukup oke sebagai model dadakan. Jika kamu tertarik tolong bujuk Nola dan kamu akan aku bayar lima juta." Balas Jeff juga dengan berbisik. Setengah berharap dan setengah putus asa.
Jeff tidak menduga saat Gary memekik kegirangan seperti anjing pudel yang terbakar ekornya.
"Sungguh?" pekik Gary tidak percaya.
"Apa aku pernah berbohong?" Jeff melotot tidak percaya Gary sedang meragukan dirinya.
Meski untuk urusan Gender, mungkin seluruh dunia akan protes dengan apa yang Jeff lakukan namun semua hal yang Jeff lakukan tentang pekerjaan akan selalu Jeff lakukan dengan sangat baik. Seperti layaknya setrika yang bertugas membuat halus dan licin pakaian.
"Nola, ayo keluar. Hari ini aku akan menjadi partner untuk pemotretan dengan entah mana lagi... Jeff akan membayarku lima juta dan uang itu harus aku dapatkan untuk membelikan mainan robot canggih Leon, putraku satu-satunya yang paling ganteng seperti ayahnya. Ayo Nola, kita kehabisan waktu. Jika kamu tidak keluar maka aku akan menuntutmu lima milyar karena berbuat tidak pantas kepada sopir barumu ini." seru Gary tanpa malu-malu.
Pertama, Gary melakukan hal tersebut karena kesal Winola tidak memberi tahu dirinya tentang pertunangan dengan pria entah siapa yang keluarga besar Meyer kenalkan atau paksakan. Gary tidak lagi peduli akan hal semacam itu karena Winola lebih memilih bungkam tanpa alasan.
Kedua, Gary benar-benar membutuhkan uang untuk membeli mainan robot untuk putranya dan tas kerja baru untuk istrinya, Isana. Dan uang yang Jeff tawarkan setidaknya cukup untuk membelikan dua manusia yang hidup dalam lingkaran keluarga Gery. Satu-satunya keluarga yang tersisa.
Ketiga, Gary sudah merasa bosan bekerja sebagai sopir pribadi Winola dan siapa yang akan tahu jika bakat Gary yang sesungguhnya adalah sebagai super model?
"Gary, kamu bilang apa? Ingin menemaniku sebagai model latar belakang?" suara Winola terdengar cukup dekat diiringi suara langkah kaki yang menderap kencang.
Winola sudah berdiri di depan pintu dengan anggun dan tentu tatapan tajam khusus kepada Gary. Dada Winola kembang kempis alias naik turun menahan marah. Berani sekali Gary mengancam dirinya? Apa karena kabar pertunangannya dengan Henry?
Sedikit banyak Winola merasa takut, kalut serta cemas jika Gary akan mencampakkan dirinya.
Saat Winola berjalan mendekati Gary, pria tiga puluh tiga tahun itu sudah siap dengan kalimat yang selanjutnya.
"Nola, aku juga akan meminta salah satu tas kerja koleksi lamamu untuk aku hadiahkan kepada istriku yang besok ulang tahun, setuju?" bisik Gary yang sayangnya terdengar jelas oleh Jeff hingga membuat Jeff mengerutkan kening.
...
To Be Continue ...
Terima kasih telah membaca CEO Palsu. Bagaimana perasaanmu setelah membaca bab ini? Ada beberapa cara untuk kamu mendukung cerita ini yaitu: Tambahkan cerita ini ke dalam daftar bacaanmu, Untuk semakin meriah kamu bisa menuliskan paragraf komen atau chapter komen sekali pun itu hanya tulisan NEXT, Berikan PS (Power Stone) sebanyak mungkin supaya aku tahu nama kamu telah mendukung cerita ini. Semoga harimu menyenangkan.