Hujan turun lebat disertai petir yang menggelegar terlihat seorang anak lari dengan napas yang terengah-engah, ia seperti di kejar-kejar sesuatu yang membahayakan nyawanya.
Sang anak merasa ada yang terus mengjarnya dari belakang. Ia mencoba berhenti sejenak untuk memastikan apakah sosok itu masih mengikutinya atau tidak, dia terus berlari tanpa arah menembus lebatnya hujan di kegelapan malam.
Dengan napas yang terngah-engah, Ia berharap ada seseorang yang dapat menolongnya, namun hal itu mustahil baginya, karena waktu diperkirakan sudah menunjukan pukul 02.00 dini hari.
Lama ia berlari tanpa arah dan tujuan, langkahnya terhenti, wajah pucat dan rasa lelah menghampiri, ia pun merasakan sakit di dadanya.
Dengan raut wajah syok, ia melihat ada darah yang mengalir, ia baru menyadari bahwa dadanya mengeluarkan banyak darah tanpa berkata-kata akhirnya.
bruuk...
tubuhnya terjatuh di tengah jalan, anak itu pingsan, namun sebelum tidak sadarkan diri, anak itu melihat sebuah bangunan tua, sesaat sebelum benar-benar tak sadarkan diri, dan hal itu mejadi ingatan yang tak akan pernah terlupakan olehnya.
Sesaat setelah ia pingsan, munculah seorang misterius yang mengenakan jas hujan dan spatu bot berdiri dihadapannya, dan langsung membawanya ke dalam sebuah gedung untuk mendapatkan pertolongan.
Anak itu mulai sadarkan diri,
Kreeek... terdengar suara pintu yang terbuka, sontak si anak bangun dari tempat pembaringannya,
Anak itu merasakan bahwa akan terjadi bahaya yang akan menimpanya. Karena seseorang yang masuk kedalam kamarnya tersebut membawa sebuah pisau yang di arahkan padanya. "aaaaaaaaaaaaaaa"
Deg.
Hasuri bangkit dari tidurnya dan langsung membuka mata lebar-lebar, dengan jantung bedetak kencang dan wajah pucat diselimuti rasa ketakutan, napasnya terengah-engah, ia pun bangun dari tempat berbaringnya, rupanya apa yang barusan terjadi adalah sebuah mimpi.
'hhhhhhh' napasnya tidak beraturan karena efek mimpi buruk yang di alami barusan.
****
Pagi hari yang cerah
Kicauan burung saling bersautan
Suara kendaraan terdengar silih berganti memadati jalanan, terdengar suara keributan antara Lina Rosmalina dan Nining. Lina berusia 50 tahun adalah pemilik Restoran sup nasi seharga 3000 ribu rupiah, sedangkan Nining adalah cucu perempuan satu-satunya yang masih berumur 20 tahun.
Restorannya sangat ramai di banjiri pelanggan karena selain harganya murah, rasanya pun sangat dimintai oleh para pelanggan yang berkunjung.
"Nining, kau belum berangkat?" seru sang nenek dengan suara tinggi
"Aku berangkat!" jawab Nining
Nining keluar dari restoran dengan membawa banyak nampan yang berisi pesanan pelanggan yang siap antar, napan itu terlihat menjuntai tinggi di atas kepalanya.
Ia terlebih dahulu merapihkan make up pada wajahnya sebelum mulai melangkah kan kakinya menyusuri jalanan yang sudah ramai orang berlalu lalang.
"Bukankah aku sudah memberitahumu, agar tidak make-up saat kamu akan mengantarkan makanan kepada pelanggan?" teriak Lina dengan membawa centong yang di arahkan kepadanya.
Tanpa berkata apa-apa Nining langsung berlari
"Aku pamit.. !" dengan tertawa menggoda neneknya.
Setelah berlari cukup jauh dari lokasi restoran, Nining menoleh ke kebelakang, rupanya si nenek sudah tidak terlihat, kini Nining melemparkan spatu sportnya ke atas digantikan nya dengan spatu hak berwarna merah, tidak lupa Nining mengeluarkan kaca dari dalam tas kecilnya untuk kembali merapihkan rambutnya.
Banyak orang yang keheranan karena Nining berjalan sambil membawa nampan berisi makanan berisi 3 lapis nampak di atas kepalanya, Nining berjalan dengan asik sambil memainkan handphone di tangannya, tak perduli tatapan orang-orang yang melihatnya, ia pun terus berjalan sambil senyum-senyum sendiri.
"ini adalah ayam nasi, dijual setengah harga, beli dua atau lebih dapat kipas portebel!" suara salah satu SPG yang sedang membagikan brosur promosi makanan.
Di tengah perjalanan muncul Sanuri yang mengendarai sebuah skuter bertuliskan ayam bakar madu yang baru sampai di restorannya tempat ia bekerja, Mata Sanuri terkesima melihat Nining yang berjalan dengan banyak nampan di atas kepala tanpa khawatir terjatuh.
Sanuri adalah pemilik restoran ayam bakar madu yang iri dengan restoran sup nasi milik Lina. Karena restorannya tidak dapat menandingi kesuksesan restoran sup nasi Lina.
Di jalan menanjak ada seorang wanita yang berteriak minta tolong
"tolong.. tolong, seseorang tolong hentikan dia." Deraian air mata sorang wanita sambil mengejar stroller yang terus melaju menuruni jalan menurun.
"tolong anak ku. Tolong..." tangis wanita tadi, membuat orang di sekeliling panik namun tidak dapat menolong.
Nining tanpa berkata-kata langsung menjetikan jarinya.
'klliiik..' keadaan mulai melambat dan terhenti, stroller bayi yang turun dengan kecepatan tinggi pun ikut berhenti secara tiba-tiba, akhiranya bayi dalam stroller pun dapat terselamatkan.
"terima kasih tuhan.. terimakasih" wanita dibarengi dengan derai air mata.
"apa yang harus aku lakukan! Aah.. membuatku takut" ucap seorang ibu-ibu di pinggir jalan yang menyaksikan kejadian tersebut.
Pintu boks mobil terbuka, dua orang petugas tengah menurunkan 1 karung daging seberat 50 kilogram.
"1..2..3" ucap kedua petugas
"Hati-Hati." Salah satu rekannya mengingatkan
"tolong periksa ini." Sambil menyerahkan satu karung daging segar kepada Irma.
Irma Nurima adalah adik dari nenek Lina pemilik restoran sup nasi. Dibuka karung daging yang baru diterima, di tatapnya tumpukan daging dalam karung tersebut dengan mata berkaca-kaca.
Tanpa berkata apa-apa kepada kedua petugas tadi, Irma langsung memonggok karung daging itu dengan kedua tanggannya. Sontak hal itu membuat kaget dua petugas tadi, padahal satu karung daging dengan seberat 50 kilo tidak mampu di angkat oleh dua orang pria, tapi Irma mampun mengangkatnya dengan kedua tangannya.
Ini adalah rahasia, tapi sebenarnya ada penyihir yang tinggal di dunia ini. Orang-orang belum menyadarinya. Tapi jika memikirkannya, itu tidak akan terlalu mengejutkan. Karena sering kali melihat orang-orang gila dan menakjubkan.
Hal yang tidak pernah diperhatikan, karena kita terbiasa dengan mereka, atau mereka yang biasa saja. Disitulah rahasia sebenarnya berada.
*****