Chereads / CINTA SEORANG PENYIHIR / Chapter 3 - KEMAMPUAN YANG TERSEMBUNYI

Chapter 3 - KEMAMPUAN YANG TERSEMBUNYI

Nining berhenti di sebuah jalan, kemudian ia merapihkan rambutnya, tangannya menarik sebuah cermin berwarna pink, mata memperhatikan setiap detail wajah dan tidak ketinggalan rambutnya yang lurus panjang, dengan wajah yang berseri-seri Nining kemudian sampai pada sebuah Bank.

Nining tidak masuk kedalamnya, hanya berdiri melihat aktifitas para pegawai di dalamnya.

"Selamat datang di kantor kami,

Banyak produk baru yang keluar, jadi tolong lihat pelan-pelan. Dan ini adalah buku tabungannya." ucap salah seorang pegawai Bank yang sedang melayani customernya.

Nining hanya berdiri di balik kaca, matanya melihat-lihat di sekeliling untuk menemui seseorang yang di kenalnya. lama Nining melirik kiri kanan pada Bank tersebut, akhirnya mata Nining tertuju pada seorang pria yang tengah tersenyum kepada pelanggan sambil menyerahkan kwitansi transaksi antara coustemer dengan pelayanan Bank.

Nining hanya senyum-senyum sendiri melihat pria itu, perjumpaannya walapun sebentar membuat hati Nining merasa bahagia.

Di dalam gedung ada seorang pegawai wanita yang melihat kelakuan Nining, sedari tadi berdiri ia berdiri di luar sambil senyum-senyum sendiri, wanita itu, lalu tersenyum sinis dan bergosip dengan sesama rekannya yang pria di sebelah, namun Nining tidak memperdulikan hal itu, karena mata Nining tertuju pada pria yang baru selesai dengan pelanggannya.

"Sampai jumpa" ucap custmer

"Terimakasih dan sampai jumpa" ucap pria itu.

Pria itu lalu berdiri sambil memegang buku lalu menunjukan kata love dengan jarinya dan mendelikan mata sebelah kiri ditunjukan kepada Nining, rupanya Pria itupun sudah menyadari kehadiran Nining sedari.

Nining yang masih berdiri di luar gedung sambil membawa nampan itupun langsung tersenyum bahagia seolah dia sedang merasakan aura ciuman dari pria tadi.

tik..tik..tik bunyi nada pesan masuk pada handphone Nining, lalu Nining langsung mengeluarkan hp nya dari dalam tas, kemudian ia melihat pesan tersebut, dan pesan itu rupanya dari nenek nya.

"Nining, sebaiknya kau cepat pulang!" isi pesan tersebut.

Nining mulai bergidik ngeri melihat pesan neneknya, lalu memutar badannya kemudian pergi meninggalkan Bank tempat pacarnya bekerja.

Nining berlarian agar sesegera mungkin dapat pulang tepat waktu, karena neneknya sudah mengingatkannya bahwa ia harus pulang.

Sebelum sampai ke restoran, tidak lupa Nining mengganti spatunya, dikeluarkannya sepasang spatu sport dari dalam tasnya lalu Nining melemparkan ke depan, langsung kaki sebelah kanan dan kirinya melemparkan spatu hak warna merah ke atas, kemudian Nining berganti memakai spatu spor dan menyangga spatu hak yang tadi di lemparkan ke atas dan langsung memasukkannya ke dalam tasnya. Segera Nining berlari lagi untuk tiba ke rumahnya.

'Sup nasi 3.000 ribu rupiah, air minum ambil sendiri' sebuah tulisan yang berada pada dinding restoran tempat Nining bekerja dan juga tinggal disitu.

Nining menggeser pintu restoran, lalu ia di sambut oleh seorang pelanggan.

"Oh, kamu baru datang?" tanya seoranh pelanggan yang sudah kenal Nining

"Iya!" jawab Nining sambil tersenyum kepada pelanggannya

"Halo, kamu di sini lagi?" Nining menambahkan

"Kamu jauh lebih cantik." Sapa seorang pelanggan wanita kepada Nining

"Aaah, tante bisa sajah, aku memang selalu cantik!" jawab Nining sambil lari ke belakang.

Begitu Nining akan masuk ke belakang, sebuah lemparan pisau daging menanjap di tembok, namun Nining bersikap biasa saja, karena sudah sering sekali jika Nining terlambat pulang, setelah mengantarkan pesanan ke pada pelanggan, akan di perlakukan kasar oleh neneknya.

"Yang benar saja nek, kamu harus ingat usiamu." Ucap Nining sambil menarik napas dengan wajah yang kesal kepada neneknya.

"Ketepatanmu berkurang dibandingkan dulu, jika nenek salah sedikit saja..." Nining sambil menarik pisau yang tadi di lemparkan oleh neneknya barusan.

Wiiiiiing.. sebuah lemparan kedua kali ini bukan pisau namun perlatan dapur lainnya yang berlogam akan tetapi tidak mengeni Nining yang berdiri..

Wiiing,. Lemparan ketiga adalah pencepit makanan ke arah Nining yang masih berdiri namun Nining dapat mengelaknya dan matanya melihat ke arah neneknya.

Tanpa berkata apapun sebuah centong melayang ke arah Nining,, namun Nining dapat menerima lemparan centong tersebut.

"Bukankah nenek terlalu...? aku hanya telat 30 menit. 30 menit!" Nining melontarkan ucapan dengan nada tinggi karena kesal terhadap perlakuan neneknya yang jika telat akan di lempari pisau dan peralatan dapur lainnya.

"Terus, apa yang kau lakukan itu benar? Kau! Ada apa denganmu belakangan ini? Apa aku menjual pikiranmu? Sekalinya kau pergi mengirim, lalu tak memberi kabar pada nenek" ucap nenek dengan penuh makian.

"Siapa bilang aku menjual pikiran itu. Jadi, itu saatnya menggunakan kekuatanmu. Apa gunannya menyimpannya? Itu hanya akan sia-sia" ucap Nining sambil menjetikan jarinya.

Lalu sebuah pisau besar terangkat dengan sendirinya, dan langsung memotong lobak. Jentikan kedua jari Nining membuat keran air di dalam pencuci piring kotor langsung bergerak dengan sendirinya. Sontak neneknya pun kaget dengan ulang Nining yang menggunakan kekuatan shirinya untuk melakukan hal-hal yang di anggap tidak biasa, sebab restorannya masih banyak pelanggan, neneknya takut jika kejadian ini akan menimbulkan permasalahan karena kekuatan seorang penyihir tidak boleh sampai di ketahui orang awam.

Seketika itu, mangkuk dan piring kotor sudah bersih dan menyusun dirinya sendiri.

"Mudah bukan?" ucap Nining

"Bisa kau berhenti sekarang?" neneknya mengingatkan.

"Berhenti berlebihan, siapa juga yang akan lihat?" balasan Nining dengan mata yang kesal dengan neneknya, karena tidak memperbolehkan kekuatan sihirnya di gunakan untuk hal-hal seperti itu.

Di tengah perdebatan Nining dan neneknya terdengar dari luar dapur resto seorang wanita memanggil-manggil.

"Kakak...Kakak!" tirak wanita Gemuk.

Mendengar hal itu, Nining langsung panik dan secara spontak menjentikan lagi jarinya. Dan keadaan yang semula terjadi otomatis berhenti seketika, namun membuat barang-barang yang bergerak sendiri menjadi kacau, mangkuk-mangkuk dan piring semuanya jatuh kebawah dan pecah. Nining menjentikan jarinya lagi ke arah pisau yang sedang memotong lobak secara otomatis dan sontak semuanya berhamburan pisaunya pun terbang ke arah kaca dan semuanya berantakan.

"Astaga.. ada apa ini? Ucap wanita gemuk yang barusan masuk ke dalam dapur yang mengagetkan Nining dan neneknya

"Kau mengagetkan ku!" ucap Nining dan

neneknya secara serentak.

Wanita gemuk tadi hanya berdiam diri tanpa berkata.

*****