Pagi ini cuaca dikota seoul sangat tidak mendukung membuat seorang gadis mengurungkan niatnya untuk berangkat kesekolahan barunya dengan menaiki bus, karena baru selangkah ia melangkahkan kakinya melewati perkarangan rumahnya tiba tiba saja hujan turun membasahi kota seoul hari ini. sehingga ia berakhir dengan diantar supirnya untuk menuju kesekolahan barunya.
Ia memiliki anggota keluarga yang lengkap seorang ayah, ibu, dan juga seorang kakak laki laki yang hanya terpaut 3 tahun lebih tua dengannya dan kini kakanya tengah menempuh pendidikan disalah satu universitas yang berada diseoul korea selatan, karena pekerjaan sang ayah yang menjadi seorang CEO JUNG_CORP serta yang memiliki perusahan mau tak mau harus mengurusnya seorang diri dan memastikan bahwa pekerjaannya tak ada kendala sedikit pun. namun memiliki banyak harta tak menutup kemungkinan bahwa gadis itu sedih, ia sedih karena tak bisa merasakan kebahagiaan yang sesungguhnya ia ingin sekali memiliki waktu bersama keluarganya seperti menghabiskan waktu weekendnya bersama keluarganya dan ia pun ingin merasakan kasih sayang seorang ayahnya bukan dengan hartanya yang ia harapkan.
Namun ia sadar menjadi seorang kepala rumah tangga tak semudah yang ia pikirkan, ia mengerti bahwa sang ayah hanya akan bergelut diperusahaannya mengurus ini dan itu supaya tak ada kendala sedikit pun diperusahaannya dan ia pun sadar bahwa sang ayah tidak akan pernah ada waktu untuknya.
perasaan gadis itu kalut untuk saat ini ia tak tahu harus berbuat apa? sekarang yang ia inginkan adalah keluarga yang harmonis seperti orang lain yang bisa memiliki banyak waktu dengan keluarganya, seorang anak gadis yang manja dengan sang ayah dan mendapatkan perhatian khusus dari sang ayah serta mendapatkan pelukan hangat sebagai penyemangat ia dikala ia sedang berada dititik terendahnya. dan sekali lagi ia sadar bahwa semua itu hanya khayalan semata, ia tak mungkin mendapatkan semua itu bahkan untuk mengobrol dengannya saja susah, dia selalu beralasan bahwa dia sedang lelah dan ingin cepat cepat istirahat dan itu tentu saja membuat hatinya seperti tersayat oleh samurai rasanya sakit sekali, padahal yang ia harapkan hanya ingin mengobrol dengan sang ayah sebentar membicarakan ini dan itu dan bercerita bagaimana ia saat berada disekolahannya.
sibuk dengan pikirannya sendiri ia hanya bisa menghela nafas panjang dan jika dipikir pikir kisah hidupnya sangat tak menarik, menurutnya dan tanpa ia sadari ternyata pak andi supir dari gadis itu tengah memanggil dirinya berkali kali mengisyaratkan bahwa mereka sudah sampai disekolahan barunya.
"non" ucap pak andi sedangkan yang ditegur hanya diam tak merespon apapun sambil melihat kejendela mobil dengan kepala yang disenderkan dijendela mobil.
"non ega, ini sudah sampai" dan panggilan kedua dari pak andi mampu membuat gadis yang disebut dengan ega itu tersadar dari lamunannya buktinya ia segera mengalihkan pandangannya ke pak andi dan untung saja hujan itu tak berlangsung cukup lama membuat ia tak usah memakai payung untuk berjalan masuk kepekarangan sekolahan barunya.
"oh,udah sampai ya pak,kalau gitu ega berangkat dulu yah dan makasih karena udah nganterin ega"sahut gadis manis dengan paras yang cantik bak bidadari dan tanpa menunggu jawaban dari pak andi ega pun langsung keluar dari mobilnya dan berjalan menuju ruangan kepala sekolah untuk mengkonfirmasi bahwa ia sudah diterima disekolahan itu menjadi salah satu muridnya.
dan setelah mengkonfirmasi pelajar baru ega pun diantar oleh guru yang kebetulan mengajar dikelas itu dan ega pun masuk dikelas IX-2 kelas yang bisa dibilang kelas unggulan dan siapa sangka jika kelakukan semua murid disana tak mencerminkan bahwa mereka termasuk murid murid yang berprestasi.Ega pun memasuki ruangan kelas tersebut setelah guru yang membawanya masuk terlebih dahulu Ega pun disuruh memperkenalkan dirinya didepan ruang kelas dan ketika ia memperkenalkan dirinya ia menerima tatapan tajam dari seluruh murid yang berada diruangan yang sama dengannya hingga akhirnya ia pun memperkenalkan dengan cara menundukan kepalanya karena ia tak biasa jika ditatap seperti itu oleh orang lain.
"hai semunya,perkenalkan nama saya jung ega saya pindahan dari jeju,saya harap kita bisa berteman dengan baik,terimakasih"ucap ega saat memperkenalkan namanya sembari menundukan kepalanya.
"apaan tuh gua kagak denger!!!lo ngenalin diri lo ato lagi baca doa sih kecil amat tuh suara!!!anak mamah ya loh hahaha"ucap sarkas dari salah satu murid disana kepada ega sedangkan ega ia semakin menundukan kepalanya karena malu.
"tau nih,penampilan kek begitu aja belagu pasti anak dari beasiswa kan lo makanya keterima disini!!!ewh miskin!!!gua gak suka deket deket orang miskin,minggir lo kamseupay!!!!"sahut dari murid yang lain dengan tak kalah sarkas hingga membuatnya hampir menangis karena ia tak suka jika dirinya dikata katai apalagi dengan kata kata yang menurutnya tak pantas untuk mereka ucapkan.
"huh dasar miskin!!!pergi jauh jauh aja sana jangan disini!!!lo tuh nggak pantes buat berada disini!!"sahut semua murid diruangan itu tentu saja kalimat itu untuk ega dan sukses membuat kedua matanya berkaca kaca bahkan air mata itu sudah mermbes membasahi matanya sedikit.
dan seketika ruangan kelas itu seketika menjadi ramai karena saling bersaut sautan melemparkan kalimat yang tak pantas pada ega hingga itu membuat kedua matanya mulai berkaca kaca seperti siap menurunkan air mata kapan saja dan tentu saja bu rose atau guru yang sedang mengajar diruang kelas IX-2 tak habis pikir mengapa murid muridnya bersikap seperti itu pada ega padahal jika ia lihat ega adalah anak yang sangat sopan.
"sudah sudah berhenti apa apaan kalian ini!!!bukanya menyambutnya dengan baik kalian malah mencemoohnya nggak abis pikir ibu ini sama kalian"ucap bu rose meleraikan mereka supaya tak bertindak lebih jauh lagi dari ini sembari menggelengkan kepalanya.
"dan untuk kamu,kamu silahkan duduk dikursi itu,yah"ucap bu rose pada ega dan ega pun segera mengangguk tanda mengerti ia pun berjalan menuju kursi yang ditunjukan bu rose padanya dan tatapan tak suka dari mereka terus saja mengarah padanya hingga ega pun berjalan dengan menundukan kepalanya hingga sampai ke tempat ia duduk.
"dan untuk hari ini kita tidak akan jadi ulangan harian matematika dikarenakan ada murid baru kita undur 1 minggu lagi.sekarang buka buku kalian dan catat apa yang ibu catat dipapan tulis"ucap bu rose untuk memulai pelajaran ini dan ketika bu rose akan memulai pelajaran tiba tiba saja ada seorang pria yang masuk sembari mengenakan pakaian yang sama dengannya.
KRIETTTTT
suara pintu kelas ini terbuka menampilkan figur seorang pria yang menggunakan seragam yang sama dengan mereka serta penampilan yang cukup dibilang berantakan karena ujung seragam yang keluar serta rambut yang sedikit acak acakan dia seperti preman sekolah saja.hingga kedatangan pria itu membuat seluruh penghuni kelas itu mengalihkan pandangan mereka ke sosok pria itu namun berbeda halnya dengan ega ia hanya asik mencatat dan mengerjakan soal soal yang diberikan bu rose dengan tenang.
"maaf bu saya terlambat"ucap pria yang baru saja tiba dan berada diambang masuk pintu sekolah dengan gaya khasnya yaitu santai seperti dipantai
"ini sudah keberapa kali kamu terlambat,hm!"sahut bu rose dengan nada yang sedikit emosi karena ia tak habis fikir dengan muridnya yang satu ini dia selalu asik bolos dan selalu terlambat masuk kesekolah dan anehnya pihak sekolah tidak memberikan tindakan kepada siswa ini hanya karena orang tuanya termasuk donatur besar disekolahan ini.dan pria itu hanya diam mematung diambang pintu tanpa ada minat untuk menjawab pertanyaan dari sang gurunya.
akhirnya pun ia hanya bisa menghela napas pasrah atas kelakuan salah satu muridnya dan ia mempersilahkan pria itu untuk duduk dan mengikuti pelajarannya.
"ya sudah kalo gitu kamu boleh duduk"lanjutnya dengan pasrah dan laki laki itu langsung berlenggang masuk kedalam dan menempatkan dirinya dikursi favoritnya yaitu sebelah ega dan itu tentu saja membuat ega mengeryitkan dahinya karena setahu ega,ia akan duduk sendirian tanpa ada yang menemaninya menjadi teman sebangkunya.
dan tanpa diduga ternyata pria disampingnya menegurnya walaupun dengan cara yang cukup dingin menurutnya membuat ia agak malas meladeninya katakan bahwa ega sangat aneh,iya tadi saja ia merasa ingin menangis dan sekarang ia bersikap seperti itu baik jangan ngehate ega ya
"heh lo murid baru ya?"tanya pria yang berada disebelah kanannya dan ega pun hanya memberi gestur seperti anggukan untuk menjawab pertanyaan spele itu dan pertanyaan selanjutnya membuat ia seketika tercengang tapi ia cukup pintar untuk merubah ekspresi wajahnya.
"kenapa pindah kesini?"tanya laki laki itu lagi pada ega namun kali ini tak ada sahutan apapun atau respon apapun dari ega membuat pria itu mendengus pelan
"lo bisu?"tanya pria itu lagi tapi kali ini sedikit agak sarkas karena ia bukan tipe cowok yang bar bar atau apalah ia terkesan selalu ingin menjaga imegnya dimanapun ia berada.
dan ega pun hanya menghela napas panjang atas kalimat yang dilontarkan oleh pria yang berada disebelahnya itu ia pun dengan berat hati menolehkan pandangannya kearah pria itu dan menjawab seadanya sebab ia masih sebal karena dikatai bisu oleh pria itu.
"iya,aku murid baru dan alasan kenapa aku pindah kesini tuh bukan urusan kamu ngerti"sahut ega ketus membuat pria disampingnya berdecak sebal atas jawaban yang seadanya.
"ck songong"ujar laki laki itu tak ingin memperpanjang perdebatan ini ega pun berbalik keposisi semula untuk mencatat semua tulisan yang ada dipapan tulis dan itu membuat pria disampingnya makin dongkol karena sikap ega padanya tapi ia tak mau ambil pusing.ia pun memilih untuk bersantai ditempat duduknya sambil mengunyah permen karet rasa bubble gum dan menyenderkan tubuhnya disenderan kursi sangat persis seperti bad boy saja.
***
dan kini jam pelajaran pertama pun sudah berlangsung cukup lama kini mereka sedang mengerjakan tugas matematika yang diberikan oleh bu rose,bu rose sendiri guru matematika serta wali kelas IX-2 sedangkan ega,ia sudah mengumpulkan tugas satu menit yang lalu dan ketika ia kembali ketempat duduknya ia menemukan sebuah gulungan kertas yang berada diatas mejanya sedangkan pria yang duduk disampingnya ia hanya memandang acuh pada gulungan kertas itu tanpa mau memberi tahu itu kertas apa?dan ega pun tak mau ambil pusing ia langsung mengambilnya dan berniat untuk membuangnya tapi rasa penasaran yang ada dibenak gadis itu cukup besar hingga ia mengurungkan niatnya untuk membuang kertas itu,ega pun kembali ke tempat duduknya dan membuka kertas itu siapa tahu ada tulisan didalamnya dan benar saja ternyata didalamnya terdapat tulisan yang tertuju untuknya.betapa terkejutnya ia ketika membaca isi surat itu.
surat itu tentu saja mampu membuat ia sakit hati buktinya dia langsung menundukan kepalanya ketika tahu isi surat itu apa?dan ia juga tak mengerti mengapa ia dianggap seperti ini padahal ia hanya ingin memiliki teman baru yang bisa menerimanya dengan hangat bukan diperlakukan seperti ini.tapi ega sadar bahwa menjadi murid baru tak seindah yang ia harapkan dihari pertama ia sekolah saja sudah diperlakukan sangat tak mengenakan atau bisa disebut juga aksi bullyan apalagi sampai lulus sekolah bisa bisa ia mengalami cacat mental serta psikisnya.tapi ega hanya bisa pasrah jika ia harus mengalami hal yang buruk selama ia berada disekolahannya.
Ega pun mencari tahu siapa yang meletakan surat itu diatas mejanya dengan cara melihat keselilingnya dan kemudian ia melihat seseorang tersenyum kearahnya atau lebih tepatnya menyeringai kearahnya dan itu membuat ia menghela nafas panjang dan menundukan kepalanya diatas meja.
disaat ia sedang menunduk dengan salah satu tangannya yang menggenggam sebuah surat itu gemetar karena ega saat ini sedang menangis tanpa suara hingga mengakibatkan getaran yang kuat pada tangannya dan tanpa sepengetahuannya ternyata pria itu mengambil alih surat itu dari tangan ega tanpa seizinnya dan membacanya.setelah membaca surat itu dia pun mendecih pelan karena menurutnya isi surat itu terlalu kekanakan sekali hingga aksi itu membuat ega yang tadinya menunduk jadi sedikit menoleh kearah pria disampingnya dan betapa terkejutnya ega melihat surat itu sudah berada ditangan pria disebelahnya.
ISI SURAT"hey miskin,kalo lo berani deket deket sama fikri gue akan bikin hidup lo menderita selama lo berada disekolah ini,jadi gue saranin sama lo buat ngejauh dari sekarang sebelum bener bener gue hancurin masa masa indah lo disekolahan ini sebagai murid baru"
mereka tidak tahu saja bahwa ega adalah anak kandung dari seorang CEO sekaligus pemilik perusahaan JUNG_CORP yang terkenal bahakan terbesar diseluruh dunia.tapi ia tak mau seperti orang lain yang memamerkan kekayaannya kepada orang lain karena menurutnya itu tak ada gunanya sama sekali dan hanya akan membuang buang uang saja.bel pertanda istirahat pertama pun berbunyi kini mereka sedang melaksankan istirahat pertama.
"balikin surat aku!!!"ucap pada laki laki disampingnya yang merebut suratnya tanpa seizinnya.
"ini"sahut pria itu santai sambil mengangkat surat dan ega pun menghampiri laki laki disampingnya karena ingin mengambil surat itu kembali ia tak ingin jika semua orang tahu bahwa dirinya dibully namun laki laki itu malah menjauhkan surat itu dari jangkauan ega membuat sang empunya mendengus kasar.
"iya sini balikin!!!"ucap ega sewot sambil berusaha mengambil surat itu kembali dan membuat laki laki itu mendecih pelan
"cihh,jadi lo dibully hahaha"ucap laki laki itu sembari mendecih pelan dan tertawa dengan nada yang mengejek sedangkan ega makin mendengus kasar dengan sikap pria yang lebih tinggi darinya itu.
"bukan urusan kamu!!!"sahut ega sewot sambil meraih surat itu kembali dari genggaman laki laki itu dan sang empunya hanya mengedikan bahunya masih mengunyah permen karet dimulutnya.
"oh yah,kalo lo mau tau nama gue kim fikri atau lebih tepatnya fikri"ucap laki laki yang mengaku dirinya sebagai fikri tersebut sedangkan ega ia sempat kaget akan pengakuan dari pria dihadapannya tapi cepat cepat ia merubah raut wajahnya karena ia tak mau terlihat terkejut atau semacamnya.
"nggak nanya"sahut ega masih sewot sembari memasukan surat itu kesaku roknya dan berlenggang pergi meninggalkan pria yang ada disebelahnya menurutnya lelaki itu sangat menyebalkan walaupun baru bertemu sedangkan pria itu hanya mengedikan bahunya sebagai jawaban atas respon dari ega lelaki itu seperti bersikap bodo amat atas jawaban dari ega.
ega pun pergi meninggalkan fikri seorang diri didalam kelas beruntungnya mereka tadi saat mereka adu mulut tak ada siapa pun atau yang mendengar perdebatan kecil mereka karena semuanya keluar untuk pergi kekantin tentu saja melakukan aktifitas diistirahat pertama.
dan kini ega pergi seorang diri tanpa tahu arah tujuannya kemana karena ia hanya mengikuti jalan tersebut sampai membawanya ke taman belakang sekolahnya,tapi jauh dilubuk hatinya sekarang ia merasa sangat takut,takut jika seandainya ia benar benar dibully disekolahan barunya seperti yang ia alami disekolahan lamanya.
ketika ditaman ia hanya terduduk dikursi yang telah disediakan sebagai salah satu fasilitas disekolahan tersebut dan sesekali menghela nafas pendeknya serta melamun memikirkan nasibnya jika ia benar benar dibully apakah ia sanggup melewatinya?entahlah ia benar benar pusing jika harus memikirkannya.disaat ega tengah melamun ternyata ada seseorang yang sudah berada disampingnya dan mencoba untuk menyadarkan ega dari lamunannya dengan cara menepuk pundak gadis itu secara perlahan.
"hey"ucap pria asing itu sambil menepuk pundak ega perlahan hingga membuat sang empunya mengerjapkan matanya berkali kali dan menoleh kesamping,ega sempat terkejut akan kedatangan pria asing disebelahnya namun beberapa menit kemudian ega menangis sambil menundukan kepalanya dan itu tentu saja membuat pria yang berdiri disebelahnya panik dan bingung mengapa ia menangis seperti ini.
"hey ada apa?"ucap pria itu lagi tapi kali dengan sangat hati hati takut ia melakukan kesalahan dan berakhir membuat anak orang menangis semakin kejer dan kali ini ega mengangkat kepalanya dan menghadap ke pria tersebut sembari menggeleng pelan kepalanya membuat pria yang disebelahnya mengeryitkan dahinya tanda tak mengerti
"lo kenapa?gue tanya kok cuma dijawab pake gelengan sih"tanya pria itu lagi pada ega dan jawaban dari ega mampu membuat pria itu semakin bingung
"nggak apa apa kok,cuma lagi kangen seseorang aja"jawab ega tak sepenuhnya berbohong karena jujur saja sekarang ia benar benar sedang merindukan seseorang untuk menguatkan hatinya supaya tidak rapuh yang ia butuhkan sekarang adalah sosok ibunya yang selalu ada disaat ia benar benar berada di titik terendahnya.
"oh kirain kenapa haha"sahut pria itu sembari menggaruk tengkuknya yang tak gatal menggunakan telunjuknya karena seketika suasananya menjadi sangat canggung menurutnya.
***
"eum,kalo nggak salah lo murid baru itu yah?"tanya pria itu lagi supaya suasananya agak sedikit mencair walaupun hanya pertanyaan spele yang ia lontarkan setidaknya suasananya tidak akan terasa canggung lagi.
"hmm i-iya kenapa?"jawab ega ragu soalnya ia takut jika pria dihadapannya akan mencacinya seperti yang dilakukan yang lainnya kepadanya.
dan tanpa diduga pria yang lebih tinggi dari ega itu tersenyum cerah padanya sembari mengulurkan tangan kanannya sebagai isyarat untuk memperkenalkan dirinya namun ega sedikit ragu untuk menjabat tangan itu hingga akhirnya ia pun mau menjabat tangan pria itu sembari membalas senyuman itu.
"kenalin nama gue Hwang Irgi,tapi lo bisa manggil gue irgi"ucap pria bernama irgi itu dengan ramah sembari tersenyum cerah padanya dan ega pun tak bisa untuk menyembunyikan senyumannya kepada pria dihadapannya kini.
"Ega,nama aku Jung Ega"sahut ega pada irgi dan irgi pun masih tersenyum cerah padanya sembari melepaskan jabatan tangannya dari genggaman tangan irgi dan kalimat dari irgi mampu membuat ega mengeryitkan dahinya sembari memiringkan kepalanya
"udah tahu"ucap irgi entah disengaja atau tidak yang jelas gadis dihadapannya kini nampak kebingungan atas kalimat yang ia lontarkan.
"hah?"sahut ega dan irgi pun tersadar akan apa yang ia dikatakan sebelumnya cepat cepat ia pun membenarkan kalimat itu
"eum,ma-maksud gue kalo nama lo Jung Ega terus gue harus manggil lo apa?Ega atau Jung"ujar irgi canggung sembari menggaruk tengkuknya lagi dan sikap yang dilakukan irgi mampu membuat ega tertawa pelan karena menurutnya pria dihadapannya sangat lucu.
"panggil aku Ega aja ya"sahut ega masih dengan senyuman yang mengembang dibibirnya dan itu membuat irgi refleks tersenyum juga.
"Ega,eum kalo gitu gue kekelas dulu yah,takut udah bel dan sampai ketemu besok"ujar irgi sembari pergi meninggalkan ega seorang diri ditaman itu sembari melambaikan tangannya pada Ega dan ega pun dengan senang hati membalas lambaian tangan dari pria manis itu hingga tanpa irgi sadari ternyata gadis itu tengah tersenyum sangat manis sekali padanya dan siapapun yang melihatnya pasti akan jatuh cinta padanya.
kini ega pun pergi meninggalkan taman belakang sekolah dengan tujuan untuk ke kelasnya,karena ia takut jika bel pertanda masuk sudah masuk.ia pun mempercepat langkah kakinya dan tanpa diduga ada seseorang yang ingin mencelakainya menggunakan kakinya dari arah yang berlawanan dan itu membuat ega tersandung sehingga mengakibatkan ia terjatuh kelantai dengan lutut yang membentur lantai lebih dulu sedangkan yang melihat kejadian itu bukannya membantu malah menertawakannya dan mengosip atas kejadian itu dan tentu saja itu membuat ega malu setengah mati.
"aduh jatuh yah!uh kasian,maafin aku ya"ujar perempuan yang membuat ega tersandung atau dikta sembari tertawa mengejek dan yang lainnya hanya menonton dari jarak yang cukup jauh dari kejadian itu sedangkan perempuan yang lain menarik paksa rambut Ega membuat ia memekik kesakitan.
"ahk!!!sakit lepas!!!"pekik ega kesakitan karena rambutnya ditarik paksa oleh perempuan yang bernametag silfi dan ega pun dengan berani mencekram kuat pergelangan tangan silfi supaya melepaskan genggamannya dari rambutnya namun silfi malah semakin menariknya lebih kencang hingga membuat ega melepaskan cengkramannya dari tangan silfi sembari memekik kesakitan.
"ahk!!!sakit hiks lepas hiks hiks"sahut ega sembari terisak pelan sedangkan silfi ia semakin gencar untuk menyiksa gadis itu
"heh murid baru!!! lo dengerin baik baik ya,kalo lo berani deket deket sama fikri.gue nggak akan segan segan bikin hidup lo menderita dan jadiin tempat sebagai neraka buat lo"desis silfi dan untuk kesekian kalinya yang bisa ega lakukan hanya menangis dan ia benar benar benci dengan sifat pecundang yang ada didalam dirinya mengapa ia tak bisa melawan gadis itu?.
"iya aku ngerti hiks,aku nggak akan deket deket sama dia lagi dan aku juga bakal pindah tempat duduk tapi lepasin dulu tangan kamu dari rambut aku hiks hiks ini sakit"sahut ega dengan suara paraunya dengan air mata yang mengalir begitu saja tanpa ia perintahkan hingga membasahi kedua pipinya dan silfi ia terus menyeringai kearah ega tatapannya bagai psikopat yang haus darah.
"sakit yah"ujar silfi perempuan berparas cantik yang paling ditakuti disekolahan ini bahkan kakak kelas pun tunduk padanya karena jujur saja ia sangat menyeramkan ketika melihat ia sedang marah sehingga membuat semuanya takut berhadapan dengannya dan bukannya melepaskan cengkramanannya dari rambut ega ia malah semakin mempereratnya bahkan sampai menariknya lebih kencang sehingga membuat kepala ega mendongak keatas dan itu benar benar sakit ega merasa kulit dibagian kepalanya seperti mau lepas karena tarikan yang cukup kuat dari silfi.
"Ahk!!sakit hiks sakit hiks hiks aku mohon lepasin hiks hiks"pekik ega lagi entah sudah keberapa kali ega memekik kesakitan namun silfi tak pernah memperdulikannya justru ia malah tertawa puas melihat ekspresi ega saat ini.
"hahaha rasain nih"ucap dita sembari membawa ember yang berisikan air bekas mengepel lantai dan menyiramnya tepat diatas kepala ega,membuat ega refleks memejamkan matanya supaya air itu tidak masuk kedalam matanya
BYURRRRRR
seperkian detik air itu sudah membasahi seluruh tubuh ega membuat seragamnya kotor dan basah serta rambut yang basah dan sedikit berantakan karena ulah mereka bertiga semenatara itu sebelum air itu mengenai ega,silfi sudah lebih dulu menghempaskan tubuh ega dengan keras sehingga membuat ega terhuyung kebelakang dan kepalanya membentur dinding cukup keras.semua orang disana hanya menyaksikan aksi itu tanpa mau menolongnya bagaimana mau menolong justru mereka malah menertawakan kejadian yang sedang berlangsung.
sedangkan ega hanya bisa diam tanpa tahu harus melakukan apa?Ega sadar bahwa ia hanyalah seseorang yang lemah yang berusaha untuk terlihat kuat dihadapan orang orang namun ia tidak bisa,karena sepandai pandainya ia menutupi kelemahannya tetap saja ia hanya gadis yang menyedihkan dan amat sangat rapuh dan yang bisa ia lakukan hanya menangis seorang diri melihat penampilannya yang kini sudah berantakan karena ulah ketiga gadis dihadapannya tanpa rasa bersalah sedikitpun padanya.
"ih itu bukannya murid baru itu yah,kok bisa dia jadi korban bully si silfi bukannya dia anak baik"ujar seorang siswi yang melihat kejadian itu dan yang lain membalas perkataan itu dengan cukup sarkas dan suara yang sangat keras membuat Ega semakin menumpahkan air matanya.
"dia pelakor kali makanya dibully,ih dasar jalang!!!pergi jauh jauh sana!!"sahut siswi lainnya dan itu membuat silfi tertawa penuh kemenangan karena mendengar kalimat itu dan ia pun hanya bisa mendengar suara isakan dari ega membuat ia menyeringai kearahnya dan berjalan mendekatinya dengan tujuan untuk membisikan sesuatu padanya.
siapa pun tak akan ada yang berani jika harus berlawanan dengan silfi dan kawan kawannya sebab jika mereka melawan mereka ia takut akan jadi bulan bulanan mereka.silfi menghampiri ega dan berjongkok disebelahnya seraya menyeringai dan Ega tak peduli fisik dan hatinya sangat sakit telah diperlakukan seperti ini oleh mereka.
"kan gue udah bilang dari awal buat nggak bertingkah disini tapi lo malah bertingkah dan itu bikin gue enek tau nggak,oh yah dan jangan pernah berani sama gue atau gue bakal bikin yang lebih lagi dari ini atau bisa jadi lo mati ditangan gue dan saran gue sih,siapin fisik dan hati lo buat nerima semua perlakukan gue ke lo hahaha"hawa yang dipancarka silfi saat mengatakan itu sangat gelap membuat semuanya ciut dihadapannya ia bagai iblis yang berparas cantik dan ia pun berdiri setelah mengatakan seperti itu.
"dan buat lo semua jangan pernah jadi kaya dia, atau kalo nggak kalian bakal nerima resikonya. sedangkan buat lo tunggu aktifitas selanjutnya"lanjutnya lagi dengan cukup lantang dan pergi begitu saja dari sana dengan tawa yag masih terdengar oleh ega dan semua yang melihat itu hanya pergi meninggalkan dirinya tanpa membantunya sama sekali hati dan fisiknya benar benar sakit saat diperlakukan seperti ini.padahal ia tak mengerti apa salahnya sehingga membuat ia dibully seperti ini hingga akhirnya ia pun hanya bisa menangisi dirinya yang terlihat sangat menyedihkan dan tanpa ega sadari ada seseorang yang melihat kejadian itu dari awal hingga akhir dia benar benar marah pada silfi karena telah memperlakukan ega seperti ini.
seseorang itu pun hanya pergi dengan langkah yang amat sangat marah tentu saja ia tak bisa menolong ega saat ini karena ia pun notebennya adalah orang asing bagi ega sedangkan ia seseorang yang telah mengenal ega sejak kecil dan menjadi sahabatnya atau bahkan dari itu.melihat ega seperti ini membuat dia sedih ia bisa melihat sosok itu pada kedua bola matanya.
"mah hiks hiks,ega kesakitan hiks tolongin ega hiks hiks"ujar ega dengan suara paraunya siapapun yang mendengarnya pasti merasakan betapa semenyakitkan apa ega saat ini.dan sudah banyak sekali korban yang ditindas oleh silfi hingga berujung kematian namun anehnya pihak sekolah dan polisi tak menemukan bukti apapun bahwa silfi pelakunya,ia benar benar pintar melakukan perannya sebagai iblis berparas cantik.
ega pun hanya bisa terduduk lemah dilantai yang basah seraya menangis melihat penampilannya yang berantakan,kepalanya pun sangat sakit ia merasakan seperti kulitnya terlepas dari sana atas tarikan dari silfi dan benturan dikepalanya membuat ia pening.