sedangkan ega hanya terdiam menunggu jawaban atau respon dari irgi atas pertanyaannya barusan dan irgi malah kebingungan karena ditatap seperti ingin mengetahui sesuatu dari gadis dihadapannya.tersadar akan sesuatu irgi pun menepuk jidatnya pelan membuat ega mengeryitkan dahinya.
"barusan gue ngomong apasih?"tanyanya pada diri sendiri tapi malah dibalas oleh ega karena ia mengira irgi berbicara dengannya.
"hah?gimana sih,bukannya tadi kamu bilang minta maaf yah,ke aku"jawab ega dan itu membuat irgi mematung ditempat bukan karena kalimat yang dilontarkan oleh ega tapi karena ia bingung mau menjawab apa?karena ia pun bingung mengapa mengatkan maaf pada ega.
"hah?oh ngga kok,nggak jadi hehe"sahut irgi ragu seraya tertawa kikuk dihadapan ega.jika dipikir pikir irgi seperti orang aneh karena memiliki sikap yang berubah ubah seperti itu.
"hah?,nggak jadi gimana sih maksudnya,terus kamu ngomong maaf buat apa coba?kalo ujung ujungnya gak jadi dasar gak jelas"ujar ega sebal dan itu membuat irgi terkekeh pelan seraya mengusak rambut ega gemas namun ternyata ega semakin sebal atas perlakuan dari irgi.
"ulululu jadi ceritanya lo ngambek nih,gemesnya"sahut irgi seraya mengusak rambut ega gemas
"apasih gak jelas banget"ujar ega lagi sembar i mengalihkan perhatiannya ke objek lain.
"udah dong jangan ngambek,yaudah deh maafin gue ya karena udah bikin lo ngambek dan sebagai imbalannya gue traktir eskrim kesukaan lo deh!"sahut irgi dan tentu saja ega tak bisa menolak jika sudah menyangkut paut tentang eskrim karena ia akan merengek seperti gadis kecil jika permintaannya untuk membeli eskrim tak dituruti.
"beneran?yaudah deh aku maafin"ujar ega antusias sedangkan pria itu menggeleng pelan atas perilaku tak terduga dari gadis dihadapannya
"yee!!ngomongin eskrim aja gercep lo"ejek irgi pada ega sebagai bahan candaan namun ega menganggapnya serius.
"yaudah kalo nggak mau gampang aja kok tinggal nggak usah aku maafin kalo gitu"sahut ega tanpa beban
"eh eh jangan dong,yaudah deh tunggu dulu ya gue mau beli eskrimnya lo tunggu aja disini,oke"ujar irgi seraya beranjak dari tempat duduknya dan ega hanya menyatukan ibu jari dan jari telunjuknya hingga membentuk huruf O sebagai jawaban atas kalimat yang irgi lontarkan padanya.
setelah kepergian irgi dari rooftop sekolah kini hanya tinggal ega seorang diri disana sedang duduk dan menikmati angin yang menerpa wajah cantiknya serta rambut yang berterbangan karena angin.sedangkan diwaktu yang bersamaan ternyata ada sekelompok pria yang masuk ke tempat yang sama dengan ega betapa terkejutnya ia bertemu mereka disini,sedangkan irgi masih sibuk membeli eskrim yang ega inginkan dikantin sekolah,seseorang itu tak datang sendirian melainkan membawa ketiga sahabatnya dan sepertinya tengah bersenda gurau buktinya mereka tengah tertawa kecuali seseorang yang berada didepan,ya siapa lagi jika bukan fikri dan kawa kawannya sama halnya dengan ega sepertinya fikri pun terkejut karena tak sengaja bertemu tatap dengan ega,sepertinya mereka semua telah bertemu dengan ega sebelumnya namun sayangnya ega melupakan momen momen terpenting dihidupnya dan itu tentu saja akan berdampak buruk bagi dirinya nanti.
fikri pun mencoba bersikap acuh pada ega dan berusaha menghampiri gadis itu dengan gaya khasnya bersama dengan ketiga sahabatnya sedangkan sang empunya yang dihampiri hanya diam mematung ditempat karena ia pun tak mengerti mengapa setiap bertemu tatap dengan fikri ia merasakan hal yang beda seperti pernah bertemu sebelumnya tapi ia bingung dimana ia pernah bertemu dengan pria itu sikapnya juga sangat tak asing lagi baginya,ah entahlah ega benar benar bingung jika harus memikirkannya.
"heh,murid baru ngapa lu disini?masih baru udah berani bolos apalagi kalo dah netep disini,wah parah lu"ujar salah satu teman fikri yang bernama agung ia tahu jika ega adalah murid baru disini karena fikri yang memberi tahu ah sebenarnya walaupun fikri tak memberi tahukan tentang ega pun ia sudah mengetahuinya.
"ah bener,parah banget sih masih baru dah berani bolos"sahut teman fikri yang lain dan kali ini windan yang nimbrung mereka berdua adalah biangnya tukang bikin keributan atau yang paling berisik digengnya sedangkan nanda dan fikri mereka selalu adem ayem dan tak tertarik sama sekali dengan lelucon yang mereka buat.
"apasih?kok kalian gak jelas banget"ujar ega sewot karena tak tahan dengan suara kebisingan yang diciptakan oleh kedua pria dihadapannya sedangkan fikri ternyata ia diam diam melirik gadis yang berada disebelahnya dan beralih lagi ketempat lain ketika mereka berempat sedang adu bacot eh mereka hanya bertiga yang adu bacot karena nanda hanya diam menyaksikan kejadian didepannya ternyata ada seseorang lagi yang masuk ketempat itu sembari membawa dua buah eskrim ditangannya dan mereka berlima melihat kearah seseorang yang datang dengan tatapan yang berbeda beda.mereka berempat menatap benci kearah irgi sedangkan ega ia menatap dengan tatapan senang karena kedatangan pria itu apalagi sembari membawa eskrim ditangannya dan tatapan ega pada irgi membuat fikri mendengus kasar.
mengerti dengan suasana yang tak enak ketika ia baru saja menampakan kakinya dilantai ini irgi pun hanya bisa mengehela nafas pendek,ia pun tak mengreti mengapa mereka sangat benci padanya padahal dulu ia adalah sahabat mereka juga hingga tragedi 2 tahun lalu membuat persahabatan mereka semua hancur dan irgi benci itu tapi apa daya nasi sudah menjadi bubur ia tak bisa untuk mengulangi waktu yang sudah terlewatkan.
"cihhh jadi lo yang bawa dia buat bolos,bisa banget lo racunin anak orang"sindir nanda dan itu berhasil membuat irgi langsung menoleh kearah pria yang lebih pendek darinya ya nanda emang sangat pendiam berbeda dengan agung dan windan yang senangnya adu bacot tapi jika dia sudah berbicara ia akan mengeluarkan kalimat yang pasti ujung ujungnya menyakiti hati sesorang.
"maksud lo apa?"ucap irgi santai karena ia coba untuk bersabar meladeni kalimat itu yang berhasil membuat ia akan naik pitam.
"lo bego apa pura pura bego sih gitu aja nggak tahu,waktu bayi dikasih obat nyamuk ya lo makanya otaknya tinggal separo"sahut windan dengan sindiran lagi bersama dengan kekehan dari agung yang membuatnya semakin mau naik pitam ia berusaha untuk tetap tenang ia tak mau memperlihatkan sikap buruknya pada efa karena pasti gadis itu akan ketakutan.
ngomong ngomong tentang ega saat ini ia bingung harus melakukan apa untuk melerai mereka supaya tidak terjadi keributan dirooftop sekolah sedangkan fikri ia hanya diam ditempat sembari menatap acuh pada keempat pria yang sepertinya akan berantem tersebut ia benar bebar tak ada minat untuk melerai mereka dan kedatangan ega membuat fikri tersentak kecil akan kehadiran gadis itu.
"hei,pisahin mereka dong"ujar ega pada fikri sedangkan fikri ia diam membisu
"fikri pisahin mereka dong aku mohon.soalnya aku nggak bisa lihat orang berantem,ayo dong pisahin.aku juga kasihan sama irgi dia sendirian sedangkan mereka bertiga ayo dong"ujar ega yang kedua kali seraya menarik narik seragam bagian lengan fikri dan kalimat teeakhir yang ega lontarkan mampu membuat ia sedikit marah pasalnya ia mengatakan bahwa ia kasihan pada irgi dan memohon padanya supaya irgi tak terluka karena mereka.
"pisahin aja sono sendiri nggak usah ajak ajak gue"sahut fikri ketus dan ega mendengus sebal atas jawaban dari fikri ia pun pergi meninggalkan fikri sendirian disana dengan tujuan untuk memisahkan mereka yang sebentar lagi akan berantem disana.
ega pun menghampiri mereka dengan rasa takut karena ia tak biasa dengan situasi ini apalagi jika harus memisahkan seseorang yang akan berkelahi rasanya sangat takut,ia seperti kembali kemasa dimana ia berada disituasi ini tapi ia lupa dimana ia pernah melakukan hal ini dan siapa yang akan berkelahi seketika kepalanya sedikit pening karena potongan ingatan itu tiba tiba muncul secara acak membuat kepalanya pusing dan jalannya agak limbung belum sempat ia sampai ketujuan utamanya ia sudah jatuh pingsan didekat kaki irgi dan seketika keempat pria itu kaget akan apa yang terjadi,sedangkan fikri yang melihat kejadian itu langsung berlari kearah gadis malang yang tengah pingsan dan berada dipangkuan irgi karena mereka pun seketika berhenti adu mulut karena ega tiba tiba pingsan.
tanpa irgi sadari ternyata dia menyebut nama seseorang yang dua tahun lalu sudah tiada karena tragedi yang menimpanya dan itu tentu saja membuat ke empat pria yang lain tercekat kaget atas apa yang irgi ucapkan dan fikri ia malah memberi tatapan penuh kebencian kepada irgi dan juga ada rasa bersalah yang besar setiap ia mengingat tentang tragedi 2 tahun lalu.
"fey bangun,fey bangun fey"ujar irgi dan tanpa ia sadari ternyata ia memangil nama seseorang yang benar benar sensitif ditelinga mereka berempat buktinya mereka langsung menatap tajam kearah irgi dan fikri pun segera mengambil alih tubuh ega yang pingsan dan membawanya ke UKS sedangkan irgi ia diam mematung ditempat karena menyadari sesuatu dan berakhir menangis seorang diri karena mereka bertiga menyusul fikri ke UKS.
"hiks fey hiks hiks kenapa kamu pergi begitu cepat fey hiks hiks"ujar irgi sembari terisak lirih karena ia mengingat tragedi 2 tahun lalu yang menimpa gadis cantik bernama freya,ia pun tak tahu mengapa tiba tiba mengingat gadis cantik itu bayangan akan masa lalunya tiba tiba muncul tanpa ia minta.irgi mengingat jelas detik detik freya menghembuskan nafas untuk terakhir kalinya ia sangat terpukul akan tragedi itu hingga sempat membuatnya depresi berat.
"eg-a,ega ya dia yang bikin freya mati gadis sialan itu yang bikin freya mati"racau irgi masih dengan isakan lirih dan ia pun bangkit untuk menyusul mereka yang berada diUKS dengan langkah kesalnya hingga tanpa mereka sadari ada yang memperhatikan mereka dari jarak yang cukup jauh siapa lagi jika bukan silfi,sembari tersenyum penuh arti karena ia pun tak sengaja melihat kejadian itu dan sipapun yang melihatnya pasti akan takut dan tak akan menyangka dengan gadis berparas cantik yang selalu bersikap baik dan ramah dilingkungan rumahnya ternyata menjadi sosok yang sangat ditakuti disekolahannya seperti dewa kematian.
"ini menarik haha,tunggu kejutan yang akan gue bikin buat kalian"ucap silfi dengan seringaian yang mengerikan bak pencabut malaikat pencabut nyawa.
"gue yakin kalian bakal suka sama kejutan yang akan gue bikin buat kalian,dan gue yakin pasti kamu seneng kan freya kalau aku balas dendam buat kamu haha"ujarnya lagi masih dengan seringaian yang khas seteleh mengatakan seperti itu silfi pun pergi meninggalkan rooftop sekolah dan beralih pergi menuju ketempat yang berbeda dari mereka ia berencana untuk bolos sekolah demi bertemu seseorang ditempat yang sepi dan damai tanpa kebisingan lalu lintas.ia pergi melalui pintu belakang sekolah karena dijam jam seperti ini tak ada yang mengawasi diarea pintu belakang dan sekitarnya termasuk cctv membuat silfi leluasa untuk melakukan aksi membolos.
sedangkan ditempat lain tepatnya didalam ruang kesehatan terdapat beberapa segelintir orang didalamnya termasuk petugas kesehatan yang tengah mengurus ega yang masih pingsan namun irgi tak minat untuk masuk kedalam dan membiarkan kawan kawannya yang menunggu gadis itu sadar hingga tak berapa lama kemudian tiba tiba saja irgi datang sembari membawa sekantong plastik yang berisikan roti sandwich lengkap bersama air mineral didalamnya.
dan tentu saja kedatangannya membuat pasokan udara disana seketika menjadi tipis dan hawa yang timbul sangat mencekam seperti di film film horor yang ada dibioskop.tidak ingin membuat suasana semakin mencekam fikri pun memutuskan untuk pergi meninggalkan tempat itu tanpa arah tujuan yang jelas ia harus pergi lebih dulu daripada terpancing emosi hanya karena melihat wajahnya saja.