Chereads / story that won't end / Chapter 5 - Neverendingstory part 0.5

Chapter 5 - Neverendingstory part 0.5

Setengah jam telah berlalu tapi fikri sepertinya tak berniat untuk pergi dari sana karena ia terus saja mengingat masa masa itu dan terus saja menyesalinya,ia menyesal karena gadis itu pergi dengan cara yang seperti itu.fikri pun hanya bisa mengehela nafas panjangnya dan berfikir mengapa alur hidupnya seperti ini benar benar tak sesusai dengan apa yang ia rencanakan,jika ia tahu perasaan gadis itu lebih awal pasti ia akan mengatakan sesuatu yang mungkin saja bisa menyakiti hatinya tapi ia akan tetap berusaha menyampaikan apa yang ia rasakan pada gadis itu dengan pelan pelan bahwa ia tak memiliki rasa yang sama dengannya dan ia hanya menganggapnya sebagai sahabat saja tak lebih.

perasaan gadis itu terhadapnya memanglah tak salah hanya saja waktunya yang tidak tepat dan mengapa mereka harus terlibat perasaan seperti ini.memang benar apa yang dikatakan orang lain bahwa perempuan dan laki laki tak bisa berteman apalagi bersahabat karena pasti salah satunya memiliki perasaan yang lebih dari itu dan ia pun yakin bahwa gadis itu pun tak pernah menginginkan bahwa ia jatuh hati padanya.

sedangkan diwaktu yang sama namun ditempat yang berbeda gadis itu tengah berusaha untuk menahan rasa sakit dikepalanya yang tak kunjung mereda dan irgi pun belum kunjung kembali dari 15 menit lalu karena ia pun tak kunjung menemukan petugas yang bertugas untuk menjaga hari ini hingga berakhirlah ia membawa bu rose yaitu guru matematika sekaligus wali kelas ega dia menceritakan semuanya pada bu rose kecuali dimana ega pernah mengalami kecelakan fatal bersama freya gadis cantik yang ceria sehingga mengakibatkannya mengalami lupa ingatan dan sepertinya jika gadis itu masih hidup pasti dia berada disekolah dan kelas yang sama sebab saat tragedi itu terjadi freya masih menginjak kelas 9 SMP yang sekolahannya sama dengan mereka.

dengan langkah yang tergesa gesa mereka menghampiri ega yang masih duduk diatas brankarnya sembari menjambak rambutnya sendiri seraya meraung kesakitan karena merasakan sakit dibagian kepalanya.

BRAKKK

itu suara pintu yang dibuka dengan kencang oleh irgi karena ia pun sudah tak bisa berpikir dengan jernih untuk saat ini hingga membuat bu rose terkejut setengah mati atas apa yang dilakukan muridnya ini dan entah mengapa ia benar benar merasakan khawatir pada gadis itu sekarang hanya karena melihat sorot matanya saja sebab sorot mata itu benar benar mirip dengan mendiang freya ketika sedang merasakan kesakitan.

"ya ampun ega!!apa yang udah terjadi sama kamu?"ujar bu rose khawatir dengan intonasi yang tinggi agar terdengar oleh ega namun tetap saja gadis itu hanya meraung tak jelas.

"AHK SAKIT HIKS SAKIT TOLONGIN AKU HIKS HIKS KEPALA AKU SAKIT TOLONG HIKS TOLONG"ujar ega sembari meraung kesakitan

irgi dan bu rose pun langsung menghampiri ega dengan tujuan untuk melihat kondisi ega serta akan membawanya kerumah sakit terdekat sebab mereka takut jika ega mengalami luka yang serius dibagian kepalanya.

"irgi,ayo bawa ega kerumah sakit aja takutnya ega kenapa napa"ujar bu rose memberi saran pada irgi dan tanpa pikir panjang irgi pun segera mengangkat tubuh ega ala bridal sehingga wajah ega langsung bertemu dengan dada bidang milik irgi masih dengan suara tangis yang semakin pecah.

mereka pun berjalan kearah luar area sekolahan dengan tujuan mengantarkan ega kerumah sakit dengan bu rose dan irgi yang mengantarkannya menggunakan mobil milik bu rose dengan irgi yang menyupirnya sedangkan bu rose dibelakang bersama ega dan tentu saja sudah mendapat persetujuan dari pihak sekolah.

sebelum pergi meninggalkan area sekolah banyak pasang mata yang melihat adegan itu sehingga membuat mereka bertanya tanya dengan berbisik tentu saja itu mengganggu bagi irgi tidak termasuk silfi dan kawan kawannya mereka malah senang melihat ega kesakitan tapi sebenarnya hanya silfi saja yang merasa senang karena sikembar dikta dan dita malah menatap dengan penuh pertanyaan dan ada sebersit rasa bersalah didalam hati dita karena melihat ega yang tak berhenti meraung kesakitan.silfi tak jadi pergi karena gara gara ketua osis sialan yang memergoki dirinya akan bolos sekolah dan berakhir dengan dia beringsut pergi meninggalkan ketos itu seorang diri karena ia malas diceramahi ini itu oleh dia.

hingga tatapan itu pun berhenti setelah mobil itu melesat pergi keluar dari lingkungan sekolahan sedangkan diwaktu yang bersamaan pula seorang pria tiba tiba saja muncul setelah mobil itu pergi jauh meninggalkan pekarangan sekolahan.ia datang dengan tatapan yang penuh akan pertanyaan didalam pikirannya seperti apa yang telah terjadi?mengapa semua orang berkumpul disini?dan siapa yang pergi dengan mobil tadi? ya semacam itu pertanyaan yang ada dalam benaknya saat ini.

pikirannya sangat penuh untuk saat ini ia memikirkan beberapa hal yaitu gadis yang ia cintai serta sahabat kecil yang ia sesali akan kepergiaannya tak ingin berlarut dalam fikiran itu.fikri pun bersikap untuk tetap tenang dan berjalan acuh dihadapan orang orang hingga seruan dari sahabatnya membuat ia menoleh kesumber suara dengan secepat kilat.

"FIKRI"suara lantang dari agung mampu membuat fikri menolehkan kepalanya kearah belakang dimana agung dan kawan kawannya berada dan seketika ia pun menghentikan langkahnya menunggu untuk mereka menyusulnya sebenarnya ia malas untuk meladeni mereka karena tujuan ia datang lagi kesekolah hanya untuk mengambil tasnya dan pergi ketempat yang menenangkan pikirannya.

"Fikri huft huft lo harus tahu huft"ujar windan sembari ngosngosan karena ia berlari untuk menghampiri fikri sembari memegang bahu fikri.

"apaan?"sahut fikri acuh atas perkataan agung padanya

"bentar cuy engap kita habis lari"sahut agung sembari menetralkan nafasnya terlebih dahulu sebelum ia berbicara lagi dan sampai beberapa menit kemudian nafas mereka sudah netral semula hingga fikri yang menunggunya pun mendengus sebal.

"buruan buset ngomongnya lama amat,gue tinggal nih"ancam fikri pada ketiga temannya sedangkan nanda ia hanya diam tanpa ekspresi seperti biasanya karena hanya dia yang paling dingin dan kaku jika dibandingkan yang lain dan dia juga bukan tipe cowok yang suka bertele tele karena ia akan berbicara seperlunya saja dan tentu saja apa yang akan dikatakannya pasti sangat bikin orang sakit hati bila mendengarnya.

"tadi gue nggak sengaja liat,kalo ega nangis sampe jerit jerit gitu dan katanya dia lagi dibawa kerumah sakit sama bu rose buat diperiksa"ujar agung serius

"iya bener,soalnya si irgi juga ikut nganterin ega kesana"ujar windan menambahi kalimat yang diucapkan agung

tentu saja berita itu mampu membuat fikri panik setengah mati karena jika ega sampai meraung kesakitan seperti itu pasti ini akan menyakut soal amnesianya karena amnesianya ini bisa dibilang juga dengan amnesia jangka panjang atau ia akan mengingat apa yang ingat dimasa lalu dan dimasa sekarang dengan potongan ingatan yang sedikit.