Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Married with My Brother

๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉMissYu11
--
chs / week
--
NOT RATINGS
1.2m
Views
Synopsis
All about Love and Hurt. Angela seorang perempuan cantik harus merelakan takdir membuatnya terjatuh dalam lubang penderitaa dan kebahagin silih berganti. ini tentang Angela yang harus terikat takdir bersama pria bernama Lois, yaitu seorang pria yang dia panggil kakak. ini tentang Angela yang selalu dipermainkan takdir. ini tentang Angela yang masih menyinpan harapan serta keyakinan bahwa suatu hari dia bisa hidup bahagia tanpa harus lagi menderita. Apakah Angela mampu meraih cinta sejati dan kebagian hakiki??? siapakah yang akhirnya bisa menjadi pelabuhan hatinya???
VIEW MORE

Chapter 1 - Kau adalah milikku

Angela terhanyut akan permainan oral sexs Lois, suaminya.

Bibir seksi Lois sekarang beralih pada tekuk leher sang istri.

Mengecup lembut teguk leher Angela , mengakibatkan perempuan itu tanpa sadar menggeliat.

Lois menatap Angela penuh cinta.

"I love you , My Wife." Bisik Lois, kembali melumat bibir Angela.

Rasa kelelahan teramat yang dirasakan oleh wanita cantik ini, kehilangan tenaga,Bahkan keringat sudah menghiasi seluruh tubuh mereka berdua.

Lois mengganti posisi menjadi diatas Angela.

" Kau adalah milikku, selamanya." bisik Lois mesra.

*

*

*

Angela beranjak ranjang, pergi kamar mandi dengan sedikit lemas akibat masih merasa kelelahan.

Setengah jam kemudian dia keluar dengan handuk melilit dikepala, duduk pada ujung ranjang mengusap rambut basahnya dengan handuk.

Setelah dirasa cukup dia mengambil hair dryer dalam nakas , mengarahkan pada rambut.

Lois sendiri masih enggan untuk mandi , dia tengah sibuk mengecek ponsel yang sengaja di non aktifkan selama mereka sedang bermain tadi.

Hanya menggunakan bokser ketat hitam pendek , memperlihatkan tubuh atletis sempurna pria itu.

"Aku ingin agar tahun ini kita memiliki anak, Berhentilah mengkomsumsi pil KB." Lois mulai membuka percakapan diantara mereka.

Menyandarkan tubuh atletisnya pada ujung ranjang setelah menyinpan ponsel diatas nakas.

"Apa kau lupa? Kita sudah sepakat untuk tidak memiliki anak." Balas Angela acuh, tanpa menoleh pada Lois, sibuk mengeringkan rambut.

Lois mengubah posisi duduk sehingga jarak mereka lebih dekat.

"Kau itu istriku, kewajibanmu mengandung juga melahirkan.

Oke..kalau masalahnya kau tidak ingin mengurus mereka kita dapat memperkerjakan baby sitters."

"Aku tidak mau memiliki seorang anakpun! " kali ini suara Angela terdengar tegas.

Lois mengacak rambut, perasaannya sungguh frustrasi. "Kau sungguh keterlaluan, Apakah memiliki anak dariku begitu membuatmu malu?!Katakan. "

Angela tersenyum getir, menghentikan kegiatan mengeringkan rambutnya.

Menoleh ke arah Lois.

"Aku tidak sudi menilik anak dari kakak tiri berengsek sepertimu! Kau dengar!."

Serang balik Angela menatap marah.

Lois terkekeh lalu mengelus lembut pipi Angela dengan sebelah tangannya.

"Ssttt... Jaga mulut sayang, Sejak awal aku menidurimu, kau bukan lagi adikku."

"DASAR BERENGSEK!"

~~

~~

~~

~~

#Angela's pov#

Aku merasa marah,kesal dan benci pada Lois.

Dia ingin agar aku bisa memahaminya.

Memahami perasaanya,

Rasa cintanya padaku

sungguh egois!!!!

Aku benar-benar kesal.

Apa hanya dia yang berhak untuk dimengerti?

Bagaimana dengan aku?

Perasanku?

Keinginanku untuk bebas dari hubungan menjijikkan ini.

Apa itu semua tidak penting untuknya?

Rasa berdosa selalu aku rasakan karena hubungan abnormal ini.

Hahahaha

Situasi ini benar-benar membuatku gila.

Kewanitaanku masih terasa ngilu, akibat percintaan kami semalam. yang begitu panjang dan melelahkan.

Aku mengambil pil kb dalam meja rias , Mengambil dua buah butir.

Aku memang tidak mengharapkan seorang anakpun dari kakakku tiriku itu, Meskipun status kami telah menikah resmi.

Tetap saja hubungan pernikahan ini tabu.

Tidak seorangpun mengetahui mengenai hal ini.

Bahkan dengan uang serta kekuasaan,Lois dengan mudah melegalkan pernikahan kami.

Kenapa kami berdua bisa menikah?

Lois memanipulasi data pribadi kami berdua, seolah berasal dari dua orangtua yang berbeda.

Dia mengubah data pribadiku.

Tidak ada orang yang curiga akan hal tersebut karena dia memang memesannya pada seorang ahli.

"Ayo kita bercerai,aku sudah muak dengan pernikahan ini."

Kataku tegas entah sudah berapa kali aku telah mengatakan hal ini dan entah sudah keberapa kali juga dia mengabaikan hal tersebut.

Seperti biasa bila aku membicarakan mengenai masalah perceraian, Dia akan acuh seolah perkataanku bagai angin lalu.

Ciih....sungguh menyebalkan!!!

Dia masih asik fokus menonton pertandingan sepak bola ,oh iya sekarang kami berdua sedang berada dalam ruang home theater , Terletak tidak jauh dari kamar kami.

"Kau dengar aku tidak?aku ingin bercerai,Apa kau tuli ?!"

Aku mulai marah karena merasa karena merasa tidak dikubris olehnya.

Nada suaraku meninggi, Aku bahkan memasang wajah kesal.

Tapi apa yang reaksi darinya?

Dia terlihat semakin acuh bahkan bersikap aku adalah patung.

Ya Tuhan seandainya membunuh itu bukan perbuatandosa bahkan tidak masuk penjara.

ingin sekali rasanya aku membunuh pria didepanku ini.

Dia malah terkekeh.

Bagus ini membuatku semakin kesal.

Memangnya perkataanku ada yang lucu!

Dengan mimik santai dia memandang wajahku, yang sudah seperti kepiting rebus akibat menahan kesal.

Secara tidak terduga dia menarik tekuk leherku.

Dan sebuah kecupan mendarat di bibirku dan reflek aku mendorong dada bidangnya agar menjauh dariku.

"Itu hukuman untukmu karena sudah mengganguku menonton,sayang." balasnya ,melanjutkan menonton.

Jika harus jujur aku menikmati setiap sentuhannya,entah itu saat kami berciuman ataupun sedang bermain.

Aku memukul dada bidangnya.

"Kau keterlaluan Lois Fernando Sebastian!"

Aku sungguh merasa marah .

"Apa kau tidak bisa serius saat aku mengatakan apa yang aku mau?dasar brengsek !"

Bentakku kesal karena sudah sangat marah padanya,aku pergi meninggalkannya, masuk ke dalam kamar.

Duduk diatas ranjang, Menghapus air mata dengan tissu.

Tiba-tiba aku merasakan sebuah pelukan hangat dari arah belakang,Lois mendekap tubuhku begitu erat seakan takut kehilangan.

"I love you my dear," bisiknya lembut.

Aku tidak pernah membalas pernyataan cintanya.

Aku menoleh sekilas ke arahnya.

"Lepaskan aku !" Bentakku kesal.

Lois bukannya melepaskan pelukkannya malah semakin mempererat.

"Apa kau tahu aku sungguh mencintaimu meskipun kau adik tiriku,bahkan meskipun kau sangat membenciku."

Dan kini aku merasa pelukannya semakin terasa hangat.

"Tapi aku tidak Mencintaimu !" bentakku keras.

Aku sengaja menekan setiap kalimat agar dia mengetahui bahwa aku sangat frustrasi.

"Tapi suatu hari kau pasti bisa mencintaiku."

Aku melepaskan paksa pelukanya.

"Kau benar-benar sudah gila !!"

*****

Lois's pov

โ– โ– โ– โ– โ– โ– 

Aku memeluk erat tubuh Angela dari belakang mencoba untuk menenangkannya.

"Apa kau tahu aku sungguh mencintaimu meskipun kau adik tiruku,bahkan meskipun kau sangat membenciku." ucapku santai, meskipun dalam hati aku merasa sakit karena sikap dinginnya.

Angela mencoba melepaskan pelukanku , aku semakin mempererat peluka.

Berharap dia tahu bahwa aku sungguh begitu mencintainya, tidak mau kehilangan.

"Tapi aku tidak mencintaimu!" bentaknya terdengar begitu kesal.

"Tapi suatu hari kau pasti bisa mencintaiku."

Aku tahu kalimatku terdengar sungguh menjijikkan,tidak pantas untuk diucapkan.

"Kau benar-benar sudah gila !!"

Seru Angela dengan suara jauh lebih tinggi, pergi meninggalkan aku sendiri dalam kamar begitu saja

Entah pergi kemana.

*******

Hari ini aku bersiap untuk pergi ke kantor.

Beruntung jarak antara kantor dan rumah kami tidak terlalu jauh , Sehingga aku tidak harus tergesa-gesa.

Setelah memastikan penampilanku sudah terlihat okay didepan cermin,aku segera keluar kamar.

Aku bertanya-bertanya ke mana istriku pergi?

Rumah kami memang sangat luas, tidak heran banyak tempat untuk istriku bersembunyi ataupun menyendiri.

Sejak aku bangun tidur belum melihatnya.

Biasanya aku selalu memberikan morning kiss pada Angela setelah bangun.

Tumben sekali dia terbangun lebih dulu dibandingkan aku.

Aku terus berjalan turun menyusuri deretan anak tangga, akhirnya aku melihat Angela sedang duduk termenung dipinggiran kolam renang.

Entah apa yang dia pikirkan?

Aku berjalan menghampirinya. "Rupanya istri cantikku ada disini,aku pergi kerja dulu,sayang." pamitku sambil memeluknya dari belakang,mengecup pipinya sekilas.

Dia tidak tidak membalas ucapanku sama sekali bahkan menoleh pun tidak.

Dia benar-benar tidak peduli.

-

-

-

-

Tbc