Sandra tidak tahu harus melakukan apa, laki-laki di hadapannya hanya diam sambil sesekali menyesap kopi yang ada di meja, dia terlihat sibuk dengan pemikirannya sendiri, seolah Sandra adalah makhluk tak kasat mata.
Ini sudah pertemuan yang kedua tetapi sepertinya tidak ada perubahan dalam hubungan ini, Sandra bahkan tersenyum sendiri saat mengatakan hubungan ini, memangnya hubungan apa yang dia miliki dengan lelaki di hadapannya ini selain hubungan bisnis yang saling menguntungkan.
Sandra baru 18 dan akan menginjak 19 tahun. Dia baru merasakan namanya bangku kuliah selama beberapa bulan tetapi sekarang mimpinya harus musnah gara-gara laki-laki ini.
Sandra adalah anak emas dalam keluarganya, bukan karena dia anak yang paling kecil, sehingga disayang dan dimanja, tetapi karena dari ke tiga saudaranya hanya dialah yang paling penurut.
Sandra tahu apa akibatnya jika menentang ayahnya, dan Sandra masih cukup waras untuk tidak melakukannya.
Sandra tidak bisa mengatakan dirinya sangat bangga karena memiliki keluarga yang masih merupakan keturunan bangsawan, di mana adat dan tata krama serta nama baik harus dijunjung setinggi-tingginya. Sandra tahu semua yang ada di dalam keluarganya hanyalah kemunafikan, kebohongan, dan topeng yang dipasang dengan sangat kuat.
Dari dulu Sandra sudah tahu bahwa masa depan dan pernikahannya pasti sudah diatur, dia juga tahu semuanya hanya akan berpusat pada bisnis dan pencitraan. Yang tidak dia ketahui adalah pernikahannya akan terjadi secepat ini.
Well, jujur saja itu merusak rencana yang sudah Sandra bangun dengan hati-hati.
Sandra memiliki kakak lelaki, dia memanggilnya Mas David. Kakak pertamanya itu kabur saat akan dijodohkan. Andai Sandra memiliki koneksi dan keberanian lebih, ingin sekali dia melakukan hal yang sama, tetapi Sandra masih memikirkan ibunya, memikirkan apa yang akan dialami ibunya jika dia melakukan kesalahan.
Kakak keduanya bernama Ratih Ayu Brawijaya, dia sudah bertunangan dan tunangannya juga hasil dari perjodohan. Bedanya kakaknya lebih beruntung karena tunangannya sabar menunggu dan memberinya kesempatan untuk merasakan kuliah dan bekerja terlebih dahulu.
"Apa kamu punya kekasih?" tanya laki-laki itu membuyarkan lamunan Sandra seketika.
"Em ... tidak," jawabnya singkat.
Laki-laki yang bernama Alex itu memandang Sandra seperti sedang meneliti. "Aku tidak tau apa gunanya pertemuan ini, sepertinya hanya buang-buang waktu saja, lagipula seminggu lagi kita juga akan menikah, sebaiknya kamu menanyakan apa pun yang ingin kamu tanyakan padaku nanti saja, sekarang aku harus pergi." Alex tiba-tiba berdiri dan meninggalkan Sandra begitu saja.
Sandra melongo, hanya itu dan selesai? Dasar enggak sopan, kalau bukan karena ayahnya yang galak Sandra tidak akan mungkin mau menikah dengan laki-laki kurang ajar itu. Sudah dingin, kaku enggak ramah lagi, bikin mood-nya hancur saja.
Sandra bingung, deh, buat apa ayahnya mengharuskan mereka pergi berkencan sebelum menikah. Toh, hasilnya sama saja, Sandra tetap tidak tahu apa pun tentangnya. Yang Sandra tahu dia cowok ternyebelin yang pernah dia temui. Lihatlah sekarang, gara-gara cowok itu Sandra yang tidak membawa motor matic-nya harus pulang sendiri, mana aplikasi gojeknya sudah dia hapus lagi, musti instal ulang deh.
Dasar cowok kurang ajarrrrrrr.
ยฐยฐยฐยฐยฐยฐยฐยฐยฐยฐยฐยฐยฐยฐยฐยฐ
Namanya Alexander Draco. Anak pertama dari keluarga Draco.
Alex tidak tahu mengapa dia menyetujui perjodohan dengan wanita yang bahkan baru lulus SMA itu. Mungkin ini efek karena mommy-nya yang sedikit memaksa. Mommy-nya Alex yang bernama Lilyana itu tau pasti bahwa Alex paling tidak tahan melihat mommy-nya bersedih, satu air mata jatuh, dan Alex akan menuruti semua permintaanya.
Alex sangat menyayangi mommy-nya melebihi apa pun di dunia ini, dia tidak akan membiarkan mommy-nya terluka, karena Alex tau seberapa besar penderitaan mommy-nya untuk merawat dan membesarkan dia dan adiknya.
Oh iya, Alex memiliki adik bernama Joe Wiliam Draco, artis, model, sekaligus pemilik sebuah agensi bernama JJ Entertainment. Dia sangat manja, lucu, ceria, dan playboy kelas kakap.
Entah berapa puluh hingga berapa ratus wanita yang menjadi korbannya, yang jelas adiknya itu memang sangat tampan, walau Alex malas mengakui tetapi Joe memang lebih tampan daripada dirinya.
Mengingat Joe dia jadi ingat gadis cantik yang dijodohkan dengannya, astaga, apa dia baru saja mengatakan dia cantik, ayolah dia bahkan masih kecil, usianya saja terpaut 8 tahun di bawahnya.
Alex sudah membayangkan pernikahannya nanti pasti akan sangat membosankan. Dengan istri yang masih remaja dan lemah lembut bak putri keraton. Mungkin dia harus menyiapkan kesabaran ekstra saat menunggunya dandan nanti, karena sepertinya calon istrinya akan butuh waktu sejam hanya untuk menorehkan lipstik di bibirnya.
Harus Alex akui semua orang tua pasti menginginkan gadis itu untuk menjadi menantu. Dia gadis ibu rumah tangga sejati cantik manis penurut, dan akan melakukan apa pun yang diminta suaminya, sangat mudah ditebak. Padahal Alex suka wanita yang dewasa, matang, dan bisa mengimbanginya di ranjang maupun di pergaulan sosial, yang mendesah tanpa malu, dan pintar menjaga diri.
Bukan gadis yang akan gemetaran saat dia sentuh, pasti gadis itu akan menangis hanya karena Alex menaikkan suaranya 1/4 oktaf dan hanya bisa memberinya gaya misionaris setiap hari. Sangat-sangat membosankan.
Alex tidak peduli jika sekarang dia dikatakan berengsek karena baru saja meninggalkan gadis bangsawan itu di restoran. Paling gadis itu akan merengek kepada ibunya dan mengadukan perlakuannya dengan gaya yang dilebih-lebihkan, tidak apa, itu yang Alex inginkan, siapa tahu mendengar aduan putri manja mereka, orang tua gadis itu akan membatalkan perjodohan ini, bukankah ini semakin bagus?
Alex memberhentikan mobilnya di sebuah club malam milik adiknya dan partner kerjanya Jack. Alex butuh hiburan, hanya karena dia akan menikah bukan berarti dia tidak akan menikmati wanita-wanita yang tersedia bukan.
Menikah boleh. Tetapi bersenang-senang harus tetap berjalan, Alex tidak mau mati muda karena kekurangan klimaks dari istrinya kelak.
Bajingan? Kenapa memang? Toh, dia tampan.
Dari depan tampan, dari samping tampan, dari ujung benua Afrika pun Alex tetap tampan, dan orang tampan apalagi kaya macam dia mah bebas mau punya wanita berapa pun.
Asal dia tidak meminta hubungan yang lebih dari partner seks, Alex akan mengizinkan wanita-wanita itu mengerubungi dan memuaskannya sesuka hati.
Soal istrinya?
Alex yakin akan bisa mengaturnya.
*********
TBC