Entah mimpi apa Lois semalam?
Hingga harus menerima kenyataan pahit bahwa rekan bisnis barunya tak lain adalah kekasih istrinya sendiri.
Dia mencoba untuk terlihat tetap tenang dan cool
"Duduklah, kak." pinta Ethan ramah disertai senyuman.
Lois duduk tepat dihadapan Ethan, tanpa membalas senyuman kekasih istrinya tersebut.
"Jadi rupanya kau rekan bisnis baruku,Et. Sejak kapan kau pulang dari Amerika? Tanya Lois menyelidikki dengan gaya santai.
"Beberapa hari lalu, bagaimana kabarmu dan Angela?"
"Seperti yang kau lihat aku baik begitu pula Angela,"
"Syukurlah, Kak kemana saja kalian selama ini?ak-" Belum sempat Ethan menyelesaikan percakapannya,Lois berdiri bersiap untuk pergi.
"Jika kau terus berbicara hal tidak penting seperti ini, lebih baik aku pergi saja."
"Baiklah, kita mulai berbicara bisnis." Ethan menahan tangan Lois dan menariknya agar kembali duduk.
"Aku sudah membaca proposal dari perusahaanmu,aku rasa bekerja sama dengan perusahaanmu sangat mengutungkan jadi-"
Lois memotong pembicaraan Ethan yang belum selesai.
"Aku rasa kerjasama kita lebih baik dibatalkan, entah kenapa aku mendadak berubah pikiran."
"Kenapa? Apa karena kau tidak suka denganku?"
"Bukan,"
"Tapi kenapa? Ethan mulai terlihat kesal.
Lois melempar pandangan ke arah Ethan, " Karena aku membencimu,"
Ethan tidak menyangka kebencian pria itu padanya sedikitpun belum berubah,Ethan memang mengetahui betapa Lois membenci dirinya juga Angela.
"Kalau begitu bisakah kakak memberi tahuku dimana Angela berada sekarang? Aku kekasihnya, aku berhak untuk tahu."
Ethan tidak bisa mengontrol emosi lagi,kedua mata pria ini memancarkan kemarahan.
Tidak ada lagi suara bernada ramah kini.
Lois berdehem, "Angela sudah menikah dan dia sedang mengandung sekarang ,jadi lupakanlah dia." Mendengar perkataan tak terduga Lois tubuh Ethan merasa bak terkena sengatan listrik.
Tubuhnya membeku beberapa saat , hampir saja dia lepas kendali dan memukul Lois jika tidak ingat bahwa Lois kakak tiri Angela.
"Apa menikah? dengan s-siapa?" ujar Ethan masih dalam keadaan syok.
"Kau tidak perlu tahu, berhentilah menyiksa dirimu sendiri dan lupakan Angela."
Dengan wajah dingin Lois pergi meninggalkan Ethan.
Lois tidak tahu betapa murka perasaan Ethan saat ini,ingin sekali dia mengetahui dan membunuh suami kekasihnya tersebut.
Tubuh Ethan membeku,mimik wajahnya berubah menjadi begitu menakutkan bak pembunuh yang siap untuk memangsa korbannya tanpa ampun.
Dia mengepalkan tanganya kemudian meninju sisi sofa dengan sangat keras diakhiri sebuah seringai licik.
Siapapun yang melihat kondisinya sekarang pasti akan takut.
Kedua mata Ethan memancarkan
Kemarahan...
Kebencian...
Sosok sang iblis dalam dirinya telah kembali.
Sosok iblis yang telah lama dia tinggalkan semenjak beberapa tahun lalu.
Semenjak dia jatuh cinta dan menjalin asmara dengan Angela.
*****
# Flash Back 8 years ago
Ethan yang saat itu masih berusia 17 tahun dan masih memakai seragam sekolah.
Sibuk beradu otot melawan ke lima orang preman berbadan kekar dan besar.
Kondisinya cukup parah karena tadi mendapatkan serangan tak terduga dari ke lima bajingan itu.
Tiba-tiba saja kelima penjahat brengsek berpenampila layak preman menghadang motor ninja miliknya di jalan sepi saat akan pulang ke rumah.
Dengan kalimat kasar salah satu dari mereka menyuruhnya untuk turun dari motor.
Pria berwajah paling sangar memerintahkan ke empat anak buahnya untuk mengambil motor Ethan dan memberikan pelajaran jika dia melawan.
Mereka ber lima bahkan membawa senjata tajam.
Bukan masalah besar jika para pencuri ini mengambil motornya, toh dia bisa minta dibelikan motor baru pada papa nya.
Tapi dia benci jika sudah ada orang mencari perkara dengannya terlebih jika seseorang sudah bertingkah sok jagoan dihadapannya.
Sungguh membuat Ethan ingin sekali menghajarnya.
Tapi kelima preman itu sudah berani memukulnya terlebih dulu,sialnya ke empat preman lainnya menahan kedua tangannya dengan masing-masing dua preman berada di sisi kanan-kiri nya.
Melawan lima orang pecundang seperti mereka bukan perkara sulit,karena sejak SD kedua orangtuanya sudah memasukkan Ethan ke kelas taikondo,karate,pancak silat dan boxing.
Sabuķ hitam bahkan sudah diraihnya saat awal masuk SMA.
Kedua orangtuanya sengaja mengekursuskan anak sulung mereka pendididkan ilmu bela diri sehingga mampu melindungi dirinya sendiri dari para penjahat.
Ethan berhasil melepaskan kedua tangannyan kemudian balik menyerang kelima preman pecundang dengan brutal.
Brrukkkk..baaakkkk....breaaakk....dduukk.
Satu persatu dari mereka berhasil dilumpuhkan olehnya,keadaan mereka sudah benar-benar kritis karena pukulan dan hantaman bertubi-tubi dari Ethan.
Pukulan serta hantaman terus diberikan oleh Ethan tanpa ampun,kalau perlu dia akan membunuh kelima pecundang ini.
Dengan kekuasaan dan uang yang dimilikki keluarganya Ethan tidak perlu takut akan masuk penjara.
Baginya itu balasan setimpal untuk mereka karena sudah berani menyerang dan mencari perkara dengannya.
Dia semakin berapi- api untuk melenyapkan kelima bajingan ini dari muka bumi.
Awalnya semua sesuai berjalan lancar sampai....
"BERHENTI ! " Teriak seorang gadis dari arah belakang lalu menarik tubuhnya dengan kasar.
"Berhenti jangan pukul lagi, kau bisa membunuh mereka." Gadis itu menatap tajam ke arahnya sambil berkacak pinggang.
Gadis cantik ini juga menggunakan seragam sekolah yang sama dengan dirinya.
Tapi kenapa Ethan tidak pernah melihat atau bertemu dengannya?
Sebagai the most wanted Ethan dia jelas mengetahui seluruh gadis cantik di sekolahnya.
Karena gadis-gadis cantik serta populer di sekolahnya telah mencoba mendekati dia tapi tidak satupun dari mereka yang mampu menaklukkan hatinya.
"Siapa kau berani ikut campur urusanku huh? Dengar ya gadis menyebalkan, mereka ber lima ini preman yang hampir saja membunuhku tadi"
Gadis itu terkejut mendengar pengakuan Ethan, "Ya sudah serahkan saja pada polisi,kau tidak perlu membunuh mereka bukan?"
"Membunuh?ide yang bagus." Jawab Ethan disertai mimik menyeramkan.
"Ethan, Kau sungguh arogan ! Aku heran kenapa orang gila sepertimu begitu dipuja para gadis di sekolah...cih sikapmu sungguh menjijikkan."
Ethan tidak heran jika gadis itu mengetahui namanya, "Baiklah,aku akan melepaskan kelima cucunguk ini asalkan kau mau membantu mengobati lukaku?"
Mamaku pasti akan sangat khawatir jika melihat anaknya tercinta pulang dalam keadaan terluka seperti ini."
Gadis itu berpikir sejenak,
"okay."
Senyum kepuasan terukir dibibirnya Ethan.
Dia menyuruh kelima cucunguk untuk pergi sebelum dirinya berubah pikiran.
Merekapun tanpa buang waktu langsung pergi dengan kondisi sangat parah,bahkan mereka berjalan dengan terbata-bata menahan kesakitan.
"Beres,kau boleh pulang sekarang." Kata gadis itu setelah selesai menempelkan plester dihidung Ethan, lalu tersenyum puas karena telah menyelesaikan tugasnya untuk mengobati Ethan.
Lebam pada wajah Ethan pun sekarang terlihat tidak terlalu parah.
Gadis itu bersiap untuk pergi tapi tangan Ethan menahannya...
"Siapa namamu?" Tanya Ethan memasang tampang mempesona, Gadis itu menyingkirkan tangan Ethan dari pergelangan tangannya dengan sikap acuh.
"Kau tidak perlu tahu,toh kita tidak akan saling berinteraksi. Aku pergi." Jawab gadis itu jutek kemudian berjalan menjauhi Ethan.
-
-
-
-
Beberapa hari kemudian Ethan mendapatkan tugas menyampaikan pesan untuk kelas xii ips 2 karena ibu Sazkia ada perlu dan tidak bisa mengajar di jam pertama, jadi semua murid harus mengerjakan tugas matematika halaman 11-12.
Bruuukk...
Langkah Ethan berhenti ketika dia sedang berjalan dilorong sekolah menuju kelas Xii ips 2 karena ulah seseorang tanpa sengaja menyenggolnya.
"Kalau jalan hati-hati donk," ucap Ethan kesal.
"Sorry , nggak sengaja." Balas acuh si gadis tampak asik membalas pesan di handphone nya tanpa menoleh pada Ethan.
Ethan memperhatikan wajah gadis cantik di hadapannya lalu senyuman tipis tergambar dibibirnya. Karena ternyata dia gadis yang beberapa waktu lalu bertemu dengannya.
Dalam hati Ethan sungguh merasa senang,akhirnya bisa bertemu kembali dengan gadis ini.
dia merebut handphone gadis dihadapannya, melihat percakapan bbm heboh ciri khas anak gadis.
"Kenapa kau mengambil hp ku? kembalikan,dasar orang
gila."
Protesnya sambil terus berusaha meraih hp miliknya dari genggaman Ethan.
Ethan sengaja memposisikan kedua tangannya ke atas.
Membuat gadis tersebut gagal meraih kembali hp miliknya.
Tubuh gadis itu memang lebih pendek dibandingkan Ethan.
"Ethan memencet beberapa angka pada keyboard hp milik gadis ini, beberapa detik kemudian tersambung pada hp miliknya lalu dengan tampang tanpa dosa menyerahkan kembali handphone itu kepada sang pemilik.
Pergi begitu saja tanpa mengatakan apapun, senyuman kebahagian kini tergambar jelas di bibirnya.
Dan dari percakapan bbm yang sempat dibaca tadi, dia mengetahui ternyata gadis itu bernama....
Angela.
# flash back off
*****
"Angela," Teriak seorang pria dari belakang ketika Angela memasukkan barang belanjaannya ke dalam bakasi mobil suaminya.
Angela menoleh kearah suara tersebut,dari ke jauhan dia melihat seorang pria berpostur tinggi dan gagah berlari menghampirinya dengan memakai seragam tertinggi kepolisian.
Sebuah senyum bahagia terukir dibibir Angela begitu mengetahui sosok pria yang berlari mendekatinya tidak lain adalah Atharik ,salah satu dari kelima sahabat suaminya.
"Kak Atharik,."
Angela berjalan menghampiri pria berwajah innocent tersebut,merekapun saling berpelukkan untuk waktu cukup lama.
"Ya Tuhan, lama tidak berjumpa dan ternyata kau sedang mengandung sekarang hahaha,kau berhasil membuatku tercengang An." Kelima sahabat Lois memang hanya memanggil Angela dengan sebutan An,menurut mereka itu terdengar lebih manis.
"Siapa pria beruntung itu?apa dia di sini bersamamu?oh iya apa Lois juga sudah menikah?" Deretan pertanyaan Atharik terasa seperti tusukan pisau di dada,sungguh menyesatkan.
Angela tidak boleh terlihat gugup,bagaimana pun Atharik pria yang paling tidak mudah dibohongi.
"Astaga,kau belum berubah kak. Masih cerewet." Angela mencoba mengalihkan topik pembicaraan dan berhasil.
"Haha, Aku rasa kau benar."
"Oh ya ,apa kau sudah menikah kak?" Angela memandang serius pria yang berdiri dihadapannya.
"Belum," jawab Atharik singkat.
"Astaga, kau masih belum menikah juga, apa kau gay kak?kenapa sudah setua ini belum menikah?"
Atharik mencubit pipi kanan Angela, "Auhh..sakit kak ,"
"Lain kali kalau bicara jangan asal, aku ini masih sangat menyukai lubang dibandingkan pedang."
"Aku ini bukan pria gabungan kaum pemain anggar,An."
Atharik mengacak rambut Angela dengan gemas disertai tawa.
"LEPASKAN TANGAN KOTORMU DARI RAMBUT ISTRIKU!" Teriak Lois dari arah belakang.
Atharik dan Angela sama-sama merasa terkejut,Angela sebenarnya lebih merasa khawatir dibandingkan terkejut.
Posisi Atharik memang tengah membelakangi Lois,wajar jika suaminya itu tidak mengetahui bahwa pria didepannya adalah sahabatnya.
Atharik mengeryitkan dahi,
"Angela apa pria yang berteriak tadi itu suamimu?" Cicit Atharik , Angela menganggukkan kepala dengan berat hati.
"Kak,aku mohon lari...pergilah sebelum terjadi keributan,aku tidak mau itu terjadi."
"Kenapa kau memintaku melakukan tindakkan pengecut seperti itu? tidak, Aku akan menjelaskan persoalan sebenarnya pada suamimu sehingga dia tidak salah paham."
Tolak Atharik tegas.
"Kak aku mohon,tolong pergi." Angela memasang wajah memelas.
"Tidak, aku tidak mau. Baiklah aku ingin tahu bagaimana tampang suami pemarahmu itu."
"Siapa kau?kenapa menyentuh rambut istriku?"
Lois meninggikan suara,dia tidak peduli bahwa lawannya sekarang adalah seorang polisi.
"Tenanglah,aku hanya teman lama istrimu." Kata Atharik santai memberikkan penjelasan.
"Teman lama?berbaliklah aku ingin melihat wajah teman lama istriku ini."
Perlahan Atharik membalikkan tubuhnya,sehingga kini mereka saling berhadapan.
"Lois,"
"Atharik,"
Ucap mereka secara bersama.
Keduanya saling menampakkan ekspresi sangat terkejut, untuk beberapa saat tidak ada percakapan diantara mereka.
"Apa maksudnya kau adalah suami An? Jelaskan padaku."
Akhirnya Atharik memulai percakapan disertai mimik wajah bingung, "Apa kau menikahi adikmu sendiri?KATAKAN PADAKU,KENAPA KAU DIAM SAJA?!"
Kini raut emosi ditunjukkan oleh Atharik tanpa sadar meninggikan kalimat terakhirnya.
Beruntungnya suasana disekitar mereka sepi.
Karena memang mereka sedang bearada dalam basement Mall.
"Ya,dia memang istriku." jawab Lois akhirnya.
Brrrruuukkk....
Lois terjatuh karena pukulan kerasnya dari Atharik,darah segar keluar dari sudut bibirnya.
Lois sama sekali tidak berniat untuk membalas perbuatan Atharik,dia sadar bahwa Atharik memang pantas memukulnya.
Atharik menarik kerah kemeja hitam Lois sehingga Lois kembali berdiri.
Kemarahan terpacar jelas di kedua mata Atharik, "KAU SUDAH GILA! BAGAIMANA BISA KAU MELAKUKAN HAL MENJIJIKAN SEPERTI INI HAH? AKU SUNGGUH KECEWA PADAMU."
Dan satu pukulan keras kembali menyerang perut Lois sehingga dia kembali terkapar.
Atharik berteriak,mengacak rambutnya untuk beberapa saat.
Akhirnya dia membantu sahabatnya ini untuk berdiri begitu dirasa mood nya sudah lebih baik.
Atharik menarik nafas dalam-dalam lalu mengehebuskannya, "Bawa aku ke rumah kalian sekarang, kita harus berbicara."
Tbc