Angela's Pov
■■■■■■■■
Aku berjalan menyusuri jalan setapak gang kecil ini,aku melirik jam tanganku.
Sekarang jam delapan malam.
Dengan was - was melihat di sekitarku untuk memastikan bahwa tidak ada seorangpun yang mengikuti.
Aku merasa seperti seorang tahanan berusaha kabur mencari jalan keluar tanpa harus tertangkap para penjaga.
Aku menghubungi seseorang yang sudah membuat janji denganku kemarin malam.
"Hallo,"
Ucapku sambil mengawasi area disekitarku,daerah ini sungguh sepi padahal begitu banyak terdapat ruko dan rumah-rumah.
"Anda sudah sampai di tempat yang telah kita sepakati?" ujar seorang pria dari ujung telepon.
"Tentu saja,"
"Kalau begitu tunggu saja, saya akan segera ke sanah."
Aku mengakhiri panggilan telepon dan memasukan kembali handphoneku ke dalam kantong mantel yang kukenakan.
Beberapa menit kemudian aku melihat dari kejauhan sosok seorang pria datang ke arahku.
wajahnya cukup tua tapi masih tampak gagah.
"Nyonya Angela?" tanyanya memastikan jika aku orang yang dicarinya.
Aku segera menganggukkan kepala.
"Iya,anda dokter Harry?."
Kemudian kami saling berjabat tangan untuk beberapa saat.
"Benar sekali nyonya,silakan ikuti saya."
Aku berjalan mengikuti dokter Harry sambil memantau keadaan sekitarku,padahal tidak ada seorangpun yang mengikuti kami tapi aku selalu merasa tidak aman.
Seperti ada seseorang yang memantau kami.
Entahlah mungkin aku terlalu paranoid.
Aku masuk kedalam klinik dokter Harry meskipun tempat ini tidak terlalu luas tapi tempat ini sungguh bersih,rapih dan harum..aku suka tempat ini membuatku merasa nyaman.
Dokter Harry memintaku duduk pada sofa besar dalam klinik ini kemudian pelayan dokter Harry datang membawa secangkir teh manis hangat dan beberapa kue dalam toples dan di taruh di atas meja yang terletak di depanku.
Mempersilakan untuk mencicipi,aku meminum teh manis lalu memakan beberapa kue dalam toples.
"Jadi berapa usia kandungan anda nyonya?"
"Dua bulan," jawab ku singkat.
"Apa anda sudah yakin ingin menggugurkannya?" tanya dokter Harry untuk kedua kalinya,sebelumnya ia juga sudah bertanya padaku melalui saluran telepon.
Aku menganggukkan kepala.
"Tentu saja,apa bisa kita melakukannya sekarang?"
Aku sungguh tidak peduli bila nanti Lois akan membunuhku karena ulahku ini,untungnya tadi pagi dia bilang akan keluar kota beberapa hari untuk mengurus bisnis.
"Baiklah,silakan anda tanda tangan surat perjanjian ini terlebih dulu."
Ia memberikan secarik kertas polio berisi perjanjian , Aku membaca dengan teliti isi surat perjanjian tersebut.
Aku sungguh merasa syok dengan pasal yang menyebutkan bila terjadi sesuatu hal buruk padaku maka itu semua bukan kesalahan dokter Harry karena bagaimapun aku sudah mengetahui dan menyetujui konsekuensi dari kegiatan yang aku jalan ini,aku sudah gila tanpa berpikir sedikitpun langsung menanda tangani surat ini.
Dokter Harry tersenyum puas.
"Baiklah....pertama harus ganti bajumu dengan pakaian khusus yang berada dalam ruang sebelah,nanti suster Gea akan membantumu memakainya."
Dian menunjuk seorang perempuan muda cantik yang tengah berdiri di belakangku.
Aku melangkah menuju suster Gea dan baru berjalan satu langkah tiba-tiba pintu klinik terbuka dengan kasar.
Aku,dokter Harry dan Gea sangat terkejut.
Lois masuk kedalam klinik dengan kondisi terlihat sangat marah,menghampiri dokter Harry dan langsung menghajarnya habis - habisan tanpa ampun.
dokter Harry mencoba melawan tapi tidak berhasil karena kalah kuat dari Lois.
Aku menarik tubuh atletis Lois dengan tanganku,tapi justru aku yang terbawa olehnya.
Lois melepaskan tanganku lalu menarikku dengan kasar untuk duduk disofa lalu menghampiri dokter Harry dan menghajarnya kembali.
"Berhenti,aku bilang berhenti !!"
Teriakku sambil terus memukul punggungnya.
Lois berhenti memukul dokter Harry yang sudah terluka parah,aku rasa jika aku tidak menghentikannya mungkin dokter Harry sudah Mati sekarang.
Lois menarik kasar tanganku untuk keluar dari klinik,aku mencoba melepaskan genggaman tangannya tapi tidak bisa.
Lois dengan kasar menyeretku masuk ke dalam mobil sport hitam limited edition miliknya,tanpa melihatku Lois memacu mobilnya pergi.
*****
"Lepaskan aku,kau menyakitiku !"
Teriakku mencoba melepaskan tanganku dari genggaman tangannya
Lois menarikku masuk ke dalam kamar kami di lantai dua,para pelayan melihat kami dengan tatapan heran bercampur bingung.
Selama ini mereka tahu bahwa kami jarang bertengkar dan selalu terlihat harmonis.
Dengan kasar Lois Menutup Pintu kamar dan mendorongku ke atas ranjang.
Dan Lois berada di atasku sekarang.
"KAU SUNGGUH KETERLALUAN!!BERANI SEKALI KAU MENCOBA MEMBUNUH ANAK KITA,KAU SUDAH GILAAAA."
Lois benar-benar marah padaku kedua tangannya memegang tanganku dengan begitu kuat,aku merasa sakit tapi aku tidak ingin terlihat lemah sehingga aku berusaha menahan sakit.
"LEPASKAN AKUUUUU !!"
Aku terus-menerus memberontak, Mencoba melepaskan pegangan tangannya.
Tapi Lois semakin memperkuat pegangannya dan aku sungguh tidak bisa lagi menahan sakit sehingga kini aku memasang mimik wajah tersiksa karena kesakitan.
Melihat aku kesakitan dia segera melepaskan genggamannya.
Lalu dengan kasar dia melepaskan pakaian yang aku gunakan,sehingga aku telanjang sekarang.
Dengan kasar dia melumat bibirku kemudian turun keleher.
Dan kini dia berganti menghisap,menjilat dan melumat putingku.
Melepaskan seluruh pakaiannya lalu membuangnya sembarang arah.
Sekarang kami berdua telah telanjang.
Aku memberontak tapi Lois semakin terlihat bernafsu.
Dia terus menyusuri kedua dadaku, Membuat tanda disekitar.
Aku terus berontak tapi dia sungguh kuat.
Setengah jam lebih Lois bermain pada area leher dan dadaku.
"Ini hukuman untukmu,Angela!!"
Sekarang sebelah tangannya mulai bermain diarea kewanitaanku ,Sial ..aku merasa semakin terbawa suasana.
Desahan mulai keluar dari bibirku padahal aku mencoba untuk tidak menikmati setiap setuhan Lois.
Aku gagal lagi.
Tubuhku mulai menggeliat menikmati permainan jari-jari Lois bermain dalam area sensitifku.
Lois menyadari hal, Tersenyum evil seolah puas membuatku K.O
"Apa kau ingin aku memasukimu sekarang?memohonlah."
Dia berbisik parau pada telingaku,
sial....dia benar-benar sedang menpermainkanku sekarang.
Dia memutar tubuhku sehingga punggungku menghadapnya dengan lembut mengusap,
mengecup punggung sampai bokongku
Aku sungguh menikmati sentuhan dan permainan Lois,kepalaku sudah hampir mau pecah karena dia masih belum mau memulai permainan.
Padahal kami sudah satu jam lebih melakukan foreplay.
"Memohonlah,Sayang!!"
"Ka..kau...arghhh..."
Rintihku sambil berusaha membalikan tubuhku kembali menghadapnya,dan berhasil.
"Memohonlah,jika tidak aku tidak akan memberikannya sayang."
Tantangnya dengan wajah menantang,tersenyum evil padaku.
"Kau...auuu..ka..uuu..arghhh!!"
Lois kini bermain di area perutku dengan lembut mencium perutku yang masih rata,lalu mengusap perutku.
"Kau tahu Sweet heart, Mommy hampir saja membunuhmu. Tapi daddy berhasil mencegahnya."
Lois berbicara dengan perutku, Ralat tidak dia pasti sedang berbicara dengan anaknya yang berada dalam perutku.
Kecupan mendarat kembali mendarat pada perutku.
"Daddy akan melindungi dari Mommymu yang jahat ini."
"Dasar gila, Kau berbicara dengan segumpal darah yang bahkan belum berbentuk janin sama sekali."
Ejekku sambil tertawa puas meremehkan sikap bodohnya.
"Aku memang gila tapi tidak kejam sepertimu , Sayang."
"Kejam? Bukankah kalimat itu lebih cocok untukmu hah!" ledekku ,menatap marah.
Dia tersenyum evil , Menarik paksa pergelangan tanganku masuk ke dalam kamar mandi
Kami berdua berdiri di bawah derasnya air shower, Dia menciumku dengan kasar.
Aku terus melakukan pemberontakan.
Lama-kelaman aku benar-benar mengikuti permainannya.
Membalas ciuman hotnya,kedua tanganku melingkar pada lehernya sementara kedua tangannya melingkar di pinggul ramping milikku.
Lois tersenyum puas di sela-sela ciuman hot kami, Dan aku bisa melihat itu dengan jelas.
Sial...sial...sial...sial..aku ini sungguh merasa murka sekaligus jijik pada diriku sendiri.
Setiap hari aku selalu memarahinya dan mengerutu. Tapi setiap kali kami bermain ,aku malah menikmati kegiatan percintaan kami.
Tidak jarang aku selalu mendominasi percintaan kami dan Lois hanya mengikuti kemauanku.
Rasanya aku ingin membunuh diriku sendiri,entah iblis mana yang sudah menguasaiku sehingga aku sungguh menjijikkan seperti ini.
Sering aku mengutuk diriku sendiri atas sikapku itu.
Posisi kami berdua semakin hot,air shower yang deras terus membasahi tubuh kami membuat suasana percintaan kami semakin hot.
Tubuh atletis milik Lois semakin memeluk erat tubuhku,Lois terus mengecup leherku dengan rakus,dengan penuh gairah tangan kanannya meremas dadaku.
"Kau sudah tidak tahan? Memohonlah." ledeknya telak
Lois menatapku tajam lalu mengarahkan pandanganku pada miliknya.
Aku memejamkan mata, akhirnya aku harus kembali mengaku kalah. "Aku mohon , ayo kita bermain."
Lois tersenyum bangga.
*****
"Pagi Sayang," Sapa Lois lalu mencium kening Angela.
Begitu Angela membuka mata, Pagi ini Lois sudah terlihat sangat tampan.
Rambutnya tertata rapih.
Dia mengenakan kemeja hitam dipadukan blue jeans juga dasi merah marun.
Angela tidak pernah menjawab sapaan Lois,awalnya Lois merasa sakit hati atas sikap dingin dan cuek Angela,tapi seiring waktu Lois sudah terbiasa dengan sikap istrinya.
"Aku ingin ikut ke kantormu,apa boleh?"
Seru Angela secara tidak terduga membuat Lois merasa Aneh,Lois mengerutkan dahi lalu sebelah tangannya mengecek dahi istrinya
"Kau tidak sakitkan?" ejek Lois dengan mimik wajah pura-pura cemas.
Sungguh menjengkelkan.
Angela segera menyingkirkan tangan Lois.
"Tentu saja tidak!kalau kau keberatan,tidak apa-apa kok."
Sekarang Angela memasang wajah kesal dan melipat kedua tangannya di dada tentu saja dengan keadaan yang masih telanjang membuat Lois untuk sesaat menegang untung dia segera menyikirkan hasratnya itu dan Lois tertawa geli melihat tingkah konyol Angela.
"Aku tidak keberatan sama sekali, Tapi aku sungguh masih kesal padamu.
Sehingga untuk sementara aku tidak ingin berdekatan dengamu kecuali bila aku menginginkanmu, jadi mungkin next time sayang."
Angela cemberut.
"AKU MEMBENCIMU,LOIS!!" Angela melemparkan beberapa batal kearah Lois.
Lois tersenyum puas karena sudah berhasil menaikan tekanan darah Angela pagi ini.
kemudian pergi meninggalkan Angela yang sedang kesal tanpa menoleh ke arahnya sedikitpun.
-
-
-
-
To be continued!!