"Kita putus yah, Ga.."
Suara lirih pria itu seketika menghancurkan perasaan Helga di musim gugur hari itu. Mantan kekasihnya yang baru saja memutuskan hubungan dengannya, dengan alasan Helga sebentar lagi akan kembali ke Indonesia dan membuat hubungan mereka yang mereka jalin selama 2 tahun ini tidak akan berhasil dengan jarak itu.
Helga hanya berbalik dan meninggalkan pria itu sambil menundukkan pandangannya. Central Park yang ramai sore hari itu tidak bisa mengalihkan pikiran Helga. Ia sempat berbalik untuk melihat sang mantan, dan yang benar saja, pria itu sudah tidak berada di tempatnya semula.
"Shit!", gumam Helga pada dirinya.
Ia kembali ke apartemennya dengan suasana beberapa kardus barang yang sudah dikemas untuk dibawanya pulang ke negara kelahirannya. Helga teringat akan satu bagian, yaitu barang-barangnya bersama sang mantan. Helga segera membuka sebuah kardus besar, namun tak mengeluarkan isinya, tapi langsung ia bawa ke tempat sampah di luar apartemen.
"Kring!", ponselnya berdering.
"Halo, Ma?"
"Halo, Helga. Kamu kapan berangkatnya?"
"Besok siang"
"Kok jadwalnya dimajuin? Kamu lagi sama si Rasya yah?", Helga langsung menghentikan segala aktivitas berkemasnya ketika Mamanya menanyakan tentang pria yang baru saja mencampakkannya.
"Aku sudah putus sama dia Ma"
"Ha! Putus? Kok bisa sih?"
"Yah alasannya dia sih gak bisa LDRan sama aku"
"Aduh, mama sudah gak ngerti deh sama anak muda jaman sekarang. Yah sudah, besok sebelum berangkat kabarin dulu yah"
Cukup lama bagi Helga untuk mengemas barang-barangnya. Merasa sedikit kesunyian, Helga iseng membuka-buka beberapa story di Instagram, sampai ia terkejut pada salah satu story yang dibuat oleh mantan rekan kerjanya, dengan tulisan "New Neighbor! Sweet Couple!", yaitu swafoto yang diambil oleh mantan rekan kerjanya dengan sepasang kekasih yang tak lain adalah Rasya dan seorang wanita di salah satu bar yang dekat dengan apartemennya.
Helga langsung bergegas ke bar itu. Saat tiba Helga langsung menuju ke tempat yang sama di story itu, dan benar, dia melihat Rasya dengan seorang wanita. Cukup lama Helga menatap mereka, hingga Rasya menyadari kedatangannya.
Di luar bar, Helga dan Rasya kembali berhadapan empat mata. Berbeda dari sebelumnya, tatapan Helga kini begitu tajam.
"Seharusnya kamu gak perlu bohong ke aku"
"Maafin aku, Ga"
"Sudah berapa lama, Sya?"
"Sejak 2 bulan yang lalu", Rasya begitu lirih saat mencoba jujur oada Helga.
"Setidaknya aku tau, bukan kesalahan aku sampai kita berakhir, tapi karena kamu memang sudah khianatin aku Sya"
"Aku gak bermaksud seperti itu, Ga"
"Kalian sudah memutuskan tinggal bersama, aku cuma harus balik aja ke Indonesia". Helga sekali lagi harus berbalik badan meninggalkan pria itu seperti sore tadi, tapi kali ini ia memutuskan untuk tidak berbalik.