Chereads / Musim Gugur adalah Helga / Chapter 10 - Sepuluh

Chapter 10 - Sepuluh

Helga tetap masuk ke kamarnya dan Evan masih mengikutinya.

"Kamu ngapain ikut kesini?", Evan tidak mempedulikan malah menutup pintu dan menguncinya.

"Kamu marah yah?"

"Udah deh sekarang kamu keluar!", Helga berusaha mendorong Evan keluar.

"Helga, tenang dulu!", Helga tidak peduli dan tetap mendorong Evan Keluar.

Namun, Evan membalikkan keadaan dan mendorong Helga sampai terjatuh di atas ranjang. Evan lalu membuka bajunya, dan mencium Helga. Helga memberontak, namun ia sadar, tenaganya tak sebanding dengan tenaga Evan. Dan ketika Evan mulai lengah, Helga berhasil menamparnya dengan keras.

Akhirnya mereka berdua yang kini sudah tenang, saling berdiam beberapa saat dan duduk di tepi ranjang.

"Mia mau bunuh diri tadinya", setelah mendengar kalimat itu dari Evan, Helga langsung menatap lelaki di sampingnya itu dengan terkejut.

"Aku cepat kesana, aku sedikit merasa bersalah sudah permalukan dia tadi. Tapi, sekarang sudah selesai, dia akhirnya mau ngerti juga"

"Maaf Van, aku sempat kecewa aja. Aku kira kamu gak serius sama masalah kita. Tapi, kok kamu bisa buat dia ngerti?"

"Hemm... aku bilang sama dia...."

"Bilang apa, Van?"

"Aku bilang kalau kamu udah hamil anak aku..."

"Evan!! Kok kamu bilang itu sih?! Gimana kalau tersebar ke teman-teman yang lain?"

"Yah, gak pasti juga sih bakal tersebar, toh Mia besok sudah berangkat ke Perancis"

Tidak lama, ponsel Helga bergetar, ada pesan WA yang masuk dari Laura

'Helga, aku tadi ketemu Mia depan rumah yang lagi beres-beres mau pindah. Pas ngobrol tentang kamu dan Evan, Mia bilang kalau Evan cerita ke dia, kamu udah hamil. Benar, Ga?'

"Tuh kan Van! Aku bilang juga apa! Laura udah tau masalah kita. Kamu tau kan Laura itu gak bisa jaga rahasia!"

"Yah, sabar lah Ga. Paling yang tau cuma teman-teman"

"Kamu tuh yah, gampangin masalah mulu!", Helga mencubit lengan Evan.

"Aww! Sakit Ga!", namun Evan membalasnya dengan mencium pipi Helga.

"Maafin aku yah Ga. Udah ninggalin kamu sendirian tadi, dan udah kasar sama kamu barusan", Helga hanya menganggukkan kepalanya dan tersenyum. Namun, saat Evan beranjak dan membuka pintu kamar Helga, mama Helga dan bibi asisten rumah malah terjatuh tepat pada saat Evan membuka pintu.

"Mama? Bibi? Ngapain depan pintu?", mama helga dan bibi kemudian berdiri sambil tersenyum.

"Kalian nguping yah, depan kamar aku?"

"Eh gak kok, mama tadi cuma penasaran aja. Pas dari kamar, mama lewat terus dengar suara desahan gitu. Yah mama cuma penasaran aja, eh bibi yang gak sengaja lewat juga ikut penasaran deh"

"Aduh mama kurang kerjaan deh"

"Yah kan mama agak ngerti juga, kalian sebentar lagi nikah, yah mungkin aja udah gak tahan dan pengen lagi..."

"Udah udah! Mama gak usah pikir macam-macam sama hal yang gak terjadi"