Chereads / Musim Gugur adalah Helga / Chapter 3 - Tiga

Chapter 3 - Tiga

"Kita dulu sekelas waktu di kampus tante", pria itu menyahut melanjutkan kalimat Helga yang sempat terputus.

Yah, teman sekelas waktu di kampus, tapi bukan hanya teman biasa. Sejak awal kuliah, Evan dan Helga adalah teman yang sangat akrab, bahkan hampir dibilang bersahabat. Tapi, semua berubah ketika di akhir-akhir tahun kuliah, Evan pacaran dengan salah satu cewek dari jurusan lain, yang tidak menyukai Helga, bahkan memerintah Evan untuk tidak lagi berbicara dengan Helga. Itulah akhir dari persahabatan hangat antara Helga dan Evan.

Selama makan malam mereka berdua hanya saling berdiam, hanya kedua ibu-ibu itu dan Joe yang sibuk ngobrol.

"Lho, katanya teman kelas di kampus. Kok gak cerita apa lah gitu"

"Hemm, canggung tante, soalnya sudah lama tidak ketemu dan gak komunikasi", Helga hanya menjawab seadanya.

"Oh iya, bapak-bapak dan Haris katanya menunggu kita liburan di Venesia nanti, kita semua berangkat lusa", pernyataan mama Helga hanya ditanggapi datar oleh Helga dan Evan.

"Uhuy! Akhirnya diriku liburan juga!", Helga hanya menatap heran Joe yang sedang kegirangan.

"Helga, Evan, kok gak nanggepin sih? Kalian kan juga ikut", perkataan mama Evan hanya dibalas anggukan oleh kedua orang itu.

Sepanjang malam, Helga hanya memikirkan satu hal. Bukan lagi tentang Rasya, tapi tentang pertemuannya dengan Evan untuk pertama kalinya setelah sekian tahun. Helga yang sudah terbiasa tidak berbicara pada Evan membuatnya sedikit canggung beberapa saat. Yah walaupun Evan berusaha berkomunikasi dengan Helga lewat DM di Instagram.

Namun Helga masih saja teringat pada pesan singkat yang dikirimkan Evan beberapa tahun yang lalu.

"Jangan tersinggung yah, Ga. Tapi pacar aku, Mia, gak suka kalau kita saling bicara lagi, bahkan cuma bicara biasa. Maaf Helga"

Helga yang saat itu mulai menyadari kalau selama itu dia jatuh cinta sama Evan, malah patah hati berkali-kali. Sebab itulah, Helga mulai tidak begitu mempedulikan Evan karena rasa kecewanya.

"Kring!", ponsel Helga berbunyi. Ada panggilan Whatsapp dari nomor yang tidak ia kenal, namun dari profile picture yang ditampilkan dari orang yang menghubunginya, Helga tau siapa dia.

"Halo?"

"Helga?"

"Iya. Ada apa yah, Van?"

"Kamu belum tidur?"

"Belum. Mungkin efek terbang selama belasan jam. Oh iya, dapat nomor WA aku dari siapa?"

"Mama kamu yang kasi ke aku barusan. Katanya kita harus lebih saling akrab"

"Hemm"

"Oh iya, Ga. Aku selama ini berusaha menghubungi kamu, tapi kamu gak mau tanggepin aku. Aku cuma mau minta maaf untuk sikap aku yang lalu, aku salah"

"Iya gak apa-apa. Aku mau tidur dulu", tanpa basa-basi Helga memutus obrolan itu. Dia lebih baik mendengarkan musik lewat earphone daripada harus mengingat kenangan tidak enak itu.