langit berkabut menurunkan hujan disaat yang tidak tepat. ketika Meilin berlari secepat mungkin untuk mengejar bus, dengan peluh yang membasahi kemeja biru laut yang ia pakai akhirnya ia bisa menyandarkan punggungnya disalah satu kursi bus. mengeluarkan handphone dan memasangkan earphone ditelinganya adalah cara terbaik untuk menikmati perjalanan sebelum kesibukan yang akan dia hadapi nantinya.
....
20 menit berselang, Meilin bersiap untuk turun di halte depan, dia berjalan melewati beberapa kursi dan berdiri didekat pintu. dengan hati-hati Meilin memegang tiang penopang didekat pintu. namun tiba-tiba.
Ssssssssssstttttttt
Ciiiiiiiiiiiiiiiiiiiittttttttt
BRAKKKKKKKK
ternyata ada kecelakaan beruntun didepan dan bus yang Meilin tumpangi berusaha menghindar. semua penumpang yang ada didalam bus nampak shock termasuk Meilin, kakinya lemas tangannya gemetar bahkan dia tidak sadar sudah beberapa menit dia terjatuh dipangkuan seseorang.
hembusan nafas yang hangat tepat ditelinga Meilin lah yang menyadarkan dia. Meilin menoleh dan ia mendapati seseorang pria menatapnya dengan tatapan tajam dan dalam, hingga membuatnya merinding. ini pertama kalinya tatapan mereka bertemu. titik temu yang membingungkan.
"Tuan, maafkan saya." kata Meilin sambil melepaskan diri dari pangkuan pria tersebut kemudian dia membungkuk sebagai permintaan maaf, dan ia keluar dari bus. tak sepatah katapun yang keluar dari pria tersebut tapi tatapan tak lepas dari Meilin. bahkan dia mengetahui bahwa Meilin berjalan menuju sebuah restoran yang berada dekat dengan kecelakaan.
seorang pria tinggi berwajah tampan berambut pirang lari terpogoh-pogoh mendekati bus.
" Tuan Gio, apakah anda terluka? " tanya pria pirang itu.
"Silahkan anda turun tuan, saya sudah menyiapkan mobil untuk membawa tuan pulang, perkenalkan nama saya xiu Juan, saya adalah asisten pribadi tuan selama tuan tinggal di China" kata xiu Juan.
"Ok" Jawab Gio dengan singkat sambil keluar bus, sedangkan xiu Juan yang dibelakangnya sambil membawakan perlengkapan Gio.
"Silahkan masuk tuan" kata xiu Juan dengan membuka pintu mobil mewah Ferrari berwarna biru tua.
Dengan tenang gio menyandarkan punggungnya dan sekilas melihat keadaan sekitar tabrakan. matanya yang hitam kelam seolah menatap sekitar tapi batinya sedangkan memikirkan kejadian yang beberapa waktu lalu terjadi ketika seseorang telah berani menyentuh.
"Aku pasti akan menemukanmu kembali gadis kecil " seru gio dalam batin.
Di dalam restoran mewah bintang lima, Meilin yang baru saja tiba sudah banyak mendapat lirikan dari manajernya dan pegawai lainnya. peraturan di restoran mengharuskan pegawainya buat briefing terlebih dahulu sebelum bekerja. dan sepertinya Meilin melewatkan briefing jadi dia bersiap untuk mendapatkan hukuman.
" Meilin, kamu darimana saja? " tanya Ling Ling yang merupakan satu-satunya sahabat Meilin.
" nanti saja aku ceritakan" jawab Meilin singkat sebelum berjalan menuju manajer restoran tersebut.