"Sial, sakit sekali. gadis kecil kau telah menyakitiku. tak akan ku biarkan hidupmu damai" batin gio. saat ini dia kesakitan tapi dia berakting seperti tidak ada yang terjadi. akhirnya gio memutuskan menunggu Meilin di mobil karna dia tidak suka diperhatikan oleh para pegawai butik tersebut.
10 menit kemudian Meilin keluar dan berjalan menuju mobil. ketika dia membuka pintu dia disuguhi wajah marah dan kesakitan gio.
"oh God, are you really sick?. demi apapun aku tadi hanya bercanda. dan aku benar-benar tidak melakukannya dengan sengaja tuan elang. please maafkan aku" Meilin berkata entah dengan tulus atau tidak. dia memainkan mimik muka seperti bayi tak berdosa.
"tuan elang, minumlah ini. ini obat pereda sakit. tak taukah kau mukamu seperti orang kecanduan sakau" kata Meilin sambil menyodorkan obat dan air mineral.
"apa katamu? " gio membalas sambil mengambil obat dan meminumnya. dan benar saja sakit yang ia rasakan perlahan hilang.
mereka berangkat menuju restoran untuk makan. kebetulan restoran berada Persis di samping di studio foto tempat mereka akan melakukannya sesi pemrotetan prewedding. jadi setelah mereka makan, mereka langsung berjalan menuju tempat studio foto.
ketika Meilin hendak membuka pintu tiba-tiba dari arah dalam ada laki-laki yang mendorong pintu. sehingga menyebabkan Meilin terdorong kebelakang.
"Gio, selamat datang. apa kabar? lama tidak bertemu ya? wah kamu kelihatan sudah dewasa, berapa tinggimu sekarang? kata ibuku kamu kesini akan prewed, benarkah? mana pasanganmu. apakah anak kecil ini yang akan menjadi mempelai wanita. wah sungguh masih muda." tanya pria itu tiada henti.
"pertanyaan disimpan untuk nanti dulu paman George, aku disini tidak memiliki banyak waktu. bisa kita mulai pemrotetan. besok kami akan menikah." ujar Gio.
"ok, kita udah siapkan semua keperluan. kamu dan pasanganmu tinggal berganti pakaian. ayo masuk. uhhh aku iri dengan kamu gadis kecil mentang-mentang mau menikah kamu dari tadi bersandar di dada Gio. uhhh gemes. paman juga mau dong" kata paman George sambil mengoda Meilin.
perkataan paman George menyadarkan Meilin terhadap apa yang dari tadi ia lakukan.
"uhmmm tuan elang maaf aku tak sengaja" ucap Meilin
" kalau tidak sengaja cepat lepaskan kepalamu dari dadaku. mulai sesak tau" jawab gio
ada dua konsep yang akan mereka gunakan yaitu Colourful dan monokrom. untuk konsep Colourful, Meilin keluar dengan dress kuning kombinasi hitam sangat pas dengan karakter yang ceria sedangkan gio mengunakan celana jeans yang digulung hingga diatas tulang kering dan memakai kemeja putih bercorak kuning gadis-gadis.
karna temanya Colourful mereka memilih latar belakangnya senja yang cantik. warna kuning, orange, merah, ungu, biru, putih berpadu dengan cantik. ditambah Meilin menggunakan setangkai bunga mawar merah ditangannya.
" ayo, Meilin dan gio duduk membelakangi kamera. ayo lebih dekat lagi. ini prewedding ya bukan foto musuhan. cepat. " ujar paman George
" coba foto sekali dulu. " cerekkkkkk KKK
" Hmmm, kurang bagus. ayo kalian berpandangan. bunga ditaruh disamping aja. Meilin fokus dengan tatapan gio. gio tatap lebih dekat lagi! tangan kanan gio tempelkan dipipi sebelah kiri Meilin. yaps tahan."
cerekkkkkk kkkk kkk
setelah itu mereka membuat adegan yang berbeda untuk konsep Colourful.
"right, next second concept! monokrom ready??" tanya George ke asistennya.
"not yet sir " Jawab asistennya
paman George adalah seorang fotografer handal. tangan dinginnya membuat banyak prestasi. banyak penghargaan yang telah dimiliki, dia dikenal sangat perfeksionis. apalagi karna sekarang adalah prewed untuk gio, dia harus bekerja dengan optimal karena beliau adalah teman dari ibunya Gio, karenanya dia tidak ingin mengecewakan temannya.
Meilin memakai gaun simple hitam sedangkan gio memakai jas putih.
" ok, yuk langsung aja. Meilin bangku di kursi kecil itu. good, gio membungkuk dan memeluk Meilin dari belakang. right lebih dekat lagi. fokus ke kamera guys. satu dua cerekkkkkk"
" ganti gio tolong kamu juga duduk di bangku" kata paman George
"paman, bangku ini terlalu kecil untuk diduduki kita berdua" sanggah Meilin
" kamu benar Meilin. ok sekarang Meilin berdiri, gio duduk dan kamu Meilin duduk dipaha gio. ayo cepat!!! kita tak punya waktu" kata paman George
" dasar tua menyebalkan" batin Meilin. dengan terpaksa aku mengikuti semua kemauanya. untuk sepersekian detik dia menyadari hembusan nafas tepat ditelinga membuat sensasi tak nyaman. nafasnya seperti menggelitik dan suara detak jantung begitu berdebar sangat bisa dirasakan Meilin. karna mereka sekarang ini bersandar di tubuh Gio.
"gio adegan kali ini kamu berperan sebagai vampir yang akan mengigit gadis kecil. gadis kecil tutup matamu. ok. satu dua... " kata paman George
Meilin merasakan bahwa gio menyibakkan rambutnya sehingga membuat lehernya yang jenjang terlihat . dalam keadaan menutup mata. dia merasa ada gigitan yang membuat darahnya keluar dan dihisap dengan lembut oleh Gio.
" ok, pemrotetan selesai guys." kata paman
" minggir, kamu sungguh berat Meilin" kata gio
" ini juga mau pergi bawel." jawab Meilin sambil mengatur rambut supaya lehernya tertutup kembali.