sibuk dengan pemikiran masing-masing. akhirnya gio berinisiatif untuk mandi terlebih dahulu.
"hey meilin aku akan mandi dulu, kamu jangan mengintip. mengerti? " seru gio sambil berjalan masuk ke kamar mandi.
"uhhhh hh, najis ngintipin manusia robot seperti andaaa!" jawab Meilin dengan ketus.
untuk beberapa saat Meilin menatap sekitar, kamar yang mereka tempati sangat luas dengan ranjang yang besar dan hiasan ruangan yang soft membuat damai, ditambah balkon dimana Meilin bisa menatap senja nantinya. Meilin adalah tipe manusia yang sangat menyukai senja di sore hari dan hujan.
sesaat Meilin menuju lemari besar, dia menjadi baju mana yang cocok disana. dan ekspresinya mulai berubah.
"Giooooo, kenapa dilemariku hanya ada baju yang tak bermoral. apa-apa ini!!! ini baju tapi ketika dipakai seperti tidak memakai baju." kata Meilin.
gio dengan cepat menyelesaikan mandinya hanya memakai handuk di pinggang. gio tampak luar biasa ototnya, badan yang indah, ditambah sekarang rambut yang masih basah meneteskan air di badannya.
"berisik banget sih, ada apa dengan pakaiannya? " tanya gio
"lihat ini semua, tidak ada pakaian cuma ada lingerie !!!" jawab Meilin
"yasudah, tinggal bawa pakaian dari kamarmu." jawab gio sambil berjalan menuju pintu dan mulai membukanya. tapi anehnya pintu kamarnya tidak mau dibuka.
"F****k, kita terkunci dari luar" kata gio
"holy s***t, tidak mungkin sini aku coba" Meilin mencoba membuat pintu dan hasilnya sama nol. lelah dengan kerja kerasnya.
" kamu, ganti pakaian mu. aku juga mau mandi. "kata meilin.
" pasti ini kerjaan mama, papanya gio. apa-apa dikunci dari luar segala memang mereka binatang peliharaan?" gerutu Meilin
tidak taukah Meilin dan gio bahwa semua ini adalah ulah si kecil yang jahil. ketika si kecil melihat Meilin dan gio masuk kedalam kamar, Giu Xia melihat kunci yang masih menggantung diluar. dia selalu ingat "ketika tidur jangan lupa kunci pintuku" jadilah Giu Xia membantu Meilin dan gio untuk menguncinya pintunya.
tidak taukah kepolosan Giu Xia sangat menyiksa Meilin dan gio di malam pertama mereka.
Meilin masuk ke kamar mandi dan mengunci pintu, dia sangat negative thinking Kepada gio. Meilin mulai membersihkan makeup nya, dan mulai berendam. perlu waktu satu jam Meilin untuk mandi. setelah selesai mandi dia memakai lingerie yang paling normal. lingerie hitam yang hanya menutupi dada dan bawahannya saja.
setelah selesai mandi Meilin keluar dan mendapati gio mengatur tempat tidur dilantai. Meilin berjalan dan berkata, " bagus juga kamu lebih gentle dari yang ku kira. kamu tidur dilantai dan aku di kasur. terima kasih."
sambil berkata ia berjalan menuju kasur, gio menatapnya dengan dalam, ketika Meilin berjalann gio bisa melihat semua bagian belakang yang terekspos oleh lingerie. punggungnya yang panjang menampilkan kulit yang putih bersih ditambah tulang belakang yang sangat indah.
sesaat gio melemparkan dirinya di kasur yang Meilin tuju dan berkata, " hello gadis kecil, tak sadarkan kamu bahwa aku adalah penguasa disini jadi kamu yang akan tidur dilantai. "
"ahahahah, jangan bercanda. cepat singkirkan badanmu dari kasurku" jawab Meilin
"tidak mau tuhh" kata gio
"baiklah, kalau itu yang kamu mau" kata Meilin
tanpa hitungan apapun Meilin juga melemparkan dirinya ke ranjang dan posisi mereka saling bersisian. Meilin menatap gio dengan penuh emosi. "akankah kamu sanggup dengan godaan ku. cepat pergi dari kasurku" Meilin berkata sambil tangan mulai jahil meraba dan melepaskan kancing baju gio.
"aku tidak mau gadis kecil" jawab gio sambil mendekat lebih dekat dengan Meilin.
"mungkin kamu yang harus tidur dilantai gadis kecil karena kamu tak akan kuat dengan godaan ku" kata gio sambil mengusap pipi Meilin dan tangannya mulai kebelakang mencari seluk tulang belakang Meilin.
mereka berdua hampir gila dengan apa yang mereka lakukan sendiri. karna sejujurnya ini adalah pengalaman pertama kali mereka. tapi sikap tidak ingin mengalah untuk tidur dilantai yang membuat mereka bertahan.
sampai tangan gio mulai melepaskan tali pengikat dileher Meilin yang nantinya akan menampilkan apa yang coba Meilin tutupi. Meilin menyerah.
"stop!! " Meilin berkata sambil bangun dari ranjang. " right kamu memang sekarang" timpal dia.
" ahahahah tentu saja aku akan menang" kata gio
Meilin dengan cemberut mulai membaringkan tubuhnya di lantai yang diatasnya sudah dilambari dua lapir selimut tebal jadi Meilin tidak akan merasakan dinginnya lantai.
30 menit berlalu dan meilin hanya bisa berguling-guling karna tempat tidur tidak cukup luas untuk Meilin dengan leluasa tidur
" heh, tak bisakah kamu tidur dengan tenang" kata gio yang sudah jongkok di samping Meilin sambil menekan pipi Meilin dengan satu jari telunjuknya.
"baiklah mari kita berbagi kasur, tapi kamu harus berjanji ketika tidur kamu tidak boleh berisik" kata gio lagi
" heh berbagi kasur?" what the... " gumam meilin