suasana mencekam masih terasa ditempat kerja Gio. Meilin benar-benar marah. dia frustasi dengan pria yang ada dimatanya sekarang ini.
"Tuhan jika aku bisa dilahirkan ulang, maka dikehidupanku kelak aku tidak akan mau berurusan dengan pria yang bernama Gio Rui" batin Meilin
Meilin tidak bisa mengontrol dirinya lagi, gio yang terduduk dilantai hanya pasrah dia akan diapakan Meilin, sedangkan tangan lincah Meilin mulai mengikat kedua tangan gio kebelakang dan ia menarik rambut gio kebelakang.
"Laki-laki sialan" gumam meilin dibelakang tubuh gio. tapi ia seolah salah fokus. ada kesalahan dalam otaknya. ketika dia menarik rambut gio, aroma wangi yang memikat tercium oleh hidungnya. ini pertama kalinya dia mencium aroma yang begitu maskulin dan fresh. sangat harum.
kepekaan gio terhadap situasi yang sedang dirasakan Meilin membuat beberapa detik kesempatan gio untuk menyerang. Meilin memang kuat tapi dia begitu ceroboh. bagaimana dia bisa ikatan tangan gio sangat mudah dilepaskan ahahaha.
posisi Meilin masih menarik rambut gio, ketika tiba-tiba bruuuukkkkkkkkk Meilin tersungkur dan tubuhnya berbenturan dengan lantai. bahkan otaknya masih belum bisa mencerna apa yang telah terjadi. gio sudah mencekik dirinya.
Meilin mungkin pernah menjadi perwakilan sekolahnya untuk maju ke lomba-lomba taekwondo tapi gio adalah petarung bebas. dia sedari kecil sudah mempelajari ilmu bela diri jadi sebenarnya tadi dia hanya memberikan Meilin untuk menunjukkan sedikit keahliannya. paling tidak gio tau bahwa Meilin cukup memiliki keterampilan menjaga dirinya sendiri.
"Gadis kecil, tak kusangka kamu berani melawan tuanmu" ungkap gio dengan ganas
"kamu pikir aku peliharaan mu? cihhhh" jawab Meilin sambil terengah-engah.
"kamu tau konsekuensi dari perbuatanmu ini bukan?" tanya gio
"Tentu saja tuan! karna aku tau konsekuensinya maka aku melakukannya. silahkan hukum aku. toh ketika aku dihukum walau aku akan masuk penjara atau aku akan mati. paling tidak aku tidak akan berurusan dengan kamu lagi ahahaha" Jawab Meilin
"Beraninya kamu Meilin Lian!!! " gio berkata hampir meledak, bahkan dia hampir membunuh Meilin. gio mendekatkan tubuhnya sambil mencekik.
"kamu begitu berbeda gadis kecil dan aku tak akan meloloskan mu" ungkap gio sambil melepaskan tangannya.
keheningan mengantikan suasana mencekam, Meilin memegang lehernya yang sedikit sakit dan mulai bernafas dengan lancar. sedangkan gio yang berada disampingnya hanya menatapnya dan entah setan apa yang merasuki gio kembali.
"Uggggghhhh apa yang hendak kamu lakukan kepada ku Gio Rui?" tanya Meilin kesal.
nafas gio dan Meilin beradu hanya dalam 5cm, dahi Meilin sudah tertempel dengan dahi gio. apakah malam ini akan menjadi malam yang panjang bagi mereka?
"aku akan jelaskan kepadamu" ujar gio
"baik, aku akan dengarkan" jawab Meilin
"tenanglah kita hanya akan menikah selama satu tahun, ketika sudah selesai satu tahun kamu akan terbebas. aku tidak akan menyentuhmu. aku hanya tidak ingin menikah dengan orang yang dijodohkan oleh orangtuaku" ujar gio
" apakah ini seperti pernikahan kontrak? " tanya Meilin
"kurang lebih begitu, tapi kita tidak memerlukan surat kontrak. karna kamu bisa memegang kata-kata ku. aku tak pernah ingkar janji" penjelasan gio
"apa untungnya untukku?" Tanya Meilin kembali.
"apapun yang kamu mau aku akan turuti" jawab gio
" hmmm menarik" Meilin berfikir paling tidak ini hanya akan berlangsung satu tahun. toh satu tahun ke depan dia akan sibuk dengan kuliahnya. jadi secara tidak langsung dia terbebas dari gio.
" baik aku setuju" tanya berpikir panjang lebar. Meilin tidak sadar bahwa dia masuk kedalam lorong labirin tiada ujung. Meilin yang polos dan naif, pintar tapi ketika dihadapi kondisi yang tak terduga dia hanya seperti bocah kecil.
"bagus gadis kecil" jawab Gio
mereka sebenarnya sadar tidak sadar bahwa posisi mereka begitu panas.
"ini tanda kontrak pernikahan kita" gio mencium bibir Meilin sepertiga detik. bahkan karena cepat nya Meilin belum berekspresi apa-apa ketika gio melepaskan dirinya dan berjalan keluar kantornya. lantas gio menoleh dan berkata, " dalam satu tahun ini, jangan pernah membawa pria manapun didekat mu kecuali aku"
"oh shit, my first kiss LOST!!! dasar br*NGS*k, katamu kau tidak akan menyentuh ku kurang ajar. akan ku balas dia!! " sumpah serapah Meilin
bagaimana pun Meilin adalah wanita yang sangat menjaga dirinya. sejujurnya Meilin memiliki janji penting dengan mendiang ibunya. Meilin tidak akan pernah bersentuhan dengan pria manapun sebelum menikah. karna ibu Meilin memiliki cara pandang, "jangan cintai pria yang hanya bernafsu kepada mu, dia tidak akan membahagiakan mu. carilah cinta yang sebenarnya-benarnya cinta. pria yang dengan sukarela menjadi pasangan dari bagian hidupmu hingga akhir hayat"
dan itu janji yang akan Meilin penuhi, tapi sekarang dia telah melakukan sentuhan dengan pria. harus bagaimana nantinya dia meminta maaf kepada ibunya kelak.
"arggggghhh, ini semua terjadi begitu cepat dan sangat membingungkan. " gumam meilin sambil berdiri dan kembali menuju kamarnya. malam ini Meilin menenggelamkan tubuhnya di kasur. ia merasa kelelahan yang luar biasa.
suasana malam yang begitu hangat berpadukan cahaya bulan dan bintang. gio berada di rooftop rumah. ini adalah spot terbaik yang dia miliki. disini dia bisa berpikir jernih.
sebenarnya gio juga bingung dengan dirinya sendiri, kenapa dia tadi mencium Meilin, dengan sadar gio melepaskan first kiss nya dengan wanita yang baru dikenalnya. tapi yang lebih penting lagi seminggu lagi mereka akan menikah.
gio mengeluarkan handphonenya dan melakukan beberapa panggilan untuk orang-orang yang akan membereskan keperluan pernikahannya. semua akan dibawah kendali nya.