Chereads / magic of wedding / Chapter 3 - Bantuan yang berarti

Chapter 3 - Bantuan yang berarti

saat ini Meilin yang masih terperangkap lengan pria bermata tajam dan agenda mencekam sudah lebih dari 10 menit hingga Meilin bisa merasakan kakinya mulai kesemutan.

" Tuan... sa...saa... saya " dengan patah-patah Meilin bicara.

" aku tak akan melepaskan mu kali ini" ujar pria tersebut dengan marah.

Meilin menyadari bahwa dia terjebak dalam situasi yang sulit. bagaimana bisa dia melepaskan diri. please Tuhan bantu aku, dua jam lagi aku harus berangkat kuliah, ada ujian akhir semester yang menantinya sedangkan Sekarang dia masih tidak bisa bergerak.

"kirimkan bantuan please" batin Meilin

" paman, lepaskan kakak cantik. Dia yang menolongku" kata adik kecil sambil menarik celana bagian bawah pria bermata tajam.

lantas pria bermata tajam melepaskan lengannya dari tembok, dia memegang tangan adik kecil lantas duduk di sofa. duduk sambil memandang sekeliling.

dengan ketakutan Meilin bersyukur bisa lepas dari terkaman pria tersebut. thanks adik kecil batinnya, lantas ia berkata, " Tuan dan adik kecil, saya tadi telah memasak sarapan. apakah kalian mau? tunggu sebentar saya ambilkan" Meilin keluar dari dapur membawa satu nampan berisi penuh makanan yang ia masak.

ada ayam pop, nasi, tumis daging pedas. makanan yang begitu biasa tapi aromanya harum menusuk hidung. hingga sepasang paman dan keponakannya saling menatap.

" paman ayo kita makan sebelum pulang." seru adik kecil tanpa menunggu adik kecil langsung mengambil satu potong ayam pop yang sudah ada didepan meja dan langsung memenuhi mulutnya. lahap sekali.

" wahhhh, ini enak sekali kakak. ini ayam buat kakak" adik kecil menyodorkan ayam tepat didepan mulut Meilin. hingga Meilin dengan terpaksa menyantap ayam tersebut walaupun dengan rasa takut dengan paman adik ini.

pamannya hanya menonton tingkah laku ponakan dan wanita yang ada di depannya, sebenarnya dia heran terhadap ponakannya bagaimana bisa dia terlihat begitu akrab dengan wanita yang baru dia kenal. mereka sangat lahap menyantap makanan hingga akhirnya dengan muka murka dia mencoba beberapa ayam pop dan setelah selesai di menggunakan ujung jarinya untuk menyentuh bibirnya.

"aku kenyang, terima kasih kakak. " ucap adik kecil dengan tersenyum.

"baiklah mari sekarang kita pulang, dan untuk kamu meilin. nanti kita akan bertemu kembali." tanpa menoleh dia menggandeng ponakannya keluarga dari apartemen Meilin.

"Meilin? bagaimana bisa ia mengetahui namaku?" tanya Meilin terhadap dirinya sendiri. dan merobohkan dirinya ke lantai menatap langit-langit apartemennya.

Meilin memang gadis kecil yang mandiri, ia memilih tinggal di apartemen dari usia 10 tahun. bukan karena ia tidak memiliki rumah, tapi ia hanya ingin terbebas dari rumahnya yang seperti penjara baginya.

Meilin sudah tak memiliki orang tua, ibunya meninggal ketika ia berusia 8 tahun karna suatu penyakit dan karna meninggalnya ibunya, ayah Meilin menjadi terguncang, beliau tidak mau melakukan apapun. beliau seperti kehilangan hidupnya. sehingga ketika usia 9 tahun ayahnya meninggal karena gangguan kejiwaan yang ia miliki.

keluarga Meilin terkenal sebagai raja properti di daratan China jadi Meilin tak memiliki kekurangan apapun. tapi sudah bertahun-tahun dia meninggalkan keluarganya dan memilih hidup sendiri. dia menyerahkan perusahaan ayahnya kepada paman Yang Liu. adik satu-satunya ayah Meilin.

walaupun Meilin telah lama pergi dari rumahnya, paman Yang Liu selalu mentransfer uang bulanan untuk Meilin. maka jangan heran jika didalam rekeningnya terdapat ratusan juta Yuan. tapi Meilin tak pernah menyentuh uang yang dikirimkan lamannya dia memilih untuk menghidupi keperluannya dari keringat nya sendiri.

saat itu di usia 10 tahun ketika Meilin keluar dari rumahnya, ia membawa tas ransel dipunggungnya yang didalamnya terdapat uang tabungan, dia mencari tempat tinggal di lingkungan yang cukup sederhana, dengan uang tabungan yang dimiliki dia berhasil menyewa apartemen kecil yang cukup untuk dirinya. walaupun awalnya pak tua pemilik apartemen ragu terhadapnya bagaimana bisa anak umur 10 tahun memiliki uang untuk sewa apartemen. tapi setelah diperlihatkan uang yang ada didalam ranselnya. pemilik apartemen setuju menyewakannya.

apartemennya letaknya sangat strategis dan dekat dengan tempat kerjanya sekarang. dan apartemen kecil itu sudah ia tempati 7 tahun.

bahkan sang pemilik apartemen sudah menganggap Meilin seperti cucunya sendiri.

"terima kasih pak tua" gumam meilin

Meilin tersadar dari lamunannya menatap langit-langit dia bangkit berdiri, membersihkan sisa makanan, mandi, dan bersiap untuk kuliah.

kemeja bermotif polos dengan celana jeans biru dongker yang kali ini ia kenakan untuk kuliah. hari ini adalah hari terakhir ujian akhir semester setelah ujian ini dia akan mendapatkan liburan satu bulan.