Chereads / magic of wedding / Chapter 4 - balas dendam

Chapter 4 - balas dendam

Meilin mencoba melupakan kejadian pagi tadi dan ia ingin fokus terhadap ujian akhir semesternya. karena Meilin termasuk sebagai mahasiswi beasiswa ia dituntut untuk selalu untuk memiliki IPK diatas 3.6

menjadi mahasiswi yang memperoleh beasiswa sangat menguntungkan untuknya, karena dia dapat kebebasan dari tuntutan biaya semester tapi sebagai imbalan ia harus melakukan minimal satu penelitian dan membuat paper.

ini adalah tahun pertamanya berkuliah di kampus integritas kejuruan biasanya disebut [KIK] yang merupakan salah satu kampus terbaik di Kota mentari. kota mentari adalah kota dengan tingkat perekonomian terbaik di daratan China. karenanya banyak sekali perusahaan-perusahaan yang mendirikan perusahaan mereka disini.

awalnya Meilin ragu untuk mendaftar di KIK tapi setelah membaca semua syarat dan keuntungan dari seluruh universitas di kota mentari. Meilin mencoba mendaftar ia hanyalah lulusan dari SMA LEO yaitu SMA swasta dengan kategori rendah tapi ia mencatatkan rekor sebagai siswi terbaik yang pernah SMA LEO miliki. hal inilah yang membuat nama SMA nya Sekarang banyak dilirik oleh wali murid. mereka ingin anak mereka seperti Meilin.

ketika bunyi bel berdentum.... Ting...Ting..Ting

itu pertanda dimulainya ujian, Meilin sudah berada di ruangan sejak 20 menit yang lalu. kertas-kertas sudah berada dihadapannya maka ia harus fokus karna waktu pengerjaan hanya 90 menit.

let's go !!!

Meilin di kehidupan kesehariannya dengan Meilin saat menghadapi soal-soal sangatlah berbeda. di depan orang-orang dia bagaimana orang acuh tak acuh, dingin dan seperti anak SMP sedangkan di depan soal dia bagaikan dewa. dia bahkan tampak seperti orang yang kelaparan soal. ketika waktu normal pengerjaan 90 menit dia hanya membutuhkan 20 menit. tapi bukannya setelah selesai dia keluar Meilin seperti biasa meletakkan lembar jawaban disamping meja, supaya mempermudah pengawas untuk mengambil lembar jawaban. dan ia memilih tidur hingga waktu selesai.

tak terasa 90menit berakhir hampir semua mahasiswa keluar dari ruangan. tapi dari arah jendela ada sepasang mata yang mengintai gadis yang tengah tertidur pulas di tengah ruangan.

matanya mulai terbuka dan ia melirik jam tangan tepat pukul setengah satu, saatnya Meilin makan, menu yang ia pilih adalah satu buah apel dan sekotak susu. ia berjalan keluar dari kelas dan menuju dihalaman belakang kampus yang terdapat taman yang memiliki bangku-bangku disetiap sudutnya.

spot yang ia suka adalah bangku paling pojok menghadap danau kecil yang berada di kampus dan disebelah kanan terdapat bunga Lily putih yang nampak cantik sedangkan di sebelah kirinya terdapat pohon mangga tali jiwa. ia duduk dan mengeluarkan apel dan sekotak susu. ketika ia sedang asyik menikmati makanan sederhananya. tanpa disadari pria memiliki postur tinggi sekitar 185cm berdiri tepat disampingnya dan merendahkan badannya dan berbisik tepat ditelinga Meilin.

"Sudah ku bilang kamu tak akan aku lepaskan"

seketika itu pula apel jatuh dari genggamannya. Meilin melirik tepat disampingnya dan mata mereka untuk ketiga kalinya bertemu.

Meilin melihat dibelakang pria tersebut beberapa orang pria bertubuh tinggi. salah seorang pria membersihkan bangku didepannya dan mempersilahkan tuannya duduk.

"Tuan, mengapa anda disini? apakah anda juga merupakan mahasiswa disini? terus siapa keempat pria ini? " tanya Meilin dengan percaya diri

pertanyaan basa-basi Meilin benar-benar tidak mendapatkan respon hingga dia memilih untuk mengalah dan menundukkan kepalanya.

" kamu, jelaskan siapa saya kepada dia" ucap dia sambil menyuruh salah satu dari pria dibelakangnya.

"Nona Meilin, perkenalkan saya adalah asisten tuan Gio, tuan Gio adalah putra kedua dari tuan Han pemilik perusahaan staryang entertainment biasa masyarakat memanggilnya staridol, perusahaan yang membawahi seluruh perusahaan hiburan di China" penjelasan asisten Gio.

setelah mendengar penjelasan dari asisten gio, Meilin merasa dia sulit untuk berurusan dengan pria yang bernama gio. lantas Meilin berkata, " oooh jadi begitu, saya baru tau dan baru paham. maaf jika saya mengganggu tuan Gio, silahkan nikmati waktu anda" setelah berkata Meilin meninggalkan kursi tanpa menoleh sedikit pun.

kedua tangannya mengepal dengan kuat terasa terhina dengan wanita. gio memerintah pengawalnya untuk menyeret Meilin kedalam mobilnya.

setelah mendengarkan instuku tuan Gio, Wuu xio yang merupakan pengawal tuan Gio segera berlari menuju Meilin.

"Nona Meilin tunggu" kata Wuu xio

"ada apa lagi? bukankah sudah jelas bahwa saya tidak tertarik berurusan dengan tuanmu" jawab Meilin.

"Benar oleh karena itu, sebagai permintaan maaf tuan anda harus mengambil hadiah yang telah diberikan tuan, mari saya antar" ujar Wuu xio

" baiklah aku bukan orang yang pendendam" jawab Meilin sambil mengikuti Wuu xio dari belakang tanpa sedikitpun rasa curiga.

sesampainya di parkiran Wuu xio berhenti di depan Ferrari biru dongker dan membuka pintu. " silahkan nona " kata Wuu xio

dia hanya menundukkan badan sebelum masuk, tapi tangannya telah ditarik kedalam dan ia terjatuh di bangku, seketika pintu mobil ditutup dan dikunci.

"hey, apa yang kamu lakukan. buka pintunya sekarang juga? tuan Gio! apakah anda akan menculikku? apakah ini balas dendam mu terhadap ku? " tanya Meilin terhadap gio.

"benar ini adalah balas dendam ku, dan diamlah karna tak ada orang yang bisa mendengar mu. bahkan sopirku tidak akan bisa. karna disini terdapat penghalang, sehingga disini kedap suara." ujar gio dengan bengis dan tak ada rasa kasihan.