Chereads / magic of wedding / Chapter 7 - Suka dirimu

Chapter 7 - Suka dirimu

mendengar Meilin berkata licik, gio memandang dengan dalam dan ia mulai memunculkan senyum kecil yang hanya bisa dilihat oleh Meilin.

untuk sepersekian detik berikutnya, barulah terdengar riuh orang-orang menyambut niat baik tuan Gio untuk menikah. nampaknya banyak orang yang terlihat senang tapi disini lain dia melihat meja keluarga nya memberikan tatapan tidak senang dengan pengumuman pernikahan mereka.

Gio masih memegang tangan kiri Meilin sedangkan tangan kanan Meilin memegang si kecil Giu Xia yang sekarang sangat senang mendengar ucapan pamannya, dia tersenyum lebar seperti bukan dirinya bahkan senyumannya seperti senyum kesombongan. senyuman yang berarti bahwa dia akan memiliki ibu baru. karna paman gio telah ia anggap ayahnya makan istrinya paman adalah ibunya dengan begitu Giu Xia tidak akan diejek lagi karena dia tidak memiliki ibu.

mereka bertiga menuruni podium dan gio menuntun Meilin dan si kecil menuju meja yang terletak tidak jauh dari podium. ketika mereka sudah dimeja. pria tua memakai kacamata hitam tiba-tiba memeluk Gio.

"Nak, karna inilah kamu menolak perjodohan yang telah kami atur?" tanya pria tua.

" Iya yah, perkenalkan dia adalah Meilin Lian " ujar Gio.

"Meilin Lian? " tanya ayahnya sambil melirik istrinya.

"Salam tuan dan nyonya" sapa Meilin dengan sopan padahal dia begitu kesal dengan Gio.

"Jadi kamu adalah Meilin Lian? pantas Gio memilihmu. kamu begitu cantik dan sopan" sahut nyonya Rui sambil mendekat kepada Meilin.

"Mari kita makan dan berbincang bersama" ajak nyonya kepada Meilin

mereka menikmati makanan dengan nyaman. setelah selesai makan. gio meraih tangan Meilin diatas meja sambil berkata, " kami pamit dulu mah pah. aku rasa Meilin sudah lelah " sebenarnya itu hanyalah alasan yang dibuat-buat. karna sejujurnya Gio tidak terlalu suka dengan tempat yang ramai dan gio menghindari pertanyaan yang akan ditanyakan oleh orang tuanya.

"Baiklah anakku, kita bicarakan pernikahan kalian besok. sekarang istirahat lah. aku yakin cucuku Giu Xia juga sudah lelah. " kata nyonya Rui

Gio, Giu dan Meilin bergerak meninggalkan pesta. ketika tiba-tiba ada beberapa pria tinggi berjalan menuju mereka.

"Uyeeee selamat tuan Gio, wah aku tak menyangka dari kita berlima ternyata kamu yang duluan pecah telor. kupikir gosip mengenai bahwa kamu Gay harus diralat" ucap pria tampan berambut abu-abu.

"pergilah kalian, aku akan pulang" jawab Gio malas menanggapi.

"wah wah wah sombong sekali, kita sudah 5 tahun tidak bertemu Gio dan aku hanya ingin mengucapkan selamat. ternyata sikapmu masih tidak berubah" ujar pria abu itu lagi.

Gio benar-benar tidak memperdulikan pria abu dan ia berlalu begitu saja. pulang menuju rumah didalam perjalanan tidak ada pembicaraan sama sekali mereka sibuk dengan pikiran masing-masing. sesampainya di rumah Giu Xia sudah terlelap diantara mereka berdua.

Xiu Juan asisten Gio membuka pintu, Meilin keluar dari mobil dan disusul Gio yang membopong Giu dipelukannya. mereka naik ke atas menuju kamar Giu untuk menidurkan Giu ketempat tidurnya.

"Aku perlu bicara denganmu" kata Meilin kepada Gio. seolah-olah dia akan segera meledak setelah sedari tadi memendamnya. Meilin berjalan duluan keluar dari kamar Giu Xia diikuti oleh Gio.

"Masuk kalau kamu mau bicara " kata Gio sambil membuka pintu tempat kerjanya.

gio menyulap tempat kerjanya menjadi ruangan yang dikelilingi oleh buku-buku tebal, design klasik modern yang sangat pas menambah kesan elegan. Gio orang yang simple dan dia sangat suka membaca. karna inilah Giu Xia juga suka membaca, cita-cita Giu Xia adalah menjadi seperti pamannya.

Meilin berdiri menatap gio seperti ini memakannya. dengan emosi dia mendekati gio dan ditarik lengan gio sekali tarikan dan ditendangnya kaki gio hingga posisi dia terduduk dilantai. Meilin benar-benar sudah melewati batas. dia paham konsekuensi atas perbuatannya.

"Kamu yang membuatku menjadi marah tuan Gio, apa maksud kamu kita akan menikah? tidak akan....tidak akan pernah terjadi pernikahan diantara kita!!!" ujar Meilin dengan tajam dan dingin.

Meilin walaupun tubuhnya kecil dan kurus ketika SMA dia pernah mengikuti ekstrakurikuler taekwondo dan dia yang selalu menjadi perwakilan sekolahnya untuk perlombaan.

mungkin Sekarang dipikiran Meilin hanyalah bagaimana dia melepaskan hidupnya dari orang seperti Gio. kalau memang dia harus membunuh Gio maka mudah baginya.

untuk sepersekian menit. Gio menatap Meilin dan berkata, " karna aku menyukai mu"

" suka aku? kamu? dasar sinting! kamu pikir aku akan percaya dengan bualanmu. cepat kamu jelaskan yang sejujurnya atau aku akan membunuhmu!" jawab Meilin dengan memicingkan matanya.

"wah gadis kecil kamu memang cantik kalau marah. aku suka. " goda Gio