setelah selesai makan, gio meminum obatnya setelah itu dia dibantu Meilin untuk membasuh badannya dan berganti pakaian.
"ayo lepaskan pakaianmu" kata meilin
"tidak mau" jawab gio
"lepas nggak!" kata meilin sambil memegang baju gio
"tidak mau tidak mau, kecuali sini kasih cium disini" jawab gio sambil menunjuk pipinya
"orang nggak tau diri kamu ya, udah sakit tetap saja tidak berubah. mesum" kata meilin dengan jengkel.
" otak gio terbuat dari tumpukan sampah plastik apa? bebal, mesum, cabul " batin Meilin
"cuppp" gio mendaratkan ciuman di pipi Meilin ketika Meilin masih sibuk dengan gumamnya.
"kamu!!!!!" teriak Meilin sambil mencubit telinga gio dengan tangannya
"aduhhhh cakit cakit cakit" kata gio
"itu balasan orang jahil" kata meilin
"yasudah aku akan buka baju, tapi kamu jangan kagum atas apa yang akan kamu lihat nantinya" kata gio
"cih terlalu percaya diri sekali, coba mana coba mana. bukannya terpesona aku malah mau muntah! " kata meilin
"kamu ini orang yang tidak bersyukur, dikasih sama Tuhan suami terbaik di negeri ini malah di sia-sia, nanti kalau suamimu ini pergi malah nangis ahahhahaha" ucap gio sambil melipat kedua tangannya.
"berisik banget kamu, aku cuma suruh kamu mandi tapi kamu cerewet banget, nyrocos terus kayak kereta.!!!" kata meilin
gio langsung membuka bajunya tanpa aba-aba dari Meilin, dibalik baju rumah sakit yang kebesaran itu terdapat bukit-bukit yang indah pantas jika gio menilai tinggi dirinya sendiri.
"hohoho hohoho jadi ini tubuh atletis tuan gio yang terhormat, bihhh lembek bagusan juga tubuh artis-artis Korea (oppa) " ledek Meilin
"terserahlah" jawab gio dengan sebal. gio adalah orang yang benar-benar tidak suka dibanding-bandingkan dengan siapapun.
tanpa percekcokan lagi Meilin membasuh tubuh gio, walaupun sebenarnya Meilin gugup melihat betapa kerennya tubuh suaminya ini tapi dia harus menyembunyikan rasa gugupnya, setelah membasuh badan lanjut Meilin mengantikan atasan gio.
"ini celana ganti sendiri, bye" kata meilin sambil pergi dan menutup pintu tanpa mendengar komentar dari gio
"hey tanggung jawab kamu yang menganti atasan ku maka kamu juga yang harus menganti bawahannya juga!" jawab gio
tapi perkataan gio sama sekali tidak ditanggapi, dengan terpaksa gio mengganti celananya sendiri.
gio keluar dan melihat Meilin tengah asyik dengan laptopnya. "kamu sedang apa?" tanya gio
"aku sedang melihat drama Korea" jawab Meilin.
gio berjalan ketempat tidur dan berbaring, ia mencoba untuk tidur tapi tidak bisa. mungkin karena Meilin dari tadi sedikit ribut karna dia menonton tidak menggunakan headset.
"kamu tidak tidur?" tanya Meilin
"bagaimana aku bisa tidur jika suara dramamu mendengung ditelinga ku" jawab gio dengan ketus
"yah yah yah bete ahahhahaha, tuan gio yang suka ngambek cup cup cup" ledek Meilin sambil mencubit lengan gio.
"arghhhh apaan sih cubit-cubit" kata gio.
"yaudah bagaimana kalau kita nonton drama Korea bersama, daripada kamu miring sana miring sini seperti panda" kata meilin
"baiklah sekaligus membuang kebosanan" kata gio.
Meilin duduk disamping gio, mereka mulai menonton drama Korea yang disuguhkan Meilin. " ini drama Korea sudah lama rilisnya tapi ceritanya sangat recommended buat di tonton berulang-ulang" kata meilin
"berulang-ulang?" tanya gio
"iya, bahkan aku sudah menonton lebih dari 10 kali ini yang ke-11 kalinya" kata meilin dengan bangga
"astaga, baru tau aku ada orang yang rela menghasilkan hidupmu untuk sebuah drama, ahahhahaha" kata gio sambil mencubit pipi Meilin
"udah lihat saja" kata meilin
drama Korea yang mereka lihat adalah " Boys before flower [BBF] " drama yang menceritakan kisah cinta dari empat orang pangeran yang kaya raya.
baru juga satu episode drama Korea gio sudah tertidur lelap disamping Meilin.