Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

The Rise of Guangxue Kingdom"

Enzi_Ken
28
chs / week
The average realized release rate over the past 30 days is 28 chs / week.
--
NOT RATINGS
100
Views
VIEW MORE

Chapter 1 - bab 1The Fated Betrothal

Malam setelah pertempuran, pasukan Tianming berkemah di dekat perbatasan. Lingxue duduk di sudut tenda prajurit, menjaga jarak dari yang lain seperti biasanya. Dia selalu menjaga jarak, takut orang-orang akan mulai curiga terhadap rahasianya.

Tangannya meraba helm perak yang ia kenakan selama pertempuran tadi. Itu bukan sekadar helm biasa; itu adalah pelindung identitas yang melindungi lebih dari sekadar wajahnya. Lingxue adalah putri dari dua entitas paling kuat di dunia—Raja Cahaya dan Ratu Kegelapan. Sebagai keturunan mereka, kekuatannya begitu besar sehingga baik para dewa maupun iblis menganggapnya sebagai ancaman.

Namun, ada satu hal yang membuatnya bertahan di dunia manusia: janji yang dia buat pada seorang anak laki-laki bertahun-tahun lalu. Anak itu kini adalah Pangeran Tianlong.

Kenangan di Hutan

Bayangan masa kecil itu kembali menghantuinya malam ini. Dia ingat saat seorang anak laki-laki tersesat di hutan gelap, dikejar oleh makhluk iblis yang keluar dari alam kegelapan. Lingxue kecil, yang saat itu hanya belajar mengendalikan kekuatannya, muncul untuk menyelamatkannya.

"Apa kau baik-baik saja?" tanya Lingxue kecil, wajahnya penuh kekhawatiran.

Anak itu mengangguk, meskipun tubuhnya gemetar. "Terima kasih. Aku... aku tersesat."

Lingxue tersenyum. "Jangan khawatir. Aku akan membawamu keluar dari sini."

Anak itu tidak tahu bahwa penyelamatnya adalah seorang anak perempuan yang berasal dari dua dunia yang bertentangan. Lingxue juga tidak menyadari bahwa anak laki-laki itu kelak menjadi Tianlong, pewaris takhta Kerajaan Tianming.

Kembali ke Masa Kini

Lingxue menghela napas panjang, mengusir kenangan itu. Saat ini, dia hanyalah seorang kesatria yang menyembunyikan siapa dirinya sebenarnya.

"Lingxue," suara panggilan mengejutkannya.

Dia menoleh dan melihat Yingfei, sesama prajurit, mendekat. Yingfei adalah salah satu teman langka yang ia miliki, seorang pemanah berbakat dengan senyum yang selalu ceria.

"Kau luar biasa hari ini," puji Yingfei, duduk di sampingnya. "Bagaimana bisa kau menangkis serangan pembunuh itu dengan begitu cepat?"

"Itu hanya insting," jawab Lingxue singkat.

Yingfei mengangguk, meskipun matanya penuh rasa ingin tahu. Dia merasa ada sesuatu yang disembunyikan Lingxue, tetapi dia memilih untuk tidak mendesaknya lebih jauh.

"Bagaimanapun, kau harus istirahat," kata Yingfei akhirnya. "Besok kita mungkin menghadapi lebih banyak masalah."

Lingxue hanya mengangguk, sementara dalam hati dia tahu bahwa masalah sebenarnya belum dimulai.

---

Tianlong dan Beban Takhta

Di dalam tendanya, Tianlong duduk memandangi pedang bermata dua yang bersinar dengan kilatan petir. Itu adalah senjata warisan keluarganya, simbol kekuatan ilahi yang membuatnya berbeda dari manusia biasa. Namun, malam ini, pikirannya tidak tertuju pada pedang itu.

Dia memikirkan Lingxue.

"Kesatria itu..." gumam Tianlong pada dirinya sendiri. "Dia berbeda."

Sejak kecil, Tianlong telah diajarkan untuk tidak mempercayai siapa pun kecuali dirinya sendiri. Dunia istana penuh dengan pengkhianatan dan intrik, terutama dari Selir Meiyue dan adiknya, Pangeran Erlang. Namun, ada sesuatu tentang Lingxue yang membuatnya merasa... aman.

"Apa yang kau pikirkan?" suara Shenxi, pengawalnya, membuyarkan pikirannya.

Shenxi adalah sahabat sekaligus pelindung setianya, seorang prajurit yang tidak pernah meninggalkan sisinya sejak kecil.

"Tentang perang?" tebak Shenxi.

Tianlong menggeleng. "Bukan. Aku memikirkan seseorang."

Shenxi tersenyum kecil. "Apakah ini tentang kesatria baru itu? Lingxue?"

Tianlong memandang Shenxi tajam. "Apa maksudmu?"

"Jangan khawatir, Yang Mulia. Aku hanya mengamati," kata Shenxi sambil tertawa pelan. "Lingxue memang misterius, tetapi dia juga setia. Mungkin ada alasan kenapa kau tertarik padanya."

Tianlong terdiam, tidak tahu harus menjawab apa.

---

Intrik Selir Meiyue

Sementara itu, di istana, Selir Meiyue sedang menyusun rencana jahat bersama Pangeran Erlang.

"Kita harus memastikan Tianlong gagal dalam misinya," kata Meiyue sambil menuangkan teh ke cangkir porselen. "Jika dia kembali sebagai pahlawan, posisi kita akan semakin sulit."

Erlang, yang lebih muda dan lebih licik, mengangguk. "Aku sudah mengirim pembunuh untuk menjebaknya. Tapi jika itu gagal, kita harus mencari cara lain."

Meiyue tersenyum dingin. "Jangan khawatir. Jika dia selamat, kita akan menyebarkan fitnah. Dia tidak akan pernah bisa kembali dengan nama bersih."

---

Pertemuan dengan Bahaya

Keesokan paginya, pasukan Tianming melanjutkan perjalanan menuju wilayah perbatasan yang lebih dalam. Di tengah perjalanan, mereka disergap oleh kelompok misterius yang mengenakan jubah hitam.

"Bersiaplah!" seru Tianlong, menarik pedangnya.

Lingxue berada di sisinya dalam sekejap, pedangnya terhunus. "Yang Mulia, hati-hati. Ini bukan musuh biasa."

Pertempuran pecah dengan hebat. Lingxue menunjukkan keahliannya yang luar biasa, melindungi Tianlong dari serangan yang datang bertubi-tubi. Namun, salah satu musuh berhasil melukai Tianlong dengan pisau beracun.

"Yang Mulia!" Lingxue berteriak, menangkap tubuh Tianlong yang hampir jatuh.

Racun itu mulai menyebar dengan cepat. Lingxue tahu bahwa jika dia tidak bertindak, Tianlong akan mati.

---

Penyelamatan di Tengah Malam

Malam itu, di tempat persembunyian mereka, Lingxue menggunakan kekuatan kegelapan yang telah lama dia sembunyikan untuk menyelamatkan Tianlong. Tangannya menyala dengan energi hitam yang memancarkan aura menakutkan. Yingfei dan Shenxi yang melihatnya dari kejauhan terkejut, tetapi tidak berkata apa-apa.

"Apa yang kau lakukan?" bisik Tianlong, matanya setengah terbuka.

Lingxue hanya menjawab, "Aku menyelamatkanmu. Jangan bicara."

Racun itu perlahan-lahan keluar dari tubuh Tianlong, tetapi harga yang harus dibayar Lingxue adalah melemahkan dirinya sendiri.

---

Malam itu menjadi malam penuh rahasia dan misteri. Tianlong mulai menyadari bahwa Lingxue bukanlah kesatria biasa, sementara Lingxue tahu bahwa dirinya tidak bisa terus menyembunyikan kebenaran.

Sementara itu, ancaman dari Selir Meiyue dan Pangeran Erlang terus membayangi mereka. Perjalanan Tianlong dan Lingxue baru saja dimulai, tetapi bahaya yang akan mereka hadapi jauh lebih besar dari apa yang mereka bayangkan.