Dunia ini tak pernah memberikan pilihan yang adil. Kelahiran, kekuatan, bahkan takdir, semua adalah permainan nasib yang penuh luka. Namun, di tengah kehancuran dan penderitaan, aku memilih untuk melawan. Jika semua harus berakhir dalam kehampaan, maka aku akan menciptakan akhir yang berbeda, akhir yang menjadi milikku sendiri.
Malam itu, bulan merah menggantung di atas dunia yang sekarat. Angin membawa bisikan penuh luka dari jiwa-jiwa yang kehilangan arah, dan aku berdiri di tengahnya, hanya mampu menggenggam pedang dengan tangan berlumur darah. Bukan darah musuh, bukan pula darah orang tak dikenal, tapi darah harapan yang pernah kusayangi.
Chapter 1