Chereads / Kumpulan Cerpen Horor / Chapter 1 - Prank Ojol

Kumpulan Cerpen Horor

🇮🇩Akhmad_Fajar
  • 27
    Completed
  • --
    NOT RATINGS
  • 29.6k
    Views
Synopsis

Chapter 1 - Prank Ojol

Cerita ini adalah rekaan, semua tokoh dan lokasi hanya rekaan belaka.

"Bhro, aku gak setuju kalo kamu buat konten prank ojol lagi. Kasihan mereka. Mau berapa ojol lagi yang kamu kerjain?!" kata Aryo dengan nada sengit.

"Halah, toh mereka hanya ojol. Apa hebatnya kerja jadi ojol? " Kata Bimo santai.

"Ooh, jadi mentang mentang elo udah banyak dapet adsense lo mau berbuat seenak perut lo. Hati-hati, entar lo kena karma," kata Aryo.

"Karma??? Apaan? Gue kagak percaya," kata Bimo dengan santainya.

"Uhm ... okelah. Semoga lo berhasil," kata Aryo langsung pergi meninggalkan temannya.

Aryo merasa kesal dengan Bimo. Temannya kerap berbuat keterlaluan. Bagi Aryo, profesi Ojol bukanlah profesi yang patut di permainkan walaupun sebagian orang memandang profesi Ojol dengan sebelah mata karena dianggap profesi rendahan biarpun menggunakan gadget canggih.

Sementara itu, Bimo sedang mengatur skenario prank Ojol yang akan di upload di sosmed dan ***tube.

"Uhm, kira-kira enaknya ngeprank apaan nih yang seru?" pikirnya sambil mencari ide.

Sejenak, Bimo mengernyitkan dahinya. Dia tengah berfikir keras supaya kontennya viral. Setelah agak lama berfikir, dia menemukan ide.

"Uhm, bagaimana kalo nanti gue pesen go food, tapi anternya di tengah kuburan? Uhm ... Pasti seru nih," katanya dalam hati sambil tersenyum puas.

Bimo menyiapkan naskah penjebakan. dia menggunakan hp satunya untuk memesan layanan go food dengan akun bodong. Setelah selesai mengeset akun bodong, dia hubungi teman satu timnya.

"Reno, gue ada ide nih buat prank malam nanti. Lo siapin team untuk eksekusi. Gue tunggu kedatangannya di kosan gue," kata Bimo melalui telepon.

"Oke, gue siap," kata Reno sambil menutup teleponnya.

Bimo tersenyum puas.

"Wow, pasti seru nih. Gua gak sabar melihat Ojol lari terkencing-kencing" kata Bimo dalam hati.

Tak lama kemudian, Reno dan dua orang temannya datang. Reno datang bersama Winda dan Leo. Ketiga teman Bimo ini memang seringkali mengerjai orang. Ketiganya sangat usil.

"Bhro, lama nih gak jumpa." Kata Bimo menyambut Reno dan kaean kawannya.

"Iya nih. Oh ya kapan nih bikin konten prank nya?" Tanya Reno.

"Nanti malam aja, di kuburan PS" kata Bimo.

"Wow. Terus skenarionya gimana? Tanya Leo.

Bimo tersenyum manis. Dia tunjukkan skenario penjebakan ya.

"Begini, nanti aku pura pura pesan layanan food, lalu aku arahin titiknya dekat kuburan JP. Kan di pojokan ada pondokan warung rokok. Mungkin perkiraan bang Ojol yang pesan penjual rokok. Nanti, Winda nyamar jadi kuntilanak yang berdiri di sebelah kios rokok. Pasti nanti bang Ojol lari terkencing kencing," kata Bimo menjelaskan idenya.

Mereka yang mendengar ide dari Bimo manggut-manggut sambil menahan tawa membayangkan kelucuan Ojol yang ketakutan.

"Wah, sepertinya seru nih. Hehehe" kata leo dan Winda sambil tertawa lepas.

"Oke, nanti jam 9 malam kita kumpul di dekat kuburan PS, basa kamera yang oke ya" kata Bimo.

"Akuur…." Jawab Reno dan kawannya bersamaan.

Malamnya, pada pukul 21:00 Bimo dan kawan kawannya berkumpul di depan kuburan JP. Dilihatnya kios rokok dekat kuburan sudah tutup.Walaupun kuburan tersebut tampak angker, tapi karena lokasinya di tepi jalan besar tentu masih ada kemungkinan dilewati orang.

Sebenarnya kuburan tersebut tidak angker, hanya karena tidak dirawat kuburan tersebut tampak angker. Mereka memasang kamera di beberapa titik, dan Winda yang berperan sebagai kuntilanak bersembunyi di dalam kuburan.

Setelah persiapan di rasa cukup, tepat tengah malam Bimo mengeluarkan smartphonenya, dan menggunakan aplikasi **jek untuk memesan layanan food. Cukup lama Bimo menunggu driver yang menerima ordernya. Sekitar satu jam dia menunggu umpan.

"Aneh…..sudah satu jam aku tunggu koq orderanku gak ada yang ambil?" Kata Bimo dalam hati.

"Aku tunggu satu jam lagi. Nanti kalo gak ada yang ambil aku cancel dan aku order lagi" lanjutnya.

Cling!!! Tepat setelah menunggu selama 1½ jam, orderan Bimo ada yang menerima. Lalu pesan masuk " Ok. Otw". Bimo pun membalas "Sesuai Aplikasi, dan pengantaran sesuai titik"

Lalu pesan masuk lagi "Siap. Mohon ditunggu"

Setelah itu tak ada respon.

"Oke, umpan sudah dapat. Kita tunggu hasilnya" kata Bimo pada Reno dan kawan kawannya.

"Siiip. Ini pasti jadi konten yang moncer nih," balas Leo.

"Winda monitor, umpan sudah diambil. Mungkin setengah jam lagi akan datang. Bersiap ya," kata Reno melalui Walkie Talkie

"Oke siap" balas Winda melalui Walkie Talkie.

Sekitar setengah jam mereka bersiap. Namun, lewat dari setengah jam, driver tersebut tidak datang. Bimo heran.

"Loh, sudah setengah jam, koq drivernya dak datang? Tanya Bimo dalam hati sambil melihat aplikasi di smartphonenya.

Bimo heran, karena di aplikasi driver sudah ada. Bahkan di aplikasi menujukkan driver sudah sampai titik pengantaran. Tapi di sekitar kuburan masih kosong. Tak ada siapa siapa. Bahkan motor pun tidak ada yang lewat.

"Bim, gimana nih? Udah hampir 40 menit drivernya gak datang. Emang di aplikasi gemana," tanya Reno.

"Iya nih. Koq Aneh. Nih lihat, di aplikasi **jek driver sudah di sini, tapi koq gak ada tanda tanda. Bahkan kamera pun tidak menangkap,"  Balas Bimo.

Mendadak bimo merasa pundaknya di pegang seseorang dari belakang.

"Mas, pesanannya sudah sampai. Ongkos nya 50 ribu bayar tunai" kata suara di belakangnya dengan nada berat dan datar.

Bimo, Reno dan Leo menoleh ke belakang, dan alangkah terkejutnya ternyata dibelakang mereka adalah hantu Ojol yang sebagian wajahnya rusak karena kecelakaan.

Wajahnya pucat dan penuh darah dengan membawa makanan yang berlumur darah. Tatapannya kosong tanpa ekspresi. Wajahnya menyeringai mengerikan.

"Cyaaaa…..hhannn….tuuuu…." Teriak ketiganya.

Mereka mau lari, namun karena saking takutnya, mereka tak bisa menggerakkan tubuhnya.

Akhirnya mereka bertiga pingsan di tempat. Hantu tersebut menghilang, dan orderan yang ada di smartphone Bimo juga hilang. Seperti tidak pernah mengorder.

Sementara itu, Winda yang sudah sembunyi lama merasa heran, karena mangsanya tidak kunjung datang. Winda mencoba mengkontak teman-temannya melalui walkie talkie.

"Monitor Bimo, monitor".... Kata Winda.

"Aneh, koq gak ada jawaban" kata Winda dalam hati.

"Reno, Leo, ….emang drivernya mana? Ganti"...Winda mencoba mengkontak.

"Monitor….Winda…..pesanan sudah datang" balas suara dengan nada datar dan berat.

Winda terkejut.

"Ini siapa ya? Koq suaranya beda ?" Tanya Winda melalui Walkie Talkie.

"Aku ada di belakangmu" balasnya dengan nada berat dan datar.

Winda menoleh ke belakang, dan hantu Ojol yang menyeramkan itu tersenyum menyeringai sambil membawa makan yang telah berlumur darah.

"Kya!! Hantu ...," teriak Winda histeris.

Winda begitu ketakutan, hingga tanpa sadar kencingnya keluar. Bagian bawahnya basah. Saking syoknya, Winda pun pingsan.

Keesokan paginya, mereka bertiga di sadarkan oleh orang di sekitaran pemakaman. Mereka berempat masih syok dengan kejadian semalam. Terutama Winda. Dia sangat malu ketika warga mengetahui celananya basah karena kencingnya. Akhirnya, mereka berempat dipulangkan ke kos Bimo dengan diantar warga.

The End