"Tidak usah berlama-lama, ujian masuk San Fulgen Akademiya tahun 1217 dengan ini kami nyatakan dimulai!!" begitulah kata salah satu pengawas akademi, Alan Hugo.
Para peserta pun langsung menanggapi, ada yang tidak sabar untuk menunjukkan kemampuannya, ada yang gugup, dan ada yang menanggapi biasa saja. Kalo bagiku sendiri, aku sangat tidak sabar untuk menantikan ujian masuk ini. Selain sebagai sarana untuk menjadi murid di akademi, aku bisa menguji kemampuanku dengan bertarung dengan peserta lain karena yang ku tahu ada ujian pertarungan antar peserta juga.
"Akhirnya dimulai juga ya, aku sudah bosan menunggu," kata Noa bersemangat.
"Kamu sangat bersemangat sekali ya Noa, pasti kamu sangat percaya diri dalam menghadapai ujian masuk ini," kataku menanggapi Noa.
"Tentu saja, aku sudah banyak berlatih selama ini, terlebih aku sangat menantikan ujian pertarungan antar pesertanya, mungkin aku bisa mendapatkan lawan yang membuatku bersemangat," kata Noa.
"Apa kamu tidak takut jika mendapatkan lawan seperti Pangeran Charles, Putri Chloe, Tuan Muda Enzo ataupun Putri Irene ?," tanyaku kepada Noa.
"Memang sih mungkin mereka itu adalah peserta unggulan di ujian masuk ini, tapi bukankah akan terasa menarik jika kita mendapatkan lawan yang unggul daripada kita, apalagi jika kita bisa mengalahkan mereka," kata Noa dengan percaya diri.
"Memang sih, aku setuju denganmu. Pasti akan bangga jika bisa menang melawan peserta unggulan seperti mereka," kataku.
"Tapi masih ada 1 peserta lagi yang menurutku termasuk unggulan," kata Noa.
"Hmm siapa itu ?," tanyaku ke Noa.
"Itu adalah kamu, Rid," jawab Noa.
"Bagaimana bisa aku termasuk unggulan, padahal kan aku hanya peserta dengan latar belakang yang biasa saja. Bukan salah satu bangsawan," bantahku.
"Mungkin menurutmu begitu, tapi aku tahu kalau sejak tadi sang Putri Es melihat ke arahmu beberapa kali. Mungkin kamu tidak sadar saat dilihat olehnya. Sampai menarik perhatian dari sang Putri Es, sudah pasti kamu bukan orang yang biasa, Rid," kata Noa.
"Soal Putri Irene menoleh ke arahku mungkin itu hanyalah sebuah kebetulan, lagipula aku tidak melakukan hal-hal aneh yang menarik perhatian sejak tadi kan ?," bantahku lagi.
"Memang kamu tidak menarik perhatian, tapi pasti ada sesuatu yang special di dalam dirimu sampai bisa menarik perhatian sang Putri Es. Peserta berdarah bangsawan atas itu memanglah special dan kuat karena mereka mewarisi darah keluarga terkuat di kerajaan ini, tapi mereka tidaklah mengerikan," kata Noa.
"Yang mengerikan itu adalah saat orang biasa menyembunyikan kekuatan asli mereka," lanjut Noa.
"Terserah kamu saja mau menganggapku bagaimana," kataku yang seolah seperti menerima tentang pernyataan Noa.
"Aku menantikan hal yang menarik di ujian masuk nanti, Rid," kata Noa sambil tersenyum kepadaku.
"Sepertinya aku sudah menjadi target salah satu peserta disini, tapi biarlah toh aku memang ingin melaksanakan ujian ini dengan serius," pikirku dalam hati.
-
"Ehem, semuanya mohon jangan ribut terlebih dahulu ya. Saya akan menjelaskan tentang ujian masuk kali ini," kata pengawas tersebut.
Memang setelah pengawas tersebut bilang ujian dimulai, suasana langsung ribut. Banyak peserta yang berbicara dengan peserta lainnya sama seperti aku yang berbicara dengan Noa barusan. Padahal penjelasan rinci tentang ujiannya belum dijelaskan.
"Ujian masuk San Fulgen Akademiya akan dibagi 3 ujian :
1. Ujian Teori atau Quiz
2. Ujian menghancurkan target
3. Ujian pertarungan
Untuk ujian Quiz, maksimal poin yang akan kalian dapatkan adalah 100 poin. Ujian menghancurkan target maksimal mendapatkan 200 poin. Dan ujian pertarungan maksimalnya juga mendapatkan 200 poin. Jadi dari 500 peserta yang hadir saat ini, hanya 200 Peserta yang mendapatkan poin tertinggi yang akan diterima sebagai murid San Fulgen Akademiya," kata pengawas tersebut menjelaskan.
"Apa penjelasan tentang ujian masuk ini sudah jelas ? apa ada yang ingin bertanya ?," tanya pengawas tersebut.
"Saya ingin bertanya, pak," kata seseorang peserta yang ternyata adalah Pangeran Charles.
"Silahkan, ingin bertanya apa, Pangeran ?," tanya pengawas tersebut.
"Jika total poin seorang peserta dari ketiga ujian tersebut berada di posisi ke-200, tapi peserta posisi ke-201 juga memiliki poin yang sama dengan peserta ke-200. Bagaimana mana perlakuannya supaya adil ?," tanya Pangeran Charles.
"Terima kasih Pangeran atas pertanyaannya. Benar juga, aku lupa untuk menjelaskan tentang situasi ini. Bagaimana jika peserta yang berada di posisi ke-201 mempunyai poin yang sama dengan peserta ke-200 ? satu peserta diterima masuk ke Akademi dan peserta yang lainnya tidak lolos masuk ke Akademi padahal poin keduanya sama. Untuk mengatasi situasi ini akan dilakukan ujian pertarungan lagi antar peserta yang poinnya sama, untuk menentukan peserta mana yang berhak lolos masuk ke Akademi. Apakah dengan ini sudah menjelaskan semuanya ?," tanya pengawas tersebut.
"Pak, aku mau bertanya," kata salah satu peserta yang aku tidak tahu namanya.
"Silahkan, nak," jawab pengawas tersebut.
"Bagaimana dengan penjelasan rinci untuk tiap-tiap ujiannya ?," kata tanya peserta tersebut.
"Ah untuk penjelasan tiap-tiap ujian akan dijelaskan oleh pengawas yang akan mengawasi kalian nanti. Apa semuanya penjelasan sudah jelas ? Ada yang mau bertanya lagi ?," tanya pengawas tersebut lagi.
Tapi tidak ada peserta yang bertanya.
"Oke, karena tidak ada yang bertanya lagi jadi saya pikir kalian sudah paham dengan penjelasannya," kata pengawas tersebut.
"Karena sebentar lagi kalian akan melaksanakan ujian masuk yang pertama yaitu ujian quiz, Jadi sekarang kalian diminta menuju ke lantai 2 gedung ini dan pergi ke ruangan yang ada list nama kalian di kertas yang ditempel di dinding dan pintu di ruangan tersebut,"
kata pengawas tersebut memberikan penjelasan terakhir di lantai ini. Kami pun segera pergi ke lantai dua gedung ini.
-
Kami pun akhirnya tiba di lantai dua gedung dan memeriksa masing-masing ruangan untuk menemukan nama kami masing-masing. Setelah beberapa saat mencari, ternyata aku ada di ruangan nomor 4 dan berada di tempat duduk dengan nomor 4 di ruangan tersebut.
"Kamu ada di ruangan nomor berapa, Rid ?," tanya Noa kepadaku.
"Aku ada di ruangan nomor 4, kamu di ruangan nomor berapa Noa ?," tanyaku kembali ke Noa.
"Aku ada di ruangan nomor 2, sayang sekali sepertinya kita tidak seruangan," keluh Noa.
"Memangnya apa yang mau kamu lakukan jika kita seruangan ? mencontek ?," tanyaku lagi.
"Tidak tidak, aku bisa mengerjakan ujian ku sendiri. Cuma rasanya enak saja jika seruangan dengan orang yang ku kenal," jawab Noa.
"Begitu ya," kataku.
"Baiklah kalau begitu, sampai bertemu lagi di ujian selanjutnya, Rid," kata Noa sembari berjalan menuju ruangannya.
"Ya, sampai bertemu lagi," kataku menanggapinya.
"Padahal tadi dia berbincang seolah menganggapku peserta yang harus diwaspadai, tapi kenapa dia masih akrab terhadapku ? Sepertinya dia tipe orang yang menganggap saingannya sebagai temannya juga," pikirku.
Setelah itu, aku segera masuk ke dalam ruanganku dan langsung mencari tempat duduk yang akan aku tempati. Aku melihat sekeliling ternyata ada 50 tempat duduk yang tersedia di ruangan tersebut. Jika setiap ruangan ada 50 tempat duduk, berarti ada 10 ruangan yang digunakan untuk ujian pertama.
"Karena aku tadi nomor 154, berarti aku ada di ruangan 4 dengan tempat duduk ke 4 ya, masuk akal juga," pikirku.
Setelah menemukan tempat duduk ku, aku pun langsung menempatinya. Peserta lain yang seruangan dengan ku pun mulai masuk dan menempati tempat duduknya masing-masing. Setelah semua peserta di ruangan 4 sudah di tempat duduknya masing-masing, datanglah pengawas yang merupakan pengawas wanita ke dalam ruangan.
"Halo semuanya, perkenalkan nama saya adalah Nora Kalandra. Saya yang bertugas sebagai pengawas untuk ujian Quiz di ruangan 4 ini," kata pengawas tersebut.
"Sebelumnya saya akan menjelaskan tentang ketentuan ujian quiz ini. Ujian akan terdiri dari 20 soal isian dan soalnya tentang pengetahuan umum baik itu tentang sihir atau tentang kerajaan San Fulgen. 1 soal benar akan dihadiahi 5 poin, yang berarti jika 20 soal benar akan mendapatkan 100 poin. Tidak ada yang boleh mencontek satu sama lain atau menggunakan trik-trik curang lainnya. Di setiap ruangan sudah dipasang deteksi sihir untuk mengetahui apakah ada peserta yang menggunakan sihir untuk trik curang atau tidak. Itu saja penjelasan singkat tentang ujian ini. Apakah ada pertanyaan ?," tanya pengawas tersebut setelah menjelaskan tentang ujiannya.
Tidak ada tanda-tanda orang yang akan bertanya.
"Tidak ada ya ? baik kalau tidak ada bisa langsung kita mulai ujiannya. Ujian akan dimulai jam 10 pagi sampai jam 11 pagi. Saya akan mulai membagikan kertas ujiannya," kata pengawas tersebut.
Kertas ujian pun mulai dibagikan satu persatu ke masing-masing peserta. Setelah semua peserta mendapatkan kertas ujian masing-masing, pengawas pun langsung memberikan aba-aba.
"Baiklah, silahkan mulai mengerjakan ujiannya," kata pengawas tersebut.
- Bersambung